KEPADA UKHTI MUSLIMAH
Karya:
Pusat Penelitihan Ilmiah Dan Fatwa
Terjemah: Alih Bahasa
Kelompok
Studi Islam Al Ummah Jakarta
Editor
Muhammadun
Abdul Hamid, MA
DR.
Muh. Mu’inudinillah Basri, MA.
Fir'adi
Nasruddin Abu Ja'far, Lc
Erwandi
Tarmizi
Maktab
Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala
puji bagi Allah
Rabb sekalian alam. Shalawat
serta salam semoga
tercurah kepada Nabi Muhammad
, keluarga, shahabat
dan pengikutnya sampai hari kiamat.
Ukhti Al Muslimah
Musuh-musuh Islam
tak henti-hentinya berusaha untuk menjauhkan wanita muslimah
dari Agama Islam yang haq dan
lurus ini. Di
setiap tempat dan kesempatan mereka
selalu melontarkan tuduhan-tuduhan keji
yang ditujukan kepada
wanita-wanita mu’minah yang suci, mereka mengatakan bahwa:
“Islam adalah
penjara bagi wanita”
karena wanita dalam Islam
wajib di rumah,
tidak di izinkan
keluar kecuali ada hajat".
“Poligami
adalah perbuatan hewan”.
“Perceraian
adalah suatu kedzaliman”.
“Wanita-wanita muslimah
itu sakit, penuh
dengan kadas dan panu,
oleh karena itu
mereka memakai hijab untuk
menutupi aibnya”.
Ukhti
Al Muslimah …!
﴿ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ
الشَّيْطَانِ ﴾
“Jangan kau
ikuti langkah-langkah syetan” (QS. An Nur: 21).
Ukhti
Al Muslimah …!
Jangan engkau
dengar kata-kata mereka,
sebab mereka adalah penganjur
yang berdiri di
tepi neraka Jahannam dan mengajak
serta menyeret ke dalam api neraka Jahannam.
﴿ إِنْ يَقُولُونَ إِلَّا كَذِبًا ﴾
“Mereka
tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta.” (QS. Al Kahfi: 5)
Ukhti
Al Muslimah …!
Tahukah
engkau apa yang mereka inginkan? mereka hanya
menginginkan satu perkara.
Menghancurkan agama Islam dan merusak
generasi Islam dan menyebarkan kekejian
di tengah masyarakat
beriman. Mereka menghendaki agar
wanita-wanita muslimah yang suci
keluar dari rumahnya,
dari bentengnya. Mereka menghendaki agar
engkau menjadi barang murahan, sebagai pemuas syahwat. Mereka menipumu
agar engkau keluar
dari surga sebagaimana iblis
mengeluarkan bapak kita
Adam darinya. Iblis mengeluarkan
Adam dan Hawa
dari surga dalam keadaan
telanjang, tanpa pakaian,
yang menutup aurat mereka. Para
pengumbar kejahatan pun
meniru gaya dan cara
yang sama, jangan
kamu hiraukan mereka! Penuhilah panggilan Allah dan
Rasul-Nya, pasti di situ ada kebahagiaan sejati.
Allah
hanya
menghendaki darimu kesucian, kemuliaan dan keluhuran.
Firman
Allah :
﴿ وَلَكِنْ
يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ ﴾
“Akan tetapi
Allah hendak mensucikan
dan menyempurnakan
nikmat-Nya kepadamu”. (QS.
Al Maidah: 6).
Firman
Allah :
﴿ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ ﴾
“Sesungguhnya Allah
mencintai orang-orang yang taubat
dan mencintai orang-orang
yang melakukan kesucian” (QS. Al
Baqarah: 222).
Semoga
Allah selalu menunjuki kita ke jalan
yang lurus. Amiin.
UKHTI AL MUSLIMAH ,SIAPA YANG MENYURUHMU MEMAKAI
JILBAB ?
Alhamdulillah, segala
puji bagi Allah
Rabb sekalian alam, shalawat
serta salam semoga tetap tercurah
kepada Nabi yang
mulia Muhammad , keluarga
dan sahabatnya serta
orang-orang yang mengikuti
petunjuknya sampai hari kiamat.
Jangan
terkejut sebelum engkau baca buku ini.
• Seorang
mahasiswi meminta kepada
salah seorang teman puterinya
agar menemaninya menghadap dosen
laki-laki dalam mempertahankan disertasinya untuk meraih gelar
magister (MA). temannya berkata:
"tak tahukah engkau bahwa kita ini hidup di abad 20?
• Seorang dokter wanita di salah satu rumah
sakit, ketika ia memakai
pakaian dokter hilanglah
malunya. Wajah dan rambutnya
serta pakaiannya terbuka. Seakan-akan menanggalkan
agama dan malu
adalah hal yang wajib bagi tugas kedokteran.
• Saya
pernah berkunjung ke
salah satu kerabat yang
saya kenal selalu
menjaga kehormatan dan hijab/jilbab. Tiba –tiba saya
di kejutkan oleh masuknya
sopir pribadinya ke
tempat pertemuan.
Seakan-akan
ia salah satu anggota keluarga yang tidak perlu menutup aurat darinya.
Ukhti! pernahkah
engkau menduga, bahwa
mereka wanita muslimah sadar,
mengapa mereka berjilbab?
Sesungguhnya realita
menunjukkan bahwa mereka pada umumnya memandang jilbab hanya
sebatas adat-istiadat yang mereka warisi dari orang tua mereka dan sebagai bakti
kepadanya yang telah
menyuruhnya. Oleh sebab itu sebagai warisan dan adapt-istiadat suci, maka
wajib di jaga dan di lestarikan.
Pernahkah
ia bertanya, mengapa ia memakai jilbab?
Dan
siapa yang menyuruhnya? Bukankah itu perintah Allah !
﴿ يَا
أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ
يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا
يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا ﴾
“Wahai
Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anakmu, dan wanita-wanita kaum
muslim agar mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka, yang demikian
itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka
tidak diganggu. Dan
Allah adalah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang. (QS. Al Ahzab: 59).
Tidakkah ia
megetahui bahwa ia
menta'ati perintah penciptanya yang
memberi rizki yang
menciptakan langit dan bumi
dan mengetahui mana
yang tidak pantas untuk
makhluk-Nya.
Firman
Allah :
﴿ لِلَّهِ
مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ﴾
“Kepunyaan Allah
apa yang ada di langit
dan di bumi”. (QS. Al Baqarah:
284).
Allah
yang menciptakanmu:
﴿ ذَلِكُمُ
اللَّهُ رَبُّكُمْ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ فَاعْبُدُوهُ
وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ ﴾
“Demikianlah,
itulah Allah tuhanmu, tidak ada tuhan yang
patut di sembah
selain Dia. Pencipta
segala sesuatu, maka sembahlah
Dia, dan Dia
adalah Pemelihara segala sesuatu” (QS. Al An'am: 102).
Yang
memberimu nikmat:
﴿
وَمَا بِكُمْ مِنْ
نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ﴾
“Dan
apa saja nikmat yang ada padamu maka dari Allah jualah”. (QS. An Nahl: 53).
Yang
mematikanmu:
﴿
وَجَاءَتْ سَكْرَةُ
الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ذَلِكَ مَا كُنْتَ مِنْهُ تَحِيدُ ﴾
“Dan
datanglah sakaratul maut (kematian) sebanar-benarnya. Itulah yang kamu selalu
lari dari padanya.” ( QS. Qaaf: 19).
Yang
berfirman:
﴿
يَوْمَ نَقُولُ
لِجَهَنَّمَ هَلِ امْتَلَأْتِ وَتَقُولُ هَلْ مِنْ مَزِيدٍ (30) وَأُزْلِفَتِ
الْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِينَ غَيْرَ بَعِيدٍ ﴾
“Pada hari
(ketika) Kami berkata
kepada neraka Jahannam: apakah
kamu sudah penuh
? dia menjawab: masih
adakah tambahan? Dan didekatkanlah surga itu kepada
orang-orang yang bertakwa pada
tempat-tempat yang tidak
jauh (dari mereka). (QS. Qaaf: 30-31).
Yang
berfirman:
﴿
يَوْمَ نَحْشُرُ
الْمُتَّقِينَ إِلَى الرَّحْمَنِ وَفْدًا (85) وَنَسُوقُ
الْمُجْرِمِينَ إِلَى جَهَنَّمَ وِرْدًا ﴾
“Hari
(ketika) kami mengumpulkan orang-orang yang takwa kepada
Dzat yang Maha
Pemurah sebagai perutusan (yang
terhormat), dan kami menggiring orang-orang
yang durhaka ke
neraka Jahannam dalam keadaan dahaga” (QS. Maryam:
85-86).
Yang
mengadili pada hari yang menakutkan:
﴿ يَوْمَ
تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّا أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ
حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى وَلَكِنَّ
عَذَابَ اللَّهِ شَدِيدٌ ﴾
“Pada hari
(ketika) kamu melihat
keguncangan itu, lalailah semua
wanita yang menyusui
anaknya dari anak yang disusuinya
dan gugurlah kandungan segala wanita
yang hamil, dan kamu lihat
manusia dalam keadaan mabuk,
padahal sebenarnya mereka
tidak mabuk, akan tetapi adzab Allah itu sangat keras” ( QS; Al Hajj :2).
Ukhti Al Muslimah !
Tidakkah
engkau baca firman Allah :
﴿ وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ
فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ
بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ ﴾
“Katakanlah kepada
wanita yang beriman, hendaklah mereka
menahan pandangannya dan menjaga
kemaluannya serta tidak
menampakkan perhiasannya
kecuali (yang biasa)
nampak darinya. Dan hendaklah
mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka” (QS. An Nur: 31).
Yaitu tidak
menampakkan sedikitpun perhiasannya kepada orang-orang
asing (bukan muhrim)
kecuali sesuatu yang tidak mungkin disembunyikan
berupa pakaian yang tidak
menyolok, dan hendaklah menjulurkan penutup
kepalanya (jilbab) sampai
ke dadanya sehingga tertutup.
Imam Bukhari meriwayatkan dari Aisyah
radhiyallahu 'anha, ia berkata:
“Semoga Allah merahmati
wanita-wanita pertama yang berhijrah
(muhaajiraat), yaitu ketika
Allah menurunkan firman-Nya:
﴿ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ ﴾
“Hendaklah
mereka menutupkan kain kudung ke dada
mereka” (QS. An Nur: 31).
(Mereka
langsung merobek korden mereka
untuk di jadikan jilbab).
Ukhti
Al Muslimah !
Janganlah
berkata: “Kita bukan mereka” bagaimana mungkin
kita bisa mencapai
apa yang mereka
capai? jangan engkau heran! seorang penyair berkata:
Berusahalah
meniru orang-orang yang mulia walau tidak sama persis seperti mereka.
Sebab meniru orang
yang mulia itu
merupakan keberuntungan.
Ukhti
Al Muslimah!
Tidakkah
engkau baca firman Allah tentang
isteri-isteri Nabi :
﴿
وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ
مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ
وَقُلُوبِهِنَّ ﴾
“Apabila
kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka
(isteri-isteri Nabi )
maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu
lebih suci bagi hatimu dan hati mereka” (QS. Al Ahzab: 53).
Lebih suci
dari hati siapa,
wahai ukhti ?
lebih suci dari hati
isteri-isteri Nabi ,
(ummahatul mu’minin). Lebih suci
bagi hati para
sahabat Nabi , umat
yang terbaik setelah Nabi ?
Bagaimana dengan
hati kita pada
masa sekarang?
Apakah Dzat
Yang Menciptakanmu, Yang
mengetahui cara yang terbaik
untuk mensucikan hati,
sama dengan orang yang tidak mengetahui hal itu?
Ukhti
Al Muslimah …!
Allah
berfirman:
﴿
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ
قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ
مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ
اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا ﴾
“Wahai
Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuan
dan istri-istri orang
beriman: "hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh
mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk
dikenal, karena itu
mereka tidak diganggu, dan
Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang”
(QS. Al Ahzab: 59).
Ibnu
Abbas berkata:
“Allah memerintahkan isteri-isteri orang
beriman, apabila keluar
dari rumah untuk suatu keperluan,
hendaklah menutup wajahnya dari atas kepala dengan jilbabnya”.
Allah
memerintahkan isteri-isteri
orang yang beriman melakukan
hal tersebut di
atas, agar mereka dikenal dengan tertutup rapi, bersih,
dan suci. Dengan demikian ia tidak
akan di ganggu
orang- orang yang jahat.
Coba engkau
perhatikan: siapa yang
lebih sering digoda dan diganggu
lelaki di jalan? tentu mereka yang suka bersolek ala jahiliyah.
Perhatikan
firman Allah di bawah ini:
﴿
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ
قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ
مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ
اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا ﴾
“Dan
perempuan-perempuan yang telah berhenti (dari haid dan
mengandung) yang tidak
ingin kawin lagi, tiadalah atas
mereka dosa menanggalkan
pakaian mereka tanpa (bermaksud)
menampakkan perhiasan. Dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. Dan
Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
(QS. An Nur: 60 ).
Allah
memberitahukan bahwa
berjilbabnya perempuan tua yang
tidak ingin menikah
lagi serta tidak menampakkan
perhiasan itu lebih
utama, walaupun
diperbolehkan bagi mereka
untuk buka wajah dan
tangan dengan syarat
berlaku sopan (Islami).
Al
Qur’an telah mewajibkan wanita muslimah untuk memakai jilbab (hijab) dan
mengharamkan bersolek ala
jahiliyah (tabarruj).
Ukhti
Al Muslimah!
Dengarlah kata
ibundamu, Ummul Mu’minin
ketika bertanya kepada Nabi :
“Apa
yang harus diperbuat wanita dengan ujung baju mereka? Nabi bersabda: Hendaklah ia turunkan satu
jengkal (dari mata
kaki) Ummul Mu’minin
berkata: “kalau begitu akan tersingkap telapak kaki kami, wahai
Rasulullah” Nabi bersabda: “turunkan satu hasta dan jangan dilebihkan” (HR.
Bukhari dan Muslim).
Subhanallah! Ummahatul
Mu’minin meminta agar diperpanjang bajunya,
sedang wanita-wanita kita malah
banyak memendekkan (menaikkan
ke lutut bahkan ada
yang ada di
atasnya) dan mereka
tak peduli.
“Nabi
dan kitab suci kita melarang telanjang, tidak menutup aurat, maka tanyakan
kepada hadits dan ayat suci Al Qur’an”
Adapun hijab
artinya adalah menutup
badan, dan sebagai ciri
dari sekumpulan peraturan
sosial yang berhubungan dengan
keadaan wanita dalam
undang-undang Islam, yang
telah ditetapkan Allah
untuk menjadi benteng yang kuat, yang menjaga kehormatan,
kemuliaan, dan keluhuran
wanita. Pakaian yang memelihara masyarakat
dari fitnah, dan
dalam ruang lingkup yang
ketat sebagai sarana
bagi wanita untuk membentuk generasi Islam, merajut masa
depan umat, yang pada gilirannya
ikut berperan dalam
perjuangan Islam dan mengokohkannya di muka bumi ini.
RAMBU-RAMBU
JALAN
Ukhti
Al Muslimah !
Untukmu yang
masih dibalut keraguan
untuk memakai jilbab. Untukmu untaian ayat ilahi ini:
﴿ وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ
وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ
يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا ﴾
“Dan
tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak (pula)
bagi perempuan yang mu’minah, apabila Allah
dan Rasul-Nya telah
menetapkan suatu ketetapan, akan
ada bagi mereka
pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan
barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguhlah dia telah sesat,
sesat yang nyata” (QS. Al Ahzab: 36).
Untukmu yang
belum sadar, yang
berjalan tanpa petunjuk, untukmu
untaian sabda Rasulullah :
“Janganlah
seorang dari kalian menjadi orang yang tak
berpendirian, yang berkata:
aku bersama orang banyak,
bila mereka baik,
aku baik, bila
mereka berbuat jahat, akupun
berbuat jahat, akan
tetapi mantapkan dirimu, bila
mereka baik, maka
berbuat baiklah anda, dan
jika mereka jahat,
maka jauhilah kejahatannya”.(HR.Thabrany )
Buatmu yang
selalu berkata: Bilamana
aku memakai jilbab di
negeri kafir, manusia
akan melihat dan memperhatikanku, namun
bila aku melepaskan jilbabku, aku
seperti mereka, tak
ada yang memperhatikanku.
Wahai
puteriku
yang cerdik dan
pandai:
sesungguhnya melawan
arus kejahatan, konsisten, komitmen, dan konsekwen dalam kebenaran
terutama di negeri kafir adalah iman
yang diserukan Allah , tidak boleh seorangpun melakukan
ijtihad menentukan hukum padahal telah
ada nash Al
Qur’an dan Al Hadits.
SEJENAK
Ukhti
Al Muslimah…
Wahai wanita
yang tunduk kepada
kekafiran, mereka berkata: "engkau
adalah wanita terpelajar.
Di antara kami ada
dokter wanita, ada
sastrawati, ada wartawati, ada
dosen wanita yang
mengajar di negeri kalian. Islam tidak pernah melarang
sedikitpun hal itu.
Tidak ada
perbedaan lagi antara
laki-laki dan perempuan. Sukakah
engkau kepada kami?
jawaban kami hanya menyitir firman Allah :
﴿
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ
الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى
اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ
مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ ﴾
“Orang-orang
yahudi dan nashrani tak akan pernah rela padamu sampai engkau mengikuti agama
mereka. Katakanlah sesungguhnya petunjuk
Allah adalah petunjuk yang
sebenarnya, dan sesungguhnya
jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu,
maka Allah tidak
lagi menjadi Pelindung dan
Penolong bagimu” (QS. Al Baqarah: 120).
Mereka berkata:
“Cukup bagi saya
ke-Islamanmu sebatas pada ibadah
ritual semata. Adapun
ilmu, moral, tingkah laku, pakaian, ide, dan seluruh urusan duniamu,
wajiblah engkau mengikuti cara kami”.
Sungguh benar sabda Rasulullah :
"Kamu
akan mengikuti tradisi
orang-orang sebelummu, sejengkal demi
jengkal, sehasta demi hasta,
hingga andaikan mereka
memasuki lubang biawak, kamu
akan ikut masuk
kedalamnya, kami berkata: apakah
mereka kaum Yahudi dan Nashrani? jawab
Rasulullah siapa lagi
kalau bukan mereka”
( HR. Muslim ).
Ukhti Al Muslimah!
Engkau seharusnya memperhatikan pakaianmu
dan perbuatanmu serta wajib
mengikuti kepribadian Islam sebagaimana apa yang engkau dengar,
lihat dan baca. Sungguh
sedikit orang yang
berbuat dan mengajak kepada kebaikan,
sebagaimana seruan seorang penyair:
Wahai dikau
yang selalu mengurusi
badanmu.
Betapa banyak usaha yang telah engkau lakukan.
Apakah engkau mencari keuntungan dari sesuatu
yang jelas merugikan.
Perhatikan jiwamu, sempurnakan keutamaannya.
Sebab dikau disebut manusia dengan jiwa, bukan
karena tubuh jasadmu.
Ukhti
Al Muslimah!
Jadikan Khadijah radhiyallahu 'anha suri tauladan dan
panutanmu dalam berjuang
dengan harta dan jiwa.
Jadikan Aisyah
radhiyallahu 'anha tauladanmu dalam ilmu
pengetahuan. Jadikan keluarga
Yasir suri
tauladanmu dalam kesabaran
dan berpegang teguh kepada agama
Allah.
Wahai ibu
generasi mendatang, perhatikan perkataan seorang penyair:
Ibu adalah madrasah,
jika anda persiapkan
Anda mempersiapkan generasi yang harum namanya.
Ibu adalah taman, jika ia selalu disiram.
ia akan berdaun rindang.
Ibu adalah ustadzah pertama, pengaruhnya sangat
besar sepanjang masa.
Ukhti
Al Muslimah !
Andai mereka
melihat bentuk tubuhmu
tidak menarik lagi atau ketika usiamu telah senja, tua renta,
apakah mereka masih
memajang fotomu, di
sampul-sampul majalah, buku
dan semisalnya, walaupun kamu
orang yang terpelajar?
Masihkah mereka memintamu bekerja sebagai pramugari
di salah satu pesawat,
dengan dalih penghargaan
terhadap wanita?
Masihkah engkau
temui orang yang
memperjuangkan sempitnya ruang lingkup belajarmu?
Sesungguhnya mereka
hanya ingin menikmati kecantikan wajah
dan kemolekan tubuh
serta merdunya suaramu. Bila
hal itu hilang
darimu maka merekapun pasti
meninggalkanmu, seakan-akan engkau
adalah sebuah barang yang sudah habis masa berlakunya.
PERINGATAN
Rasulullah bersabda:
“Aku tidak meninggalkan fitnah sepeninggalku yang lebih
berbahaya bagi laki-laki dari pada wanita”
(HR. Bukhari Muslim).
Musuh-musuh Islam
telah mengetahui, bahwa kerusakan dan
kerendahan moral wanita
berarti pengrusakan terhadap masyarakat
secara universal dan integral.
Seorang tokoh
aliran (free masonry)
berkata: “secangkir
minuman keras, seorang
biduanita dapat menghancurkan ummat
Muhammad melebihi kekuatan seribu
tank baja, peluru kendali, dan senjata kimia
yang canggih. Oleh
karena itu buatlah
mereka tenggelam dalam cinta materi dan syahwat”.
Temannya
yang lain berkata:
“Kita harus
mempergunakan wanita sebab
setiap kali ia mengulurkan tangannya kepada kita, kita telah
mendapatkan apa yang
kita inginkan dan
kita telah berhasil memporak-porandakan serdadu
penolong agama Islam”.
ANCAMAN
Kepada
setiap orang yang berusaha menjadikan para artis dan
biduanita sebagai tauladan
idola wanita-wanita muslimah,
kepada mereka kami persembahkan ancaman Allah ini:
﴿ إِنَّ الَّذِينَ يُحِبُّونَ أَنْ تَشِيعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِينَ
آمَنُوا لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ
وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ﴾
“Sesungguhnya orang-orang
yang senang, agar tersiar
perbuatan keji dikalangan
orang-orang yang beriman, bagi
mereka adzab yang pedih di dunia dan di akhirat, dan
Allah mengetahui, sedang
kamu tidak mengetahui” (QS. An
Nur: 19).
Ancaman ini terhadap
orang yang senang,
lalu bagaimana terhadap orang
yang melakukan !
tentu lebih dahsyat.
DUA GOLONGAN
YANG BELUM PERNAH
DILIHAT RASULULLAH DAN TELAH KITA LIHAT
Rasulullah bersabda:
“Dua golongan dari ahli neraka yang belum pernah aku
lihat, yaitu: “suatu kaum
yang memiliki cambuk, seperti ekor
sapi untuk memukul
manusia, dan para wanita
yang berpakaian tetapi
telanjang,
berlenggak-lenggok
(jalannya), mengajarkan wanita
berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring, wanita
seperti ini tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium wanginya, walaupun
wanginya tercium selama perjalanan ini dan ini ( jauhnya)” ( HR. Muslim ).
Berita Rasulullah
telah terbukti. Sungguh
beliau telah memberikan ciri-ciri
yang tepat seperti
orang yang menyaksikannya.
Berpakaian
tapi telanjang
Mereka memakai
pakaian yang tipis,
sehingga kelihatan lekuk tubuhnya
atau pakaian mini
(bikini) dan semisalnya. Wanita
seperti ini berpakaian
tapi pada hakikatnya telanjang.
Maailat
Berpaling dari
ta'at kepada Allah,
dan dari kewajiban-kewajiban berupa
malu, enggan memakai hijab
dan jilbab. Mereka
berlenggak-lenggok saat
berjalan dengan pakaian
mini yang memperlihatkan auratnya.
Mumilaat
Memalingkan wanita
lain, dengan mengajarkan kepada mereka
bersolek, berdandan secara
seronok dan tidak menutup
aurat, dengan berbagai
macam cara. Memalingkan hati laki-laki dengan rayuan manis beracun
iblis.
Kepala
mereka seperti punuk unta
Menyanggul rambutnya
keatas (kebanyakan rambut sambungan dan
pasangan, padahal Allah
dan Rasul-Nya melaknat
wanita yang menyambung
rambutnya dan minta di
sambungkan) seperti punuk
unta yang miring.
KEPADA SETIAP
ORANG TUA
Allah
berfirman :
﴿
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ
وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا
أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ ﴾
“Hai orang-orang
yang beriman, peliharalah
dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia
dan batu, penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar,
yang keras, yang
tidak mendurhakai Allah terhadap
apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”
(QS. At Tahrim: 6).
Ali bin
Abi Thalib berkata:
“Didiklah mereka dan ajarilah terutama masalah dien Islam yang
mulia ini”.
Imam Qatadah
berkata: “Engkau perintahkan mereka untuk
taat kepada Allah
dan Rasul-Nya dan kamu
larang mereka dari
maksiat dan berbuat
dosa, melanggar larangan Allah
dan Rasul-Nya dan meninggalkan kewajiban yang telah
diperintahkan”.
Wahai orang
tua? bila ada
orang yang berkata kepadamu: “Bahwa
gedungmu yang megah
itu, jika tidak engkau rawat
dengan seksama, dan engkau jaga dengan
baik, dengan selalu
mengontrol dan memperbaiki setiap
kerusakan sebelum kerusakan
itu parah, jika ini
tidak engkau lakukan,
niscaya gedungmu yang megah itu akan roboh”.
Apa
yang akan engkau kerjakan? tentu engkau akan berusaha semaksimal
mungkin agar gedungmu
tidak roboh, maka bagaimana
sikapmu terhadap anak perempuanmu, sedang
Allah telah memerintahmu menjaganya dari api neraka.
Wahai para
orang tua! Sesungguhnya
para pemudi yang telah
hilang sifat malunya,
yang sombong untuk mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya
mereka itu kita lihat dan kita
dengar, mereka tidak
turun dari langit dan
tidak keluar dari
perut bumi. Tapi
mereka sesungguhnya keluar dari
rumahmu (pengawasanmu) keluar
dari rumah saudara dan famili muslimmu.
Akhi
Muslim! bertaqwalah pada Allah!
Perhatikan anak
puterimu melebihi perhatianmu terhadap duniamu. Janganlah
engkau termasuk orang yang Rasulullah
maksudkan dalam sabdanya:
“Tidak masuk surga Dayyus, para sahabat bertanya:
"Siapakah yang dimaksud
dengan Dayyus itu
wahai Rasulullah? Rasulullah menjawab: “Seorang yang tidak ada (cemburu)
terhadap muhrimnya”. Dalam
riwayat yang lain beliau
bersabda: “Seorang yang
rela kenistaan menimpa keluarganya” (HR. Muslim).
SALAM
DAN KABAR GEMBIRA
Kepada
Ukhti Muslimah !
Yang
tegar dalam menghadapi serangan musuh yang buas. Kepada
Ukhti Muslimah yang
menampar muka setiap penyeru
kebebasan dengan sikap
konsisten, komitmen, dan konsekwen terhadap ajaran Islam.
Kepada Ukhti
yang selalu memegang
teguh sifat malu dan
kesucian dirinya, kepada
benteng yang kokoh dalam
menghadapi topan kebatilan.
Kepada Ukhti
yang berpegang teguh
kepada kitab Allah dan
selalu mengangkat panji
Rasul-Nya seraya berkata:
“Dengan tangan kesucianku,
akan aku jaga kemuliaan hijab dan jilbabku dan dengan
kesucianku pula aku diatas teman-teman
sebayaku.
Kepadanya
khabar gembira dari Nabi :
“Sesungguhnya di belakang
kamu ada hari-hari kesabaran. Orang-orang
yang berpegang teguh
pada hari itu mendapat
pahala 50 orang
dari kamu. Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah sebesar pahala 50 orang
dari mereka? Nabi bersabda: “Bahkan dari
kamu”. (HR. Tirmidzi dan
Abu Daud, dishahihkan Albani).
Juga
kepadanya sabda Rasulullah yang lain:
“Sesungguhnya Islam datang dalam keadaan asing dan akan kembali asing
seperti permulaannya, maka beruntunglah orang-orang
yang asing, Rasulullah
ditanya: siapa mereka wahai Rasulullah ? Rasulullah menjawab: Mereka yang mengadakan perbaikan
ketika manusia rusak” (HR.Tirmidzi dan dishahihkan Albani).
Kepada
mereka salam dari Allah, para muslimin dan muslimat yang
sabar dalam menjalankan
perintah Allah dan Rasul-Nya serta menjauhi larangan-Nya:
﴿ سَلَامٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ ﴾
“Salam sejahtera
untukmu, karena kesabaranmu, dan sebaik-baik kesudahan
surgalah balasannya” (QS; Ar Ra'd: 24).
SYARAT-SYARAT
HIJAB SYAR’I
Adapun
syarat-syarat hijab syar’i adalah:
1-Hendaklah hijab/jilbab
menutup seluruh badan.
Allah
berfirman:
﴿
يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ
جَلَابِيبِهِنَّ ﴾
“Hendaklah
mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh badan mereka” (QS. Al Ahzab: 59).
Jilbab adalah
pakaian panjang yang
menutup seluruh badan (dari
kepala hingga mata
kaki), artinya dengan mengulurkan
keseluruh badan yang merupakan aurat wanita. jadi jilbab yang
syar’i adalah yang menutup seluruh badan wanita.
2-Hendaklah hijab/jilbab
tersebut tebal, tidak
tipis dan tidak transparan,
karena maksud dari
hijab adalah menutup, jika tidak menutup, tidak dinamakan hijab, karena
hal tersebut tidak
menghalangi penglihatan,
sehingga seperti yang
di katakan dalam hadits
Nabi
“Berpakaian tetapi pada hakikatnya telanjang".
3-Hendaklah hijab/jilbab
tidak berupa perhiasan atau pakaian
yang menyolok, yang
memiliki warna-warni yang
menarik, sehingga menimbulkan perhatian.
Allah
berfirman:
﴿
وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا
مَا ظَهَرَ مِنْهَا ﴾
“Dan tidak
menampakkan perhiasan kecuali
yang biasa tampak darinya” (QS; An Nur : 31).
Makna
“ apa yang biasa nampak darinya”, yaitu dengan tanpa
disengaja. Apabila hijab
itu sendiri perhiasan, maka
tidak boleh dipakai,
dan tidak dinamakan hijab,
sebab hijab adalah
sesuatu yang menghalangi timbulnya
perhiasan terhadap bukan muhrim.
4-Hendaklah hijab/jilbab
tersebut tidak sempit, ketat. Tidak membentuk lekuk tubuh
dan aurat, maka jilbab harus luas
dan lebar, sehingga tidak menimbulkan fitnah.
5-Hendaklah tidak
memakai minyak wangi,
yang menyebabkan timbulnya fitnah, yaitu rangsangan bagi laki-laki. Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya
wanita apabila memakai
minyak wangi lalu lewat pada suatu majlis, maka ia adalah ini dan ini
yaitu: ia wanita pezina” (HR. Ashabus
sunan, Tirmidzi berkata: hadits ini hasan shahih).
Dalam
riwayat lain:
“Sesungguhnya wanita bila memakai minyak wangi kemudian
lewat pada suatu majlis/ perkumpulan kaum agar mereka mencium baunya, maka ia
telah berzina”.
6-Hendaklah hijab/jilbab
tersebut tidak menyerupai pakaian laki-laki.
Dalam hadits yang
di riwayatkan Abu Hurairah ,
bahwa Rasulullah bersabda:
“Nabi melaknat laki-laki
yang memakai pakaian wanita dan
wanita yang memakai
pakaian laki-laki” (HR. Abu Daud
dan Nasa’i).
Dalam
hadits yang lain:
“Allah melaknat laki-laki
yang bergaya perempuan dan perempuan yang bergaya
laki-laki” (HR. Abu Daud dan Nasa’i).
Maksudnya: perempuan
yang menyerupai laki-laki dalam pakaiannya,
modelnya, seperti perempuan zaman sekarang
ini, begitu pula
laki-laki yang menyerupai perempuan
dalam pakaian, gaya
bicara dan lain sebagainya.
Kita mohon kepada Allah kesehatan
dan keselamatan dunia dan akhirat.
PENUTUP
NASEHAT UNTUK PARA WANITA
Akhirnya, saya
persembahkan 11 nasehat
yang berharga ini kepadamu, wahai Ukhti Al Muslimah.
Kerjakanlah,
Insya Allah engkau akan berbahagia di dunia
dan akhirat, minta
tolonglah kepada Allah dalam
mengamalkannya, kemudian dengan
membaca dan memahami kitab kecil ini.
1-Beribadahlah kepada Allah semata, sesuai dengan apa yang
telah diisyaratkan, di dalam Al Qur’an dan Al hadits.
2-Hati-hatilah terhadap
syirik dalam aqidah
dan ibadah, sebab syirik
menggugurkan amal dan menyebabkan kerugian.
3-Hati-hatilah terhadap
bid’ah, baik dalam
aqidah maupun dalam ibadah,
sebab setiap bid’ah
adalah sesat dan orang-orang
yang sesat adalah
(tempatnya) di dalam neraka.
4-Jagalah shalatmu
dengan sempurna, sebab
orang yang selalu menjaga
shalatnya, ia akan
lebih menjaga dalam hal
lainnya, dan orang
yang meremehkan shalat, ia akan
meremehkan hal lainnya juga.
Jagalah
kesucian, thuma’ninah, I’tidal, serta khusyu dalam shalat, janganlah sampai
engkau mengakhirkan waktunya, sebab seorang
hamba bila shalatnya
baik, maka seluruh amal perbuatannya baik, sebaliknya bila shalatnya
rusak (tidak baik)
maka amal perbuatannya juga rusak (tidak baik).
5-Ta'atilah suamimu,
jika engkau sudah
berumah tangga, jangan sekali-kali
engkau menolak
keinginannya, dan
melanggar perintahnya, selama tidak menyuruh berbuat maksiat dan
dosa.
6-Jagalah suamimu
jika dia tidak
ada bersamamu dan ketika
ia berada disisimu.
Jagalah dirimu dan hartanya.
7-Berbuat baiklah
kepada tetanggamu dengan perkataan dan
perbuatan sebagai balas
budi dan menolak keburukan.
8-Menetaplah di
rumahmu, jangan keluar
kecuali dalam keadaan darurat, dan menutup aurat (berjilbab).
9-Berbuat baiklah
kepada kedua orang
tuamu dengan perkataan dan
perbuatan selama mereka menyuruhmu dalam
kebaikan, jika mereka menyuruhmu berbuat maksiat,
maka tidak boleh
ta'at kepadanya, sebab tidak
ada keta'atan dalam
maksiat kepada Allah.
10-Curahkan perhatianmu
terhadap pendidikan anakmu, jika
engkau sudah mempunyai anak, dengan membiasakan
mereka jujur, bersih,
benar dalam perkataan dan
perbuatan, serta dengan
mengajarkan kepada mereka adab
yang tinggi /mulia
dan akhlak yang terpuji.
Suruhlah mereka shalat
lima waktu bila
sudah berusia 7 tahun,
dan bila mereka
meninggalkannya pada usia 10
tahun, maka pukullah
mereka serta pisahkan tempat
tidurnya (antara laki-laki
dan perempuan).
11-Perbanyaklah
dzikir dan sedekah/infak.
Semoga Allah menjagamu
dari setiap kejahatan dan menganugerahkan kepada kita
husnul khatimah.
Segala puji
bagi Allah pada
awal dan akhir
serta shalawat dan berkah
kepada Nabi Muhammad , keluarga, para shahabat dan
pengikutnya sampai hari kiamat
tiba.
Wallohu a’lam bishowab.Walhamdu lillahi
robbil alamin.
Assalamualaikum, Ayo kita berjilbab. Jangan lupa pakai daleman jilbab yang berkualitas ya... supaya rambut dan kulit kepala tetap sehat.
BalasHapusAimee Inners