Senin, 22 Oktober 2012

Aqiqah Setelah Hari Ketujuh


بسم الله الرحمن الحيم
Segala puji bagi Alloh, shalawat serta salam semoga tercurah bagi Rasululloh dan segenap keluarga, shahabat serta seluruh ahlisunnah waljamaaah hingga akhir zaman.Amin.
Para fuqoha berbeda pandangan dalam masalah melaksanakan aqiqah setelah hari ketujuh kepada tiga pendapat :
1.Pendapat pertama ;
 Hukum :Tidak boleh menyembelih aqiqah setelah lewat hari ketujuh.
Ulama : ini yang masyhur dari madzhab Imam Malik, dan ini adalah pendapat yang dipilih Al amir Ashon’any dan Almubarkafury dan penulis Aunulma’bud[1].
Dalil : hadits-hadits yang menyatakan bahwa aqiqah dilakukan pada hari ketujuh yang mengandung mafhum mukholafah bahwa tidak boleh setelah hari itu.
Nash ulama :   Berkata Almubarkafury : yang dhohir bahwa aqiqah telah ditentukan waktunya pada hari ketujuh, maka pendapat  Malik lah yang tampak (rajih), wallohu Ta’ala A’lam, adapun riwayat hari ketujuh yang kedua ( ke 14 ) dan ketujuh yang ketiga ( ke 21 ),maka adalah riwayat yang dhoif[2].
2.Pendapat Kedua :
Hukum : boleh menyembelih aqiqah pada hari ketujuh yang kedua ( 14 ) dan hari kelipatan tujuh yang ketiga ( 21 ).
Ulama : dinukil dari Aisyah ra dan Ishaq dan ini adalah satu pendapat dalam Madzhab Syafi’y dan satu riwayat ibnu Habib dari Imam Malik.Adapun AlHafidh Ibnu AbdilBarr maka beliau menguatkan bahwa hanya diperbolehkan pada hari ketujuh dan ketujuh yang kedua ( 14 ), sebagaimana diriwayatkan Ibnu Wahb dari Malik[3].Dan pendapat kedua ini juga satu riwayat dari Imam Ahmad.
Nash ulama : berkata shalih bin Ahmad ; ayahku berkata tentang aqiqah bahwa itu dilakukan pada hari ketujuh jika tidak bisa maka pada hari keempatbelas,jika tidak bisa maka pada hari keduapuluhsatu[4].
Berkata Imam Tirmidzy setelah membawakan hadits Samuroh : ( Pendapat ) inilah yang diamalkan para ulama dimana mereka menyukai penyembelihan aqiqah anak dilakukan pada hari ketujuh, jika tidak bisa maka pada hari keempatbelas, dan jika tidak bisa maka pada hari keduapuluhsatu[5].
Berkata Atho’; jika mereka tidak dapat melaksanakan aqiqah pada hari ketujuh maka aku suka jika diakhirkan ke hari kelipatan tujuh yang lain.
Berkata Ibnu Wahb dari Malikiyah ; tidak mengapa dilakukan aqiqah pada hari ( kelipatan ) tujuh yang ketiga[6].
Dalil mereka : hadits diriwayatkan oleh AlBaihaqy dengan sanadnya ;
عن إسماعيل بن مسلم عن قتادة عن عبدالله ابن بريدة عن أبيه عن النبي e قال :( العقيقة تذبح لسبع ولأربع عشرة ولإحدى وعشرين ) رواه البيهقي
Dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya dari Naby e bersabda ; aqiqah itu disembelih pada hari ketujuh atau keempatbelas atau keduapuluhsatu ( HR.Baihaqy )[7].
Alhafidh Ibnu Hajar juga menyebutkan bahwa Thabrany mengeluarkan hadits ini dari riwayat Ismail bin Muslim dari Abdullah bin Buraidah, namun Ismail dhoif dan bersendiri sebagaimana disebutkan oleh Thabrany[8].Maka hadits ini dhoif sebagaimana dikatakan  Syaikh Albany[9].Akan tetapi hadits ini juga datang secara mauquf dari Aisyah ra sebagaimana diriwayatkan AlHakim dalam Mustadrok dengan sanadnya ;
عن عطاء عن أم كرز وأبي كرز قالا :( نذرت امرأة من آل عبد الرحمن بن أبي بكر إن ولدت امرأة عبد الرحمن نحرت جزوراً . فقالت عائشة رضي الله عنها : لا بل السنة أفضل عن الغلام شاتان مكافئتان وعن الجارية شاة تقطع جُدولاً ولا يكسر لها عظم فيأكل ويطعم ويتصدق وليكن ذلك يوم السابع فإن لم يكن ففي أربعة عشر فإن لم يكن ففي إحدى وعشرين ) وقال الحاكم : صحيح الإسناد ووافقه الذهبي (445) .
Dari Atho’ dari Umm Kurz dan Aby Kurz keduanya berkata ; seorang perempuan dari keluarga Abdurrahman bin Abu bakr ra bernadzar bahwa jika istri Abdurrahman melahirkan ( dengan selamat ) ia akan menyambelih unta.Maka  Aisyah ra berkata ; bukan, tetapi sunnahnya yang afdhol untuk anak laki-laki adalah dua ekor kambing dan untuk anak perempuan seekor kambing, dipotong-potong  namun tidak dipecahkan tulangnya,dimakan dan di sedekahkan, dan hendaknya dilakukan pada hari ketujuh ,jika tidak bisa maka pada hari keempatbelas dan jika tidak bisa maka pada hari keduapuluhsatu.( HR.Alhakim, beliau berkata sanadnya shahih dan disepakati oleh Dzahaby )[10].
Berkata syaikh Albany ra ; semua perawinya tsiqat lagi dikenal karena seluruhnya adalah perawi Imam Muslim selain Ibrahim bin Abdullah ,dia adalah Asa’dy Annaysabury dan dia shaduq sebagaimana disebutkan oleh Dzahaby dalm Al Mizan, dan selain Abu Abdullah Muhammad bin Yaqub Asyaibany, ia adalah hafidh kabir mushannif  dikenal dengan nama ibnul ahzam ,wafat tahun 334 H, biografinya ada dalm Attadzkirah 3/76-77, aku berkata ( Albany ra ); atas dasar ini, dhohir hadits ini adalah shahih namun menurutku ia memiliki dua illah[11].Lalu beliau rahimahullah menyebutkan dua illah tersebut yaitu syudzudz dan inqitho’  dan idraaj.
Hujjah pendapat kedua ini adalah bahwa dalam hadits ini bahwa ini adalah perkiraan dan dhahirnya bahwa Aisyah tidak mungkin berpendapat demikian kecuali atas dasar tauqif ( petunjuk Naby e )[12].
3.Pendapat Ketiga :
Hukum : boleh kapan saja dilakukan aqiqah setelah lewat hari ketujuh dengan memperhatikan jumlah kelipatan pekan.
Ulama : Ini adalah satu riwayat dalam madzhab Hanbaly, dan merupakan pendapat Abu Abdillah Al Busyanjy dari kalangan ulama syafi’iyah.Dan dalam pendapat yang mukhtar atau dipilih menurut madzhab Syafi’iy boleh dilakukan kapan pun sesuai kemampuan walau tanpa memperhatikan kelipatan hari atau pekan.
Nash ulama : Berkata Imam Nawawy ra : madzhab kami adalah bahwa aqiqah tidak luput walau pun ditunda dari hari ketujuh, dan ini adalah pendapat Jumhur ulama di antaranya adalah Aisyah, Atho’ dan Ishaq[13].Disebutkan dalam kifayatul akhyar : dan  pendapat yang terpilih bahwa aqiqah dilakukan sebelum selesai dari nifas, jika telah terlewati maka dilakukan sebelum selesai dari susuan, jika terlewati maka dilakukan sebelum tujuh tahun, jika terlewati maka dilakukan sebelum baligh[14].
   Dan ini adalah riwayat lain dalam Madzhab Hanbaly, berkata Al Mardawy ; perhatian, mafhum dari ucapan ( jika terlewati ), yaitu tidak dilakukan aqiqah pada hari ketujuh.(maka pada hari keempatbelas,jika terlewat maka pada hari keduapuluhsatu)yakni bahwa jumlah pekan tidak lagi diperhatikan setelah itu, maka boleh dilakukan aqiqah setelah itu kapan saja dikehendaki.Ini adalah satu dari dua pendapat .Dan sekaligus pendapat kebanyakan dari ulama Hanabilah dan dishahihkan oleh Ibnu Raziin dalm syarh-nya.Disebutkan dalam Ar Ri’ayah Al Kubra ; jika terlewat maka ( dilakukan ) pada hari keduapuluhsatu atau setelahnya.Disebutkan dalam Al Kafy ; jika ditunda dari hari keduapuluhsatu maka boleh dilakukan setelahnya, karena telah ada sebabnya[15].Berkata Syaikh Ibnu Qudamah Al Maqdisy ; jika disembelih ( aqiqah ) sebelumnya atau sesudahnya maka boleh, karena tujuaannya yaitu mengadakan sembelihan terjadi.Dan jika melewati hari ke duapuluhsatu maka bisa dimungkinkan disukai pada kelipatan pekan, sehingga dilakukan pada hari ke duapuluhdelapan,jika tidak maka pada hari ke tigapuluhlima, atas dasar inilah diqiyaskan kepada hari yang sebelumnya, dan kemungkinan kedua adalah diperbolehkan ( mengadakan aqiqah ) pada setiap kesempatan, karena ia merupakan qodho terhadap sesuatu yang luput.Sehingga tidak dibatasi waktunya, seperti qodho udhhiyah dan selainnya[16].
Ini juga pendapat Ibnu Hazm Adhahiry dan Al Laits bin Saad dan Muhammad bin Sirin[17].
Berkata Al Laits : dilakukan aqiqah untuk anak yang lahir pada hari ketujuh.Maka tidak mengapa dilakukan aqiqah untuknya setelah ( tanggal) itu, dan tidak harus dilakukan aqiqah pada hari kelipatan tujuh[18].
Berkata Ibnu Hazm ; Jika tidak dilakukan aqiqah pada hari ketujuh maka boleh dilakukan setelah itu kapan saja ada kesempatan[19].
Kami berpandangan bahwa pendapat ketiga ini –Wallohu a’lam- adalah yang rajih.Pendapat ini juga merupakan pendapat ;
·         Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin ra, beliau berkata[20] ;
الشرح الممتع على زاد المستقنع - (7 / 491)
نقول: إذا كانت الواجبات الشرعية يشترط فيها القدرة فالمستحبات من باب أولى، فالفقير لا نقول له: اذهب واقترض، لكن إذا كان الإنسان لا يجد الآن، إلا أنه في أمل الوجود كموظف ولد له ولد في نصف الشهر، وراتبه على قدر حاجته فهو الآن ليس عنده دراهم، لكن في آخر الشهر سيجد الدراهم، فهل نقول: اقترض ثمن العقيقة واشتر به حتى يأتيك الراتب، أو نقول: انتظر حتى يأتيك الراتب؟ الثاني أحسن؛ لأنه يحصل به إبراء الذمة، ولا يدري الإنسان ربما تحصل فيما بين ولادة المولود وبين حلول الراتب أشياء تستلزم الأموال فيأتيه مرض، أو تنكسر السيارة، وما أشبه ذلك، فالأولى أن يقال: لا تقترض حتى إن رجوت الوفاء عن قرب فانتظر، والعقيقة لا تلزم في اليوم السابع، أو في اليوم الرابع عشر، أو الحادي والعشرين.
Kita katakan ; apabila kewajiban syariat saja disyaratkan padanya kemampuan maka apalagi  yang mustahab.Maka seorang yang faqir kita tidak mengatakan padanya ;pergilah untuk berhutang, namun jika seorang tidak punya ( uang ) saat ini tetapi dia memiliki harapan untuk punya biaya seperti pegawai yang mendapat anak pada pertengahan bulan sedangkan gajinya hanya pas untuk kebutuhan tetapnya dan saat itu tidak memiliki biaya, tetapi akhir bulan ia akan memiliki biaya, apakah kita katakan padanya berhutanglah untuk beraqiqah lalu bayarlah hutang di akhir bulan ataukah kita katakan tunggulah sampai engkau dapat gaji? Yang kedua lebih baik, karena dengan begitu ia tidak punya tanggungan.Dan seorang tidak mengetahui jika mungkin terjadi sesuatu antara kelahiran anaknya dan waktu pelunasan yang membutuhkan biaya mendesak seperti sakit,atau kecelakaan mobil atau yang semisalnya.Maka yang lebih utama dikatakan ; jangan berhutang walaupun engkau punya harapan melunasi dalam waktu dekat, tetapi tunggulah.Dan aqiqah tidak harus dilakukan pada hari ketujuh atau empatbelas atau keduapuluhsatu.
·         Syaikh Shalih Al Fauzan hafidhohullah, beliau berkata[21] ;
المنتقى من فتاوى الفوزان - (84 / 4)
بالنسبة للعقيقة في حق الحي ما هو أفضل وقت لتأديتها ؟
الأفضل يوم سابعه، هذا هو الأفضل المنصوص عليه، فإن تأخرت عن ذلك فلا بأس بذلك ولا حد لآخر وقتها إلا أن بعض أهل العلم يقول : إذا كبر المولود يفوت وقتها، فلا يرى العقيقة عن الكبير، والجمهور على أنه لا مانع من ذلك حتى ولو كبر .
Adapun masalah aqiqah untuk yang masih hidup, kapankah waktu yang paling afdhol untuk melaksanakannya ? Yang paling afdhol adalah hari ketujuh, inilah yang paling utama yang berdasar dalil.Kalau ditunda dari hari itu maka tidak mengapa.Dan tidak ada batas akhir waktunya, hanya saja sebagian ulama mengatakan; apabila telah dewasa maka sudah lewat waktunya, maka tidak dilakukan aqiqah untuk dewasa.Tetapi Jumhur ulama mengatakan hal itu tidak mengapa walaupun sudah dewasa.
·         Fatwa Lajnah Daimah No 19599, yang berbunyi;
Soal : Telah menjadi kebiasaan di negeri kami bahwa jika seorang ibu hamil memasuki tujuh bulan dibuat kenduri dengan bemacam cara, berbeda satu tempat dengan yang lain.Juga setelah kelahiran dibacakan Maulid Naby e.Apakah pendapat Anda mengenai hal itu? Apakah ada dalil syar’i padanya?
Jawab : Kenduri kehamilan jika telah memasuki waktu tertentu dan setelah lahir dibacakan maulid Naby e , keduanya adalah bid’ah yang tidak memiliki dalil.Yang disyariatkan hanyalah aqiqah untuk bayi yang lahir, dua ekor kambing untuk bayi lelaki dan seekor untuk bayi perempuan, disembelih pada hari ketujuh, diberi nama dan digunduli rambut bayi laki-laki.Karena sabda Naby e ; setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya, disembelih pada hari ketujuh, digunduli dan diberi nama[22].Dan karena Naby e pun memerintahkan aqiqah dua ekor kambing untuk anak lelaki dan untuk anak perempuan seekor.Jika tidak mampu melaksanakan aqiqah pada hari ketujuh maka disembelih aqiqah kapan saja mampu. mampu.wabillahittaufiq.washollallohu ala nabiyyina muhammad wa alihi wasallam.
Al Lajnah Daimah Lilbuhuts Wal Ifta
Bakr Abu Zaid                                    - Anggota
Shalih Al Fauzan                                - Anggota
Abdullah Al Ghudyan                          – Anggota
Abdul aziz Al Syaikh                            - Wakil Ketua
Abdul Aziz Bin Abdullah bin Baz        - Ketua


Demikian,semoga bermanfaat.Wallohu a’lam bishowab.
Abdul Hakim bin Muhammad bin mukhlish  ghofarollohu lahu wa liwalidiihi
Bintaro, 7 Dzulhijjah 1433/22 Oktober 2012.





[1] .Assyaikh  Almuhaddits Al allamah Abu Abdirahman syarofulhaq Al Adziem Al abady Muhammad Asyrof bin Amir bin aly bin haidar ashiediqy rahimahulloh.
[2] .Tuhfatul ahwadzy 5/98.
[3] .fathulMalik 7/105,AlMajmu 8/431,Almughny 9/461.
[4] Tuhfatulmaudud hal 48,FathulBary 12/12.
[5] .Sunan Tirmidzy 4/86.
[6] .FathulMalik 7/105.
[7] .Sunan Baihaqy 9/303
[8] .FathulBary 12/12,Majma Azzawaid 4/59.
[9] Irwaulghalil 4/395.
[10] .Almustadrak 4/395.
[11] Irwaulghalil 4/395-396.
[12] .AlMughny 9/461.
[13] .Al Majmu 8/448
[14] .Kifayatul akhyar 534.
[15] .Al Inshaf 4/112, Al furu 3/564.
[16] .Al Mughny 9/461.
[17].Almuhalla 6/234-240, Al Majmu 8/431, tuhfatul ahwadzy hal 49-50.
[18] .Istidzkar 15/375.
[19] .Al Muhalla 6/234.
[20] .Syarhulmumti’ 7/491 ( syamilah v3)
[21] .Al Muntaqo min fatawa Al fauzan 4/84 ( syamilah v3).
[22] . (1) أحمد 5 \ 7- 8 ، 12 ، 17 ، 22 ، وأبو داود 3 \ 259 ، 260 برقم (2837 ، 2838) ، والترمذي 4 \ 101 برقم (1522) ، والنسائي 7 \ 166 برقم (4220) ، وابن ماجه 2 \ 1057 برقم (3165) ، والدارمي 2 \ 81 ، والطيالسي 2 \ 227

Jumat, 12 Oktober 2012

HARTA HARAM PEMBAWA PETAKA


بسم الله الرحمن الرحيم

   Segala pujian hanya milik Alloh shalawat dan salam semoga tercurah bagi Rasululloh keluarga shahabat serta seluruh umatnya.Amma ba’du
   Kehidupan dunia bagi seorang mukmin adalah ujian dalam perjalanan menuju ridho Alloh Ta’ala.Maka ia tidak terpesona dengan gemerlap dunia sehingga lalai dari perjalanannya bahkan ia menjadikan nikmat dunia sebagai bekal menggapai kebahagiaan yang hakiki.
·        Ujian harta
Alloh telah menjadikan jiwa manusia mencintai dunia,kenikmatan yang segera.jika ada seorang mengaku tidak mencintai dunia maka ia adalah pendusta.
-          Cinta dunia adalah fithroh insany
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ (14) قُلْ أَؤُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرٍ مِنْ ذَلِكُمْ لِلَّذِينَ اتَّقَوْا عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَأَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَرِضْوَانٌ مِنَ اللَّهِ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِالْعِبَادِ (15) [آل عمران : 14,15 ]                          Artinya : dijadikan indah pada(pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)(14).Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?". untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. dan Allah Maha melihat akan hamba-hamba-Nya(15)(QS .Al imran 14-15)
-          Nabi SAW juga cinta dunia
عن أنس قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : حبب إلي من الدنيا النساء والطيب وجعل قرة عيني في الصلاة
)سنن النسائي - (7 / 61قال الشيخ الألباني : حسن صحيح (
Dari Anas bin malik berkata bersabda Rosululloh SAW : dijadikan aku cinta dari dunia kalian wanita dan parfum dan dijadikan penyejuk mataku dalam sholat (HR.Nasa’iy)
-          Sikap Naby SAW terhadap dunia
وعن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال نام رسول الله صلى الله عليه و سلم على حصير فقام وقد أثر في جنبه . قلنا : يا رسول الله لو اتخذنا لك وطاء . فقال : [ ما لي وللدنيا ما أنا في الدنيا إلا كراكب استظل تحت شجرة ثم راح وتركها ] رواه الترمذي وقال حديث حسن صحيح
Dari Ibnu Mas’ud ra berkata Nabi SAW tidur di atas tikar maka berbekas di bahu beliau maka kami berkata ; ya Rasulalloh, berkenankah jika kami buatkan sofa ?beliau bersabda ; apakah urusanku dengan dunia? Tidaklah aku dengan dunia melainkan seperti musafir yang berteduh di bawah pohon lalu meninggalkannya (HR.Tirmidzy)
-          Ujian umat islam adalah ujian harta
عَنْ كَعْبِ بْنِ عِيَاضٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً وَإِنَّ فِتْنَةَ أُمَّتِي الْمَالُ )مسند أحمد الحاكم البيهقي (
Dari Kaab bin Iyadh ra berkata aku mendengar Rosululloh SAW bersabda ; sesungguhnya setiap umat memiliki fitnah (ujian) , dan sungguh ujian umatku adalah harta ( HR.Ahmad,Alhakim,Baihaqi )
-          Wasiat Nabi SAW untuk umat tentang dunia
عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه و سلم قال : [ إن الدنيا حلوة خضرة وإن الله مستخلفكم فيها فينظر كيف تعملون فاتقوا الدنيا واتقوا النساء فإن أول فتنة بني إسرائيل كانت في النساء ] رواه مسلم
Dari Abu Said Alkhudzry ra bersabda Naby SAW ;sesungguhnya dunia itu manis dan hijau ( indah ),dan sungguh Alloh menyerahkannya kepada kalian lalu Dia melihat bagaimana kalian berbuat.Maka berhati-hatilah terhadap dunia dan wanita (HR.Muslim)
-          Dunia adalah surga (materi) bagi orang kafir
وعن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : [ الدنيا سجن المؤمن وجنة الكافر ] رواه مسلم
Dari Abu Hurairah ra bersabda rosululloh SAW ; Dunia adalah penjara bagi orang yang beriman dan surga bagi orang kafir (HR.Muslim )
فَلَا تُعْجِبْكَ أَمْوَالُهُمْ وَلَا أَوْلَادُهُمْ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ بِهَا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَتَزْهَقَ أَنْفُسُهُمْ وَهُمْ كَافِرُونَ  [التوبة : 55]
Artinya : 55. Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir.(QS.Taubah 55)
-          Ujian harta di akhir zaman
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَا يُبَالِي الْمَرْءُ مَا أَخَذَ مِنْهُ أَمِنَ الْحَلَالِ أَمْ مِنْ الْحَرَامِ )صحيح البخاري (
Dari Abu hurairah ra dari Naby SAW bersabda : akan datang kepada manusia suatu zaman dimana manusia tidak lagi memperhatikan darimana dia mendapat harta apakah dari yang halal atau haram (HSR.Bukhary)
-          Menghamba dan membudak kepada selain Alloh yaitu dunia
عن أبي هريرة قال: قال رسول الله: "تَعِسَ عبدُ الدّينارِ تَعِسَ عبدُ الدّرهمِ تَعِسَ عبدُ الخَميصةِ تَعِسَ عبدُ الخميلة( البخاري)
Dari Abu Hurairah ra berkata ; bersabda Rasululloh SAW ; celakalah hamba dinar ! celakalah hamba dirham ! celakalah hamba sutra dan beludru ! celakalah dan terjungkallah dia (HSR.Bukhary)
-          Kepuasan  di dunia adalah fatamorgana
وعن ابن عباس رضي الله عنهما أن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال : [ لو أن لابن  آدم واديا من ذهب أحب أن يكون له واديان ولن يملأ فاه إلا التراب ويتوب الله على من تاب ] متفق عليه
Dari Ibnu Abbas ra bahwa Rasululloh SAW bersabda : jika anak adam telah memiliki satu lembah emas pasti ia akan mencari dua lembah lagi dan tidak akan memenuhi mulutnya selain tanah (kubur)(HSR.Bukhary Muslim)
   Semoga Alloh menganugerahkan kita harta yang mendekatkan kepada Alloh dan menjadi jembatan kebahagiaan sejati yang abadi yaitu akhirat serta mennjadikan harta dunia di tangan bukan di hati kita.Amin.

·        Akibat harta haram
Harta menjadi haram bisa karena jenisnya maupun cara mendapatkannya.Harta tersebut akan membawa banyak akibat buruk,di antaranya adalah ;
-          Durhaka dan bencana
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
[ البقرة 168]
Artinya : Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.(QS.Al Baqoroh 168)
Syaithon telah melangkah jauh menuju neraka,maka janganlah kita mengikuti jejaknya dengan memakan yang haram dan buruk.
قَالَ إِنَّ أَوَّلَ مَا يُنْتِنُ مِنْ الْإِنْسَانِ بَطْنُهُ فَمَنْ اسْتَطَاعَ أَنْ لَا يَأْكُلَ إِلَّا طَيِّبًا فليفعل ( البخاري )
Naby SAW bersabda ; Sesungguhnya yang pertama kali membusuk dari manusia (dalam kubur) adalah perutnya maka jika kalian dapat menjamin tidak memakan kecuali yang baik maka lakukanlah (HSR.Bukhary)
وعن عائشة رضي الله عنها قالت : كان لأبي بكر الصديق رضي الله عنه غلام يخرج له الخراج وكان أبو بكر يأكل من خراجه فجاء يوما بشيء فأكل منه أبو بكر فقال له الغلام : تدري ما هذا ؟ فقال أبو بكر : وما هو ؟ فقال : كنت تكهنت لإنسان في الجاهلية وما أحسن الكهانة إلا أني خدعته فلقيني فأعطاني لذلك هذا الذي أكلت منه . فأدخل أبو بكر يده فقاء كل شيء في بطنه . رواه البخاري.............................
Dari Aisyah ra berkata ; dahulu AbuBakr ra mempunyai seorang budak yang biasa memberikan kharaj ( setoran ) kepadanya.Maka pada suatu hari AbuBakr ra makan dari pemberiannya lalu budak itu berkata ; tahukah engkau darimana ini?Abubakr ra berkata ; darimana?ia menjawab; aku dahulu di zaman jahiliyah berpura – pura menjadi dukun untuk seseorang, maka tadi ia bertemu denganku lalu memberikan hadiah makanan yang engkau makan tadi!.Maka Abubakar ra memasukkan tangan kedalam mulutnya lalu memuntahkan semua isi perutnya (HSR.Bukhary).
   Harta haram hanya akan membawa bencana baik bencana pada harta,badan bahkan hati manusia.Harta yang baik menjadi hancur , badan penuh dengan penyakit dan hati sangat sulit mendapat hidayah.Wal iyadzu billah min dzalik.
-          Mudah bermaksiat
يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ [المؤمنون : 51]
Artinya: Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya aku Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan(QS.Al Mukminun 51)
   Ayat di atas memberikan gambaran tentang dekatnya hubungan sebab akibat antara makanan yang buruk dengan perbuatan yang buruk.Makanan yang baik dengan perbuatan yang baik.
-          Mengikuti jalan yahudi
وَتَرَى كَثِيرًا مِنْهُمْ يُسَارِعُونَ فِي الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَأَكْلِهِمُ السُّحْتَ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ [المائدة : 62]
Artinya: dan kamu akan melihat kebanyakan dari mereka (orang-orang Yahudi) bersegera membuat dosa, permusuhan dan memakan yang haram. Sesungguhnya Amat buruk apa yang mereka telah kerjakan itu(QS.AlMaidah 62)
   Bani israil yang dahulu banya membunuh nabi-nabi,menentang perintah Alloh ternyata salah satu sebab  kedurhakaan mereka adalah memakan harta yang haram.
-          Harta haram adalah api neraka dalam tubuh
يَا كَعْبُ بْنَ عُجْرَةَ إِنَّهُ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ لَحْمٌ نَبَتَ مِنْ سُحْتٍ النَّارُ أَوْلَى بِهِ( مسند أحمد)
Naby SAW bersabda ; Wahai Kaab bin Ujrah, sungguh tidak akan masuk surga daging yang tumbuh dari yang haram, nerakalah yang lebih pantas baginya (HR.Ahmad)
-          Doa tidak dikabulkan,ibadah bisa tidak diterima
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ( إن الله تعالى طيب لا يقبل إلا طيباً، وإن الله أمر المؤمنين بما أمر به المرسلين، فقال تعالى: { يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا } [المؤمنون:51]، وقال تعالى: { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ } [البقرة:172]، ثم ذكر الرجل يطيل السفر أشعث أغبر يمد يديه إلى السماء، يا رب! يا رب! ومطعمه حرام، ومشربه حرام، وملبسه حرام، وغذي بالحرام، فأنى يستجاب له؟ )رواه مسلم..........................................
Dari Abu hurairoh ra bersabda Rasululloh SAW : sesungguhnya Alloh baik dan tidak menerima kecuali yang baik, dan Dia memerintahkan kaum mukmini dengan apa yang Dia perintahkan kepada para rasul,Alloh berfirman (yang artinya); Hai para rasul makanlah yang baik dan beramal shalihlah(Almukminun 51) dan berfirman (yang artinya); hai orang-orang yang beriman,maka yang baik dari apa yang Kami rizkikan kepada kalian (Al Baqoroh 172).Kemudian beliau menyebut tentang seorang yang bersafar berdebu bajunya kusut masai rambutnya menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berkata ;ya Robb...ya Robb..,tetapi makanannya haram,minumannya haram,pakaiannya haram,diberi makan dengan yang haram maka bagaimana akan dikabulkan (doa)nya??(HSR.Muslim) 
عن مجاهد عن ابن عباس رضي الله عنهما قال لا يقبل الله صلاة امريء في جوفه حرام( جامع العلوم والحكم)
Dari Mujahid dari Ibnu Abbas ra,ia berkata ; Alloh tidak menerima sholat seorang yang dalam tubuhnya ada makanan haram.

-          Sebab kehinaan
عن ابن عمر قال سمعت رسول الله صلى الله عليه و سلم يقول " إذا تبايعتم بالعينة وأخذتم أذناب البقر ورضيتم بالزرع وتركتم الجهاد سلط الله عليكم ذلا لا ينزعه حتى ترجعوا إلى دينكم(سنن أبي داود)
 Dari Ibnu Umar ra ; bersabda Naby SAW ; jika kalian telah (biasa) bertransaksi dengan riba(bunga),dan mengikuti ekor sapi dan puas dengan pertanian serta meninggalkan jihad maka Alloh akan menguasakan atas kalian kehinaan yang tidak akan dicabut hingga kalian kembali kepada agama kalian (HR.Abu Dawud)
-          Mengundang adzab Alloh
عن ابن عباس قال : نهى رسول الله صلى الله عليه و سلم أن تشتري الثمرة حتى تطعم و قال : إذا ظهر الزنا و الربا في قرية فقد أحلوا بأنفسهم عذاب الله (المستدرك و شعب الايمان)
Dari Ibnu Abbas berkata bersabda Naby SAW jika telah tampak zina dan riba pada suatu negeri maka berarti mereka telah mengundang adzab Alloh ( HR.AlHakim & Baihaqi)

·        Taubat dari harta haram
   Alloh Maha Pengampun namun Ia tidak akan mengampuni dosa yang berkaitan dengan hak manusia sebelum hamba bertaubat dan meminta keredhaan saudaranya.Kesulitan hidup tidak bisa menjadi alasan memakan harta yang haram apalagi membunuh diri.Alloh berfirman ;
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا [النساء :29]
Artinya ; Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu(QS.Annisa 29).
Adapun cara bertaubat dari harta yang haram yang terlanjur didapatkan adalah jika ;
-          Dari transaksi yang tidak saling ridho
Seperti mencuri,merampas atau merampok maka dengan mengembalikan hak saudaranya ;
على اليد ما أخذت حتى تؤدي (رواه أحمد)
Naby SAW bersabda ; tangan yang mengambil barang orang dengan cara yang tidak diridhainya wajib menanggung barang tersebut hingga dikembalikan kepada pemiliknya (HR.Ahmad)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ كَانَتْ لَهُ مَظْلَمَةٌ لِأَخِيهِ مِنْ عِرْضِهِ أَوْ شَيْءٍ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهُ الْيَوْمَ قَبْلَ أَنْ لَا يَكُونَ دِينَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ إِنْ كَانَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلَمَتِهِ وَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ صَاحِبِهِ فَحُمِلَ عَلَيْهِ (صحيح البخاري ت - (6 / 241)
Dari Abu Hurairah ra bersabda Naby SAW; barang siapa telah mendzalimi saudaranya pada harta atau selainnya maka hendaklah meminta saudaranya merelakan pada hari ini sebelum datang hari yang tak lagi bermanfaat dinar dan dirham, jika ia memiliki amal shalih maka diambil sesuai kedzaliman tsb namun jika ia tidak memiliki kebaikan maka diambil keburukan orang yang didzalimi lalu dipikulkan padanya(HSR.Bukhary)
   Jika pihak yang didzalimi tidak lagi diketahui keberadaannya maka barang/uang tersebut disedekahkan untuk orang miskin, atau pembangunan fasilitas umum dengan diniatkan atas nama pemilik harta tersebut.

-          Dari transaksi yang saling ridho
Cara bertaubat dari transaksi semacam zina ,riba atau risywah adalah dengan mensedekahkan untuk fakir miskin atau fasilitas umum atau baitulmaal (kas negara).
عَنْ أَبِي حُمَيْدٍ السَّاعِدِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ اسْتَعْمَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلًا مِنْ الْأَزْدِ يُقَالُ لَهُ ابْنُ الْأُتْبِيَّةِ عَلَى الصَّدَقَةِ فَلَمَّا قَدِمَ قَالَ هَذَا لَكُمْ وَهَذَا أُهْدِيَ لِي قَالَ فَهَلَّا جَلَسَ فِي بَيْتِ أَبِيهِ أَوْ بَيْتِ أُمِّهِ فَيَنْظُرَ يُهْدَى لَهُ أَمْ لَا وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَا يَأْخُذُ أَحَدٌ مِنْهُ شَيْئًا إِلَّا جَاءَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَحْمِلُهُ عَلَى رَقَبَتِهِ إِنْ كَانَ بَعِيرًا لَهُ رُغَاءٌ أَوْ بَقَرَةً لَهَا خُوَارٌ أَوْ شَاةً تَيْعَرُ ثُمَّ رَفَعَ بِيَدِهِ حَتَّى رَأَيْنَا عُفْرَةَ إِبْطَيْهِ اللَّهُمَّ هَلْ بَلَّغْتُ اللَّهُمَّ هَلْ بَلَّغْتُ ثَلَاثًا
Dari Abu Humaid Assa’idy ra berkata Naby SAW pernah mempekerjakan seorang dari bani azd bernama ibnul utbiyyah untuk mengumpulkan zakat maka saat sampai Madinah ia berkata ini zakat kalian dan ini hadiah untukku.Maka naby SAW bersabda ; Mengapa dia tidak duduk saja di rumah ayah atau ibunya lalu apakah akan ada hadiah yang datang padanya?Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, tidaklah seorang mengambil sedikit dari harta tersebut kecuali akan datang pada hari kiamat dengan memikul di atas pundaknya, jika ia adalah seekor onta maka ia bersuara onta ,jika ia seekor sapi maka ia bersuara sapi jika ia seekor kambing maka ia akan mengembik kemudian beliau mengangkat tangannya hingga kami melihat putih ketiak beliau sambil berkata ; Ya Alloh , bukankah aku telah menyampaikan 3X.(HSR.Bukhary Muslim).
   Naby SAW tidak memerintahkan ibnul utbiyyah untuk mengembalikan hadiah yang diambil kepada pemberinya.Namun tentunya ia berkewajiban melepaskan diri dari harta yang bukan haknya.
Wallohu a’lam bishowab.


Bintaro, 10 oktober 2012
AbdulHakim Muhammad Mukhlish