BIMBINGAN
ISLAM
Untuk
Pribadi & Masyarakat
Oleh
: Asyeikh Muhamad Jamil Zainu
Diterjemahkan oleh
DR
Abddul Muhith Abdul Fattah
PROF .DR.Ali Musthofa Ya’qub
Aman
Nadzir Sholeh MA
Murojaah
DR.Muh.Mu’inudinillah basri
Munir
Fuadi Ridhwan Lc
Daftar
isi
Daftar
isi …………………………………………………………………..
Kata
Pengantar ……………………………………………………………
Pendahuluan
………………………………………………………………
Ciri-ciri
yang dominan dalam Islam ………………………………….
Islam
adalah peraturan hidup yang sempurna …………………..
Rukun
Islam dan Iman …………………………………………………
Do’a
adalah ibadah ………………………………………………………
Dimana
Allah ………………………………….………………………….
Allah
di atas Arsy ………………………………………………………..
Hal-hal
yang membatalkan Islam Jangan percaya
Kepada
peramal ………………………………………………………….
Jangan
bersumpah dengan selain Allah ……………………………
Jangan
beralasan dengan takdir ……………………………………..
Keutamaan
shalat dan peringatan agar tidak
Belajarlah
wudhu dan shalat ………………………………………….
Daftar
bilangan rakaat shalat ………………………………………….
Hadits-hadits
tentang shalat …………………………………………..
Wajibnya
shalat juma’at dan berjamaah ……………………………
Keutamaan
shalat Jum’at dan berjamaah …………………………
Adab
dan tata cara shalat Jum’at ……………………………………
Tata
cara shalat mayit …………………………………………………
Nasihat
tentang kematian ……………………………………………..
Shalat
Ied di mushalla ………………………………………………….
Berkurban
pada waktu idul adha ……………………………………
Shalat
Istisqa’ (meminta hujan) ……………………………………
Shalat
gerhana Matahari dan Bulan ……………………………..
Awas
jangan lewat di depan orang sedang shalat …………….
Puasa
dan beberapa faedahnya …………………………………..
Kewajiban
anda pada bulan Ramadhan ………………………..
Keutamaan
Haji dan Umrah ………………………………………
Pekerjaan
dalam umrah ……………………………………………
Pekerjaan
dalam haji ………………………………………………..
Tatakrama
haji dan Umrah ………………………………………...
Sopan
santun di masjid Nabawi ……………………………………
Di
antara Akhlak Rasululloh ……………………………………
Sopan
santun dan kerendahan hati Rasululloh
…………
Da’wah
dan Jihad Rasululloh ……………………………….
Cinta
dan mengikuti Rasululloh ……………………………
Di
antara wasiat Rasululloh ………………………………….
Bagaimana
mendidik anak-anak kita? ……………………….
Mengerjakan
shalat …………………………………………………
Memperingatkan
untuk menjauhi larangan …………………
Tutup
aurat dan hijab ……………………………………………
Akhlak
dan sopan santun ………………………………………..
Jihad
dan keberanian …………………………………………….
Berbakti
kepada orang tua ………………………………………
Jauhilah
dosa-dosa besar ……………………………………….
Macam-macam
dosa besar ………………………………………..
Syarat
diterimanya taubat ………………………………………….
Ikutilah
sunnah Rasul dan jangan melakukan bid’ah ……….
Macam-macam
bid’ah ………………………………………………..
Ucapan“Shadaqallaahul
‘adhim” …………………………………..
Mengajak
kebaikan dan mencegah kemungkaran ……………
Macam-macam
ajakan kepada kebaikan ………………………..
Syarat-syarat
penyeru kebaikan …………………………………..
Bebarapa
macam kemungkaran ………………………………….
Jihad
di jalan Allah ……………………………………………………
Di
antara sebab-sebab kemenangan ………………………………
Wasiat
setiap muslim menurut agama …………………………….
Hal-hal
yang dilarang menurut agama ……………………………..
Memelihara jenggot adalah wajib …………………………………..
Hukum
nyanyian dan musik dalam Islam ……………………….
Bahaya
nyanyian dan musik ………………………………………..
Hakekat
menusuk diri dengan besi ………………………………..
Nyanyian
pada masa kini ………………………………………………
Fitnah
terhadap wanita karena suara yang bagus
……………
Hindarilah
bersiul dan bertepuk tangan ……………………….
Nyanyian menimbulkan kemunafikan ………………………..
Obat
untuk mnghindari nyanyian dan musik
…………………
Nyanyian
yang diperbolehkan ………………………………………
Hukum
gambar dan patung dalam Islam ………………………..
Bahaya
gambar dan patung ………………………………………..
Apakah
hukumnya gambar seperti patung …………………….
Gambar
dan patung yang diperbolehkan ………………………..
Apakah menghisap rokok itu haram? ………………………
Para
mujtahid berpegang pada hadits ……………………..
Beberapa
pendapat Imam Mazhab tentang hadits ………..
Camkanlah
hadits-hadits berikut ini …………………………
Kerjakan
apa yang diajarkan Rasululloh
Kepadamu…..
Jadilah
kamu sekalian hamba Allah yang bersaudara …..
Hadits-hadits
Nabi tentang orang Islam …………………..
Islam
mengangkat derajat wanita ………………………………
Sebagian
pendapat para orientalis tentang Islam ………….
Kisah
masuk Islamnya seorang Amerika …………………….
Gadis
Amerika memeluk agama Islam ………………………..
Pernyataan seorang
mantan penyanyi internasional
setelah
masuk
Islam ………………………………………………………..
Do’a-do’a
……………………………………………………………..
-do’a
masuk pasar …………………………………………………….
-do’a
istikharah ………………………………………………………
-Do’a
untuk menyembuhkan penyakit ………………………….
-Do’a
bepergian dan naik kendaraan ……………………………
-Do’a
Mustajab ……………………………………………………….
-Do’a
orang yang kehilangan ……………………………………….
-Do’a
dari Al-Qur’anul Karim ………………………………………
-Ilahi
hanya Engkaulah Yang Maha Penolong …
……………….
……………….
بسم
الله الرحمن الرحيم
KATA
PENGANTAR
- Tulisan
ini dipersembahkan bertujuan
untuk memperbaiki pribadi setiap
muslim sehingga bisa melaksanakan Islam
dengan sebaik-baiknya dan ia
akan menjadi muslim yang bertaqwa kepada Allah .
- Perbaikan
yang dimaksud adalah
sesuai dengan apa yang
diterangkan di dalam
Al-Qur’an dan As-Sunah sebagaimana yang
difahami oleh para
salaf (orang-orang terdahulu)
yang sholihin.
- Para sahabat telah menjalankan Islam dengan
sebaik-baiknya, maka mereka
menjadi pemimpin dan
orang-orang terhormat di muka bumi ini. Sebab itu banyak orang yang
keluar dari kekufuran
menuju Islam dan beralih
dari penyembahan hamba
(manusia) kepada penyembahan
Tuhannya hamba, Allah .
- Sesungguhnya
Allah tidak akan
merubah keadaan suatu kaum
sehingga kaum itu merubah apa yang ada
pada diri mereka. (Qur’an, Ar-Ra’ad : 11)
- Buku
“BIMBINGAN ISLAM UNTUK
PRRIBADI DAN MASYARAKAT” ini
telah diterjemahkan dan
dicetak ulang berkali-kali dalam
berbagai bahasa dan disebarluaskan di
berbagai negara :
Saudi Arabia, Kuwait, Al-Jazair,
Yordania, Mesir, libanon, India dan Pakistan, dan lain-lain.
- Bacalah buku ini, bila anda sudah selesai
membacanya pinjamkanlah kepada teman
anda agar bermanfaat untuk semua.
- Buku
terjemahan terbitan kami
ini telah mengalami penambahan dan penyempurnaan,
sesuai dengan buku aslinya cetakan terbaru.
PENDAHULUAN
Segala
puji bagi Allah,
kepadan-Nya kita memuji, memohon pertolongan
dan ampunan. KepadaNya
kita memohon perlindungan agar dijaga dari keburukan jiwa dan perbuatan.
Orang yang memperoleh hidayah Allah tidak akan tersesat dan orang yang disesatkan
Allah tidak ada orang yang dapat memberi petunjuk kepadanya.
Saya
bersaksi bahwa tidak
ada Ilah yang
berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagiNya.
Dan saya besaksi bahwa Muhammad itu hamba Allah dan Rasul-Nya. Allah berfirman ( yang artinya ) :
“Wahai
orang-orang yang beriman
bertakwalah kepada Allah dengan
takwa yang sebenarnya
dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.”
(Ali-Imran : 102).
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada
Tuhanmu yang telah menciptakanmu dari seorang diri, dan dari padanya Allah
menciptakan isterinya, dan
dari keduanya Allah mengembangbiakkan laki-laki
dan perempuan yang
banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang (dengan namaNya) kamu
saling meminta satu
sama lain, dan
peliharalah hubungan
silaturrahmi. Sesungguhnya Allah
senantiasa menjaga dan
mengawasimu.”
(An-Nisaa” : 1).
“Wahai orang-orang
yang beriman, bertakwalah
kepada Allah dan berkatalah
yang benar, niscaya
Allah akan memperbaiki perbuatanmu
serta mengampuni dosa-dosamu. Barangsiapa taat
kepada Allah dan
RasulNya maka ia beruntung dangan keuntungan yang agung.”
(Ahzab : 70-71).
Selanjutnya,
bahwa perkataan yang
paling benar adalah kitab
Allah, sebaik-baik petunjuk
adalah petunjuk Muhammad seburuk-buruk masalah adalah masalah yang
diada adakan .
semua yang diada-adakan
adalah bid’ah, semua yang
bid’ah sesat dan
semua yang sesat
akan membawa ke neraka[1].
Maka
uraian dalam kitab ini adalah
pembahasan penting, ringkas dan
menyangkut berbagai hal
yang harus diketahui oleh setiap
muslim. Tujuan tulisan ini adalah untuk memperbaiki tingkah
polah manusia baik
secara pribadi maupