Kamis, 06 Desember 2012

Hukum Jilbab


KEPADA UKHTI MUSLIMAH

Karya: Pusat Penelitihan Ilmiah Dan Fatwa
 Terjemah: Alih Bahasa
Kelompok Studi Islam Al Ummah Jakarta

Editor
Muhammadun Abdul Hamid, MA
DR. Muh. Mu’inudinillah Basri, MA.
Fir'adi Nasruddin Abu Ja'far, Lc
Erwandi Tarmizi
Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah,  segala  puji  bagi  Allah  Rabb  sekalian alam.  Shalawat  serta  salam  semoga  tercurah  kepada Nabi  Muhammad  ,  keluarga,  shahabat  dan pengikutnya sampai hari kiamat.
 Ukhti Al Muslimah
Musuh-musuh  Islam  tak  henti-hentinya  berusaha untuk menjauhkan wanita muslimah dari Agama Islam yang  haq  dan  lurus  ini.  Di  setiap  tempat  dan kesempatan  mereka  selalu  melontarkan  tuduhan-tuduhan  keji  yang  ditujukan  kepada  wanita-wanita mu’minah yang suci, mereka mengatakan bahwa:
Islam  adalah  penjara  bagi  wanita”  karena  wanita dalam  Islam  wajib  di  rumah,  tidak  di  izinkan  keluar kecuali ada hajat".
Menetapnya  wanita  di  rumah,  melemahkan ekonomi suatu negara !!”.
Poligami adalah perbuatan hewan”.
Perceraian adalah suatu kedzaliman”.
Wanita-wanita  muslimah  itu  sakit,  penuh  dengan kadas  dan  panu,  oleh  karena  itu  mereka  memakai hijab untuk menutupi aibnya”.
Ukhti Al Muslimah …!
           
﴿ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ﴾
 Jangan kau ikuti langkah-langkah syetan”  (QS.  An Nur: 21).
Ukhti Al Muslimah …!
Jangan  engkau  dengar  kata-kata  mereka,  sebab mereka  adalah  penganjur  yang  berdiri  di  tepi  neraka Jahannam dan mengajak serta menyeret ke dalam api neraka Jahannam.
﴿ إِنْ يَقُولُونَ إِلَّا كَذِبًا
Mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta.” (QS. Al Kahfi: 5)

Ukhti Al Muslimah …!
Tahukah engkau apa yang mereka inginkan? mereka hanya  menginginkan  satu  perkara.  Menghancurkan agama  Islam  dan  merusak  generasi  Islam  dan menyebarkan  kekejian  di  tengah  masyarakat  beriman. Mereka  menghendaki  agar  wanita-wanita  muslimah yang  suci  keluar  dari  rumahnya,  dari  bentengnya. Mereka  menghendaki  agar  engkau  menjadi  barang murahan, sebagai pemuas syahwat. Mereka  menipumu  agar  engkau  keluar  dari  surga sebagaimana  iblis  mengeluarkan  bapak  kita  Adam darinya.  Iblis  mengeluarkan  Adam  dan  Hawa  dari surga  dalam  keadaan  telanjang,  tanpa  pakaian,  yang menutup aurat mereka. Para  pengumbar  kejahatan  pun  meniru  gaya  dan cara  yang  sama,  jangan  kamu  hiraukan  mereka! Penuhilah panggilan Allah dan Rasul-Nya, pasti di situ ada kebahagiaan sejati.
Allah  hanya  menghendaki  darimu  kesucian, kemuliaan dan keluhuran.
Firman Allah :
 ﴿  وَلَكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ ﴾
Akan  tetapi  Allah  hendak  mensucikan  dan menyempurnakan  nikmat-Nya  kepadamu”.  (QS.  Al Maidah: 6).
Firman Allah :
           ﴿  إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
Sesungguhnya  Allah  mencintai  orang-orang  yang taubat  dan  mencintai  orang-orang  yang  melakukan kesucian” (QS. Al Baqarah: 222).
Semoga Allah  selalu menunjuki kita ke jalan yang lurus. Amiin.
 
UKHTI AL MUSLIMAH ,SIAPA YANG MENYURUHMU MEMAKAI JILBAB ?
Alhamdulillah,  segala  puji  bagi  Allah  Rabb sekalian  alam,  shalawat  serta  salam  semoga  tetap tercurah  kepada  Nabi  yang  mulia  Muhammad  , keluarga  dan  sahabatnya  serta  orang-orang  yang mengikuti petunjuknya sampai hari kiamat.
Jangan terkejut sebelum engkau baca buku ini.
  Seorang  mahasiswi  meminta  kepada  salah seorang  teman  puterinya  agar  menemaninya menghadap  dosen  laki-laki  dalam  mempertahankan disertasinya  untuk  meraih  gelar  magister  (MA). temannya berkata: "tak tahukah engkau bahwa kita ini hidup di abad 20?
  Seorang dokter wanita di salah satu rumah sakit, ketika  ia  memakai  pakaian  dokter  hilanglah  malunya. Wajah  dan  rambutnya  serta  pakaiannya  terbuka. Seakan-akan  menanggalkan  agama  dan  malu  adalah hal yang wajib bagi tugas kedokteran.
  Saya  pernah  berkunjung  ke  salah  satu  kerabat yang  saya  kenal  selalu  menjaga  kehormatan  dan hijab/jilbab.  Tiba  –tiba  saya  di  kejutkan  oleh masuknya  sopir  pribadinya  ke  tempat  pertemuan.
Seakan-akan ia salah satu anggota keluarga yang tidak perlu menutup aurat darinya.
Ukhti!  pernahkah  engkau  menduga,  bahwa  mereka wanita  muslimah  sadar,  mengapa  mereka  berjilbab?
Sesungguhnya  realita  menunjukkan  bahwa  mereka pada umumnya memandang jilbab hanya sebatas adat-istiadat yang mereka warisi dari orang tua mereka dan sebagai  bakti  kepadanya  yang  telah  menyuruhnya. Oleh sebab itu sebagai warisan dan adapt-istiadat suci, maka wajib di jaga dan di lestarikan.
Pernahkah ia bertanya, mengapa ia memakai jilbab?
Dan siapa yang menyuruhnya? Bukankah itu perintah Allah !
                          
     ﴿ يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anakmu, dan wanita-wanita kaum muslim agar mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu  mereka  tidak  diganggu.  Dan  Allah  adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Ahzab: 59).
Tidakkah  ia  megetahui  bahwa  ia  menta'ati  perintah penciptanya  yang  memberi  rizki  yang  menciptakan langit  dan  bumi  dan  mengetahui  mana  yang  tidak pantas untuk makhluk-Nya.
Firman Allah :
         ﴿ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ
 Kepunyaan  Allah  apa  yang  ada  di  langit  dan  di bumi”. (QS. Al Baqarah: 284).
Allah  yang menciptakanmu:
 ﴿      ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ فَاعْبُدُوهُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ
   
Demikianlah, itulah Allah tuhanmu, tidak ada tuhan yang  patut  di  sembah  selain  Dia.  Pencipta  segala sesuatu,  maka  sembahlah  Dia,  dan  Dia  adalah Pemelihara segala sesuatu” (QS. Al An'am: 102).
Yang memberimu nikmat:
 ﴿  وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ
Dan apa saja nikmat yang ada padamu maka dari Allah jualah”. (QS. An Nahl: 53).
Yang mematikanmu:
 ﴿  وَجَاءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ذَلِكَ مَا كُنْتَ مِنْهُ تَحِيدُ
Dan datanglah sakaratul maut (kematian) sebanar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari dari padanya.”   ( QS. Qaaf: 19).
Yang berfirman:
 ﴿  يَوْمَ نَقُولُ لِجَهَنَّمَ هَلِ امْتَلَأْتِ وَتَقُولُ هَلْ مِنْ مَزِيدٍ (30) وَأُزْلِفَتِ الْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِينَ غَيْرَ بَعِيدٍ
Pada  hari  (ketika)  Kami  berkata  kepada  neraka Jahannam:  apakah  kamu  sudah  penuh  ?  dia menjawab:  masih  adakah  tambahan?  Dan didekatkanlah  surga  itu  kepada  orang-orang  yang bertakwa  pada  tempat-tempat  yang  tidak  jauh  (dari mereka).  (QS. Qaaf: 30-31).
Yang berfirman:
 ﴿   يَوْمَ نَحْشُرُ الْمُتَّقِينَ إِلَى الرَّحْمَنِ وَفْدًا (85) وَنَسُوقُ الْمُجْرِمِينَ إِلَى جَهَنَّمَ وِرْدًا
Hari (ketika) kami mengumpulkan orang-orang yang takwa  kepada  Dzat  yang  Maha  Pemurah  sebagai perutusan (yang terhormat), dan kami menggiring orang-orang  yang  durhaka  ke  neraka  Jahannam  dalam keadaan dahaga” (QS. Maryam: 85-86).
Yang mengadili pada hari yang menakutkan:
                      
  ﴿  يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّا أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ اللَّهِ شَدِيدٌ ﴾
Pada  hari  (ketika)  kamu  melihat  keguncangan  itu, lalailah  semua  wanita  yang  menyusui  anaknya  dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita  yang  hamil,  dan  kamu  lihat  manusia  dalam keadaan  mabuk,  padahal  sebenarnya  mereka  tidak mabuk, akan tetapi adzab Allah itu sangat keras” (  QS; Al Hajj :2).
Ukhti  Al Muslimah !
Tidakkah engkau baca firman Allah :
﴿ وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ
 Katakanlah  kepada  wanita  yang  beriman, hendaklah  mereka  menahan  pandangannya  dan menjaga  kemaluannya  serta  tidak  menampakkan perhiasannya  kecuali  (yang  biasa)  nampak  darinya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka” (QS. An Nur: 31).
Yaitu  tidak  menampakkan  sedikitpun  perhiasannya kepada  orang-orang  asing  (bukan  muhrim)  kecuali sesuatu  yang  tidak  mungkin  disembunyikan  berupa pakaian  yang  tidak  menyolok,  dan  hendaklah menjulurkan  penutup  kepalanya  (jilbab)  sampai  ke dadanya  sehingga  tertutup.  Imam  Bukhari meriwayatkan  dari  Aisyah radhiyallahu  'anha,  ia berkata:
                Semoga  Allah  merahmati  wanita-wanita  pertama yang  berhijrah  (muhaajiraat),  yaitu  ketika  Allah menurunkan firman-Nya:
﴿ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ 
Hendaklah mereka menutupkan kain kudung  ke dada mereka” (QS. An Nur: 31).
 (Mereka  langsung  merobek  korden  mereka  untuk  di jadikan jilbab).
Ukhti Al Muslimah !
Janganlah berkata: “Kita bukan mereka” bagaimana mungkin  kita  bisa  mencapai  apa  yang  mereka  capai? jangan engkau heran! seorang penyair berkata:
Berusahalah meniru orang-orang yang mulia walau tidak sama persis seperti mereka.
Sebab  meniru  orang  yang  mulia  itu  merupakan keberuntungan.

Ukhti Al Muslimah!
Tidakkah engkau baca firman Allah  tentang isteri-isteri Nabi :
   ﴿  وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ
Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka  (isteri-isteri  Nabi  )  maka  mintalah  dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka” (QS. Al Ahzab: 53).
Lebih  suci  dari  hati  siapa,  wahai  ukhti  ?  lebih  suci dari  hati  isteri-isteri  Nabi , (ummahatul  mu’minin). Lebih  suci  bagi  hati  para  sahabat  Nabi ,  umat  yang terbaik setelah Nabi ?
Bagaimana  dengan  hati  kita  pada  masa  sekarang?
Apakah  Dzat  Yang  Menciptakanmu,  Yang  mengetahui cara  yang  terbaik  untuk  mensucikan  hati,  sama dengan orang yang tidak mengetahui hal itu?
Ukhti Al Muslimah …!
Allah  berfirman:
                          
  ﴿  يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak  perempuan  dan  istri-istri  orang  beriman: "hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah  untuk  dikenal,  karena  itu  mereka  tidak diganggu,  dan  Allah  adalah  Maha  Pengampun  lagi Maha Penyayang” (QS. Al Ahzab: 59).
Ibnu  Abbas    berkata:  “Allah   memerintahkan isteri-isteri  orang  beriman,  apabila  keluar  dari  rumah untuk suatu keperluan, hendaklah menutup wajahnya dari atas kepala dengan jilbabnya”.
Allah   memerintahkan  isteri-isteri  orang  yang beriman  melakukan  hal  tersebut  di  atas,  agar  mereka dikenal dengan tertutup rapi, bersih, dan suci. Dengan demikian  ia  tidak  akan  di  ganggu  orang-  orang  yang jahat.
Coba  engkau  perhatikan:  siapa  yang  lebih  sering digoda dan diganggu lelaki di jalan? tentu mereka yang suka bersolek ala jahiliyah.
Perhatikan firman Allah  di bawah ini:
﴿  يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
 Dan perempuan-perempuan yang telah berhenti (dari haid  dan  mengandung)  yang  tidak  ingin  kawin  lagi, tiadalah  atas  mereka  dosa  menanggalkan  pakaian mereka tanpa (bermaksud)  menampakkan perhiasan. Dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. Dan
Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.  (QS.  An Nur: 60 ).
Allah   memberitahukan  bahwa  berjilbabnya perempuan  tua  yang  tidak  ingin  menikah  lagi  serta tidak  menampakkan  perhiasan  itu  lebih  utama, walaupun  diperbolehkan  bagi  mereka  untuk  buka wajah  dan  tangan  dengan  syarat  berlaku  sopan (Islami).
Al Qur’an telah mewajibkan wanita muslimah untuk memakai jilbab  (hijab)  dan  mengharamkan  bersolek ala jahiliyah (tabarruj).

Ukhti Al Muslimah!
Dengarlah  kata  ibundamu,  Ummul  Mu’minin  ketika bertanya kepada Nabi : 
Apa yang harus diperbuat wanita dengan ujung baju mereka? Nabi  bersabda: Hendaklah ia turunkan satu jengkal  (dari  mata  kaki)  Ummul  Mu’minin  berkata: kalau begitu akan tersingkap telapak kaki kami, wahai Rasulullah” Nabi bersabda: “turunkan satu hasta dan jangan dilebihkan” (HR. Bukhari dan Muslim).
Subhanallah!  Ummahatul  Mu’minin  meminta  agar diperpanjang  bajunya,  sedang  wanita-wanita  kita malah  banyak  memendekkan  (menaikkan  ke  lutut bahkan  ada  yang  ada  di  atasnya)  dan  mereka  tak peduli.
Nabi dan kitab suci kita melarang telanjang, tidak menutup aurat, maka tanyakan kepada hadits dan ayat suci Al Qur’an”
Adapun  hijab  artinya  adalah  menutup  badan,  dan sebagai  ciri  dari  sekumpulan  peraturan  sosial  yang berhubungan  dengan  keadaan  wanita  dalam  undang-undang  Islam,  yang  telah  ditetapkan  Allah  untuk menjadi benteng yang kuat, yang menjaga kehormatan, kemuliaan,  dan  keluhuran  wanita.  Pakaian  yang memelihara  masyarakat  dari  fitnah,  dan  dalam  ruang lingkup  yang  ketat  sebagai  sarana  bagi  wanita  untuk membentuk generasi Islam, merajut masa depan umat, yang  pada  gilirannya  ikut  berperan  dalam  perjuangan Islam dan mengokohkannya di muka bumi ini.
RAMBU-RAMBU JALAN
Ukhti Al Muslimah !
Untukmu  yang  masih  dibalut  keraguan  untuk memakai jilbab. Untukmu untaian ayat ilahi ini:                              
 ﴿ وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak  (pula)  bagi  perempuan  yang  mu’minah,  apabila Allah  dan  Rasul-Nya  telah  menetapkan  suatu ketetapan,  akan  ada  bagi  mereka  pilihan  (yang  lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata” (QS. Al Ahzab: 36).
Untukmu  yang  belum  sadar,  yang  berjalan  tanpa petunjuk, untukmu untaian sabda Rasulullah : 
Janganlah seorang dari kalian menjadi orang yang tak  berpendirian,  yang  berkata:  aku  bersama  orang banyak,  bila  mereka  baik,  aku  baik,  bila  mereka berbuat  jahat,  akupun  berbuat  jahat,  akan  tetapi mantapkan  dirimu,  bila  mereka  baik,  maka  berbuat baiklah  anda,  dan  jika  mereka  jahat,  maka  jauhilah kejahatannya”.(HR.Thabrany )
Buatmu  yang  selalu  berkata:  Bilamana  aku memakai  jilbab  di  negeri  kafir,  manusia  akan  melihat dan  memperhatikanku,  namun  bila  aku  melepaskan jilbabku,  aku  seperti  mereka,  tak  ada  yang memperhatikanku.
Wahai  puteriku  yang  cerdik  dan  pandai:
sesungguhnya  melawan  arus  kejahatan,  konsisten, komitmen, dan  konsekwen dalam  kebenaran  terutama di  negeri  kafir  adalah  iman  yang  diserukan  Allah , tidak boleh seorangpun melakukan ijtihad menentukan hukum  padahal  telah  ada  nash  Al  Qur’an  dan  Al Hadits.

SEJENAK

Ukhti Al Muslimah…
Wahai  wanita  yang  tunduk  kepada  kekafiran, mereka  berkata:  "engkau  adalah  wanita  terpelajar.  Di antara  kami  ada  dokter  wanita,  ada  sastrawati,  ada wartawati,  ada  dosen  wanita  yang  mengajar  di  negeri kalian. Islam tidak pernah melarang sedikitpun hal itu.
Tidak  ada  perbedaan  lagi  antara  laki-laki  dan perempuan.  Sukakah  engkau  kepada  kami?  jawaban kami hanya menyitir firman Allah :
 ﴿   وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ
                               
Orang-orang yahudi dan nashrani tak akan pernah rela padamu sampai engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah  sesungguhnya  petunjuk  Allah  adalah petunjuk  yang  sebenarnya,  dan  sesungguhnya  jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang  kepadamu,  maka  Allah  tidak  lagi  menjadi Pelindung dan Penolong bagimu” (QS. Al Baqarah: 120).
Mereka  berkata:  “Cukup  bagi  saya  ke-Islamanmu sebatas  pada  ibadah  ritual  semata.  Adapun  ilmu, moral, tingkah laku, pakaian, ide, dan seluruh urusan duniamu, wajiblah engkau mengikuti cara kami”.
Sungguh benar sabda Rasulullah :
"Kamu  akan  mengikuti  tradisi  orang-orang sebelummu,  sejengkal  demi  jengkal,  sehasta  demi hasta,  hingga  andaikan  mereka  memasuki  lubang biawak,  kamu  akan  ikut  masuk  kedalamnya,  kami berkata: apakah mereka kaum Yahudi dan Nashrani? jawab  Rasulullah   siapa  lagi  kalau  bukan  mereka”      ( HR. Muslim ).
Ukhti Al Muslimah!
Engkau seharusnya memperhatikan pakaianmu dan perbuatanmu  serta  wajib  mengikuti  kepribadian  Islam sebagaimana apa yang engkau dengar, lihat dan baca. Sungguh  sedikit  orang  yang  berbuat  dan  mengajak kepada  kebaikan,  sebagaimana  seruan  seorang penyair:
 Wahai  dikau  yang  selalu  mengurusi  badanmu.
Betapa banyak usaha yang telah engkau lakukan.
Apakah engkau mencari keuntungan dari sesuatu
yang jelas merugikan.
Perhatikan jiwamu, sempurnakan keutamaannya.
Sebab dikau disebut manusia dengan jiwa, bukan
karena tubuh jasadmu.

Ukhti Al Muslimah!
Jadikan  Khadijah radhiyallahu 'anha suri  tauladan dan  panutanmu  dalam  berjuang  dengan  harta  dan jiwa.
Jadikan  Aisyah  radhiyallahu  'anha  tauladanmu dalam  ilmu  pengetahuan.  Jadikan  keluarga  Yasir  suri  tauladanmu  dalam  kesabaran  dan  berpegang teguh kepada agama Allah.
Wahai  ibu  generasi  mendatang,  perhatikan perkataan seorang penyair:
 Ibu adalah madrasah, jika anda persiapkan
Anda mempersiapkan generasi yang harum namanya.
Ibu adalah taman, jika ia selalu disiram.
ia akan berdaun rindang.
Ibu adalah ustadzah pertama, pengaruhnya sangat
besar sepanjang masa.

Ukhti Al Muslimah !
Andai  mereka  melihat  bentuk  tubuhmu  tidak menarik lagi atau ketika usiamu telah senja, tua renta, apakah  mereka  masih  memajang  fotomu,  di  sampul-sampul  majalah,  buku  dan  semisalnya,  walaupun kamu  orang  yang  terpelajar?  Masihkah  mereka memintamu  bekerja sebagai  pramugari  di  salah  satu pesawat,  dengan  dalih  penghargaan  terhadap  wanita?
Masihkah  engkau  temui  orang  yang  memperjuangkan sempitnya ruang lingkup belajarmu?
Sesungguhnya  mereka  hanya  ingin  menikmati kecantikan  wajah  dan  kemolekan  tubuh  serta merdunya  suaramu.  Bila  hal  itu  hilang  darimu  maka merekapun  pasti  meninggalkanmu,  seakan-akan engkau adalah sebuah barang yang sudah habis masa berlakunya.

PERINGATAN

Rasulullah  bersabda:
 Aku tidak meninggalkan fitnah sepeninggalku yang lebih berbahaya bagi laki-laki dari pada wanita”  (HR. Bukhari Muslim).
Musuh-musuh  Islam  telah  mengetahui,  bahwa kerusakan  dan  kerendahan  moral  wanita  berarti pengrusakan  terhadap  masyarakat  secara  universal dan integral.
Seorang  tokoh  aliran  (free  masonry)  berkata: secangkir  minuman  keras,  seorang  biduanita  dapat menghancurkan  ummat  Muhammad  melebihi kekuatan seribu tank baja, peluru kendali, dan senjata kimia  yang  canggih.  Oleh  karena  itu  buatlah  mereka tenggelam dalam cinta materi dan syahwat”.
Temannya yang lain berkata:
Kita  harus  mempergunakan  wanita  sebab  setiap kali ia mengulurkan tangannya kepada kita, kita telah mendapatkan  apa  yang  kita  inginkan  dan  kita  telah berhasil  memporak-porandakan  serdadu  penolong agama Islam”.

ANCAMAN

Kepada setiap orang yang berusaha menjadikan para artis  dan  biduanita  sebagai  tauladan  idola  wanita-wanita muslimah, kepada mereka kami persembahkan ancaman Allah  ini:
  ﴿ إِنَّ الَّذِينَ يُحِبُّونَ أَنْ تَشِيعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِينَ آمَنُوا لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ﴾
Sesungguhnya  orang-orang  yang  senang,  agar tersiar  perbuatan  keji  dikalangan  orang-orang  yang beriman, bagi mereka adzab yang pedih di dunia dan di akhirat,  dan  Allah  mengetahui,  sedang  kamu  tidak mengetahui” (QS. An Nur: 19).
Ancaman  ini  terhadap  orang  yang  senang,  lalu bagaimana  terhadap  orang  yang  melakukan  !  tentu lebih dahsyat.

DUA GOLONGAN
YANG BELUM PERNAH DILIHAT RASULULLAH  DAN TELAH KITA LIHAT

Rasulullah  bersabda:
 Dua golongan dari ahli neraka yang belum pernah aku lihat,  yaitu:  “suatu kaum  yang  memiliki  cambuk, seperti  ekor  sapi  untuk  memukul  manusia,  dan  para wanita  yang  berpakaian  tetapi  telanjang,  berlenggak-lenggok  (jalannya),  mengajarkan  wanita  berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring, wanita seperti ini tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium wanginya, walaupun wanginya tercium selama perjalanan ini dan ini ( jauhnya)” ( HR. Muslim ).
Berita  Rasulullah   telah  terbukti.  Sungguh  beliau telah  memberikan  ciri-ciri  yang  tepat  seperti  orang yang menyaksikannya.
Berpakaian tapi telanjang
Mereka  memakai  pakaian  yang  tipis,  sehingga kelihatan  lekuk  tubuhnya  atau  pakaian  mini  (bikini) dan  semisalnya.  Wanita  seperti  ini  berpakaian    tapi pada hakikatnya telanjang.
Maailat
Berpaling  dari  ta'at  kepada  Allah,  dan  dari kewajiban-kewajiban  berupa  malu,  enggan  memakai hijab  dan  jilbab.  Mereka  berlenggak-lenggok  saat berjalan  dengan  pakaian  mini  yang  memperlihatkan auratnya. 
Mumilaat
Memalingkan  wanita  lain,  dengan  mengajarkan kepada  mereka  bersolek,  berdandan  secara  seronok dan  tidak  menutup  aurat,  dengan  berbagai  macam cara. Memalingkan hati laki-laki dengan rayuan manis beracun iblis.
Kepala mereka seperti punuk unta
Menyanggul  rambutnya  keatas  (kebanyakan  rambut sambungan  dan  pasangan,  padahal  Allah  dan  Rasul-Nya  melaknat  wanita  yang  menyambung  rambutnya dan  minta  di  sambungkan)  seperti  punuk  unta  yang miring.
KEPADA SETIAP ORANG TUA

Allah  berfirman :                           
  ﴿  يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Hai  orang-orang  yang  beriman,  peliharalah  dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah  manusia  dan  batu,  penjaganya  malaikat-malaikat  yang  kasar,  yang  keras,  yang  tidak mendurhakai  Allah    terhadap  apa  yang diperintahkan-Nya  kepada  mereka  dan  selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (QS. At Tahrim: 6).
Ali  bin  Abi  Thalib   berkata:  “Didiklah  mereka  dan ajarilah terutama masalah dien Islam yang mulia ini”.
Imam  Qatadah  berkata:  “Engkau  perintahkan mereka  untuk  taat  kepada  Allah  dan  Rasul-Nya  dan kamu  larang  mereka  dari  maksiat  dan  berbuat  dosa, melanggar  larangan  Allah  dan  Rasul-Nya  dan meninggalkan kewajiban yang telah diperintahkan”.
Wahai  orang  tua?  bila  ada  orang  yang  berkata kepadamu:  “Bahwa  gedungmu  yang  megah  itu,  jika tidak engkau rawat dengan seksama, dan engkau jaga dengan  baik,  dengan  selalu  mengontrol  dan memperbaiki  setiap  kerusakan  sebelum  kerusakan  itu parah,  jika  ini  tidak  engkau  lakukan,  niscaya gedungmu yang megah itu akan roboh”.
Apa yang akan engkau kerjakan? tentu engkau akan berusaha  semaksimal  mungkin  agar  gedungmu  tidak roboh,  maka  bagaimana  sikapmu  terhadap  anak perempuanmu,  sedang  Allah   telah  memerintahmu menjaganya dari api neraka.
Wahai  para  orang  tua!  Sesungguhnya  para  pemudi yang  telah  hilang  sifat  malunya,  yang  sombong  untuk mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya mereka itu kita lihat  dan  kita  dengar,  mereka  tidak  turun  dari  langit dan  tidak  keluar  dari  perut  bumi.  Tapi  mereka sesungguhnya  keluar  dari  rumahmu  (pengawasanmu) keluar dari rumah saudara dan famili muslimmu.

Akhi Muslim! bertaqwalah pada Allah!
Perhatikan  anak  puterimu  melebihi  perhatianmu terhadap duniamu. Janganlah engkau termasuk orang yang Rasulullah  maksudkan dalam sabdanya:
 Tidak masuk surga Dayyus, para sahabat bertanya: "Siapakah  yang  dimaksud  dengan  Dayyus  itu  wahai Rasulullah? Rasulullah menjawab: “Seorang yang tidak ada  (cemburu)  terhadap  muhrimnya”.  Dalam  riwayat yang  lain  beliau    bersabda:  “Seorang  yang  rela kenistaan menimpa keluarganya” (HR. Muslim).

SALAM DAN KABAR GEMBIRA

Kepada Ukhti Muslimah !
Yang tegar dalam menghadapi serangan musuh yang buas.  Kepada  Ukhti  Muslimah  yang  menampar  muka setiap  penyeru  kebebasan  dengan  sikap  konsisten, komitmen, dan konsekwen terhadap ajaran Islam.
Kepada  Ukhti  yang  selalu  memegang  teguh  sifat malu  dan  kesucian  dirinya,  kepada  benteng  yang kokoh dalam menghadapi topan kebatilan.
Kepada  Ukhti  yang  berpegang  teguh  kepada  kitab Allah  dan  selalu  mengangkat  panji  Rasul-Nya  seraya berkata:
 Dengan  tangan  kesucianku,  akan  aku  jaga kemuliaan hijab dan jilbabku dan dengan kesucianku  pula aku diatas teman-teman sebayaku.
Kepadanya khabar gembira dari Nabi :
 Sesungguhnya  di  belakang  kamu  ada  hari-hari kesabaran.  Orang-orang  yang  berpegang  teguh  pada hari  itu  mendapat  pahala  50  orang  dari  kamu.  Para sahabat bertanya:  “Wahai Rasulullah sebesar pahala 50 orang dari mereka? Nabi  bersabda: “Bahkan dari kamu”. (HR.  Tirmidzi  dan  Abu  Daud,  dishahihkan Albani).
Juga kepadanya sabda Rasulullah  yang lain:
 Sesungguhnya Islam datang dalam keadaan asing dan akan  kembali asing  seperti  permulaannya,  maka beruntunglah  orang-orang  yang  asing,  Rasulullah  ditanya: siapa mereka wahai Rasulullah ? Rasulullah  menjawab: Mereka yang mengadakan perbaikan ketika manusia rusak” (HR.Tirmidzi dan dishahihkan Albani).
Kepada mereka salam dari Allah, para muslimin dan muslimat  yang  sabar  dalam  menjalankan  perintah Allah dan Rasul-Nya serta menjauhi larangan-Nya:
﴿ سَلَامٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ
                  Salam  sejahtera  untukmu,  karena  kesabaranmu, dan sebaik-baik kesudahan surgalah balasannya” (QS; Ar Ra'd: 24).
SYARAT-SYARAT HIJAB SYAR’I
Adapun syarat-syarat hijab syar’i adalah:
1-Hendaklah  hijab/jilbab  menutup  seluruh  badan.
Allah  berfirman:
             ﴿ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ
Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh badan mereka” (QS. Al Ahzab: 59).
Jilbab  adalah  pakaian  panjang  yang  menutup seluruh  badan  (dari  kepala  hingga  mata  kaki),  artinya dengan  mengulurkan  keseluruh  badan  yang merupakan aurat wanita. jadi jilbab yang syar’i adalah yang menutup seluruh badan wanita.
2-Hendaklah  hijab/jilbab  tersebut  tebal,  tidak  tipis dan  tidak  transparan,  karena  maksud  dari  hijab adalah menutup, jika tidak menutup, tidak dinamakan hijab,  karena  hal  tersebut  tidak  menghalangi penglihatan,  sehingga  seperti  yang  di  katakan  dalam hadits  Nabi                                     “Berpakaian  tetapi  pada hakikatnya telanjang".
3-Hendaklah  hijab/jilbab  tidak  berupa  perhiasan atau  pakaian  yang  menyolok,  yang  memiliki  warna-warni yang menarik, sehingga menimbulkan perhatian.
Allah  berfirman:
                  ﴿ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا
Dan  tidak  menampakkan  perhiasan  kecuali  yang biasa tampak darinya” (QS; An Nur : 31).
Makna apa yang biasa nampak darinya, yaitu dengan  tanpa  disengaja.  Apabila  hijab  itu  sendiri perhiasan,  maka  tidak  boleh  dipakai,  dan  tidak dinamakan  hijab,  sebab  hijab  adalah  sesuatu  yang menghalangi  timbulnya  perhiasan  terhadap  bukan muhrim.
4-Hendaklah  hijab/jilbab  tersebut  tidak  sempit, ketat. Tidak membentuk lekuk tubuh dan aurat, maka jilbab  harus  luas  dan  lebar,  sehingga  tidak menimbulkan fitnah.
5-Hendaklah  tidak  memakai  minyak  wangi,  yang menyebabkan timbulnya fitnah, yaitu rangsangan bagi laki-laki. Rasulullah  bersabda:
 Sesungguhnya  wanita  apabila  memakai  minyak wangi lalu lewat pada suatu majlis, maka ia adalah ini dan ini yaitu: ia wanita pezina”  (HR.  Ashabus  sunan, Tirmidzi berkata: hadits ini hasan shahih).
Dalam riwayat lain:
 Sesungguhnya wanita bila memakai minyak wangi kemudian lewat pada suatu majlis/ perkumpulan kaum agar mereka mencium baunya, maka ia telah berzina”.
6-Hendaklah  hijab/jilbab  tersebut  tidak  menyerupai pakaian  laki-laki.  Dalam  hadits  yang  di  riwayatkan Abu Hurairah , bahwa Rasulullah  bersabda:
 Nabi   melaknat  laki-laki  yang  memakai  pakaian wanita  dan  wanita  yang  memakai  pakaian  laki-laki” (HR. Abu Daud dan Nasa’i).
Dalam hadits yang lain:
 Allah  melaknat  laki-laki  yang  bergaya  perempuan dan perempuan yang bergaya laki-laki” (HR.  Abu  Daud dan Nasa’i).
Maksudnya:  perempuan  yang  menyerupai  laki-laki dalam  pakaiannya,  modelnya,  seperti  perempuan zaman  sekarang  ini,  begitu  pula  laki-laki  yang menyerupai  perempuan  dalam  pakaian,  gaya  bicara dan lain sebagainya.
Kita  mohon  kepada  Allah  kesehatan  dan keselamatan dunia dan akhirat.

PENUTUP
 NASEHAT  UNTUK PARA WANITA

Akhirnya,  saya  persembahkan  11  nasehat  yang berharga ini kepadamu, wahai Ukhti Al Muslimah.
Kerjakanlah, Insya Allah engkau akan berbahagia di dunia  dan  akhirat,  minta  tolonglah  kepada  Allah dalam  mengamalkannya,  kemudian  dengan  membaca dan memahami kitab kecil ini.
1-Beribadahlah  kepada Allah semata, sesuai dengan apa yang telah diisyaratkan, di dalam Al Qur’an dan Al hadits.
2-Hati-hatilah  terhadap  syirik  dalam  aqidah  dan ibadah,  sebab  syirik  menggugurkan  amal  dan menyebabkan kerugian.
3-Hati-hatilah  terhadap  bid’ah,  baik  dalam  aqidah maupun  dalam  ibadah,  sebab  setiap  bid’ah  adalah sesat  dan  orang-orang  yang  sesat  adalah  (tempatnya) di dalam neraka.
4-Jagalah  shalatmu  dengan  sempurna,  sebab  orang yang  selalu  menjaga  shalatnya,  ia  akan  lebih  menjaga dalam  hal  lainnya,  dan  orang  yang  meremehkan shalat, ia akan meremehkan hal lainnya juga.
Jagalah kesucian, thuma’ninah, I’tidal, serta khusyu dalam shalat, janganlah sampai engkau mengakhirkan waktunya,  sebab  seorang  hamba  bila  shalatnya  baik, maka seluruh amal perbuatannya baik, sebaliknya bila shalatnya rusak  (tidak  baik)  maka  amal  perbuatannya juga rusak (tidak baik).
5-Ta'atilah  suamimu,  jika  engkau  sudah  berumah tangga,  jangan  sekali-kali  engkau  menolak
keinginannya,  dan  melanggar  perintahnya,  selama tidak menyuruh berbuat maksiat dan dosa.
6-Jagalah  suamimu  jika  dia  tidak  ada  bersamamu dan  ketika  ia  berada  disisimu.  Jagalah  dirimu  dan hartanya.
7-Berbuat  baiklah  kepada  tetanggamu  dengan perkataan  dan  perbuatan  sebagai  balas  budi  dan menolak keburukan.
8-Menetaplah  di  rumahmu,  jangan  keluar  kecuali dalam keadaan darurat, dan menutup aurat (berjilbab).
9-Berbuat  baiklah  kepada  kedua  orang  tuamu dengan  perkataan  dan  perbuatan  selama  mereka menyuruhmu  dalam  kebaikan,  jika  mereka menyuruhmu berbuat  maksiat,  maka  tidak  boleh  ta'at kepadanya,  sebab  tidak  ada  keta'atan  dalam  maksiat kepada Allah.
10-Curahkan  perhatianmu  terhadap  pendidikan anakmu, jika engkau sudah mempunyai anak, dengan membiasakan  mereka  jujur,  bersih,  benar  dalam perkataan  dan  perbuatan,  serta  dengan  mengajarkan kepada  mereka  adab  yang  tinggi  /mulia  dan  akhlak yang terpuji. Suruhlah  mereka  shalat  lima  waktu  bila  sudah berusia  7  tahun,  dan  bila  mereka  meninggalkannya pada  usia  10  tahun,  maka  pukullah  mereka  serta pisahkan  tempat  tidurnya  (antara  laki-laki  dan perempuan).
11-Perbanyaklah dzikir dan sedekah/infak.
Semoga  Allah   menjagamu  dari  setiap  kejahatan dan menganugerahkan kepada kita husnul khatimah.
Segala  puji  bagi  Allah  pada  awal  dan  akhir  serta shalawat  dan  berkah  kepada  Nabi  Muhammad , keluarga, para  shahabat dan  pengikutnya sampai  hari kiamat tiba.
Wallohu a’lam bishowab.Walhamdu lillahi robbil alamin.

1 komentar:

  1. Assalamualaikum, Ayo kita berjilbab. Jangan lupa pakai daleman jilbab yang berkualitas ya... supaya rambut dan kulit kepala tetap sehat.

    Aimee Inners

    BalasHapus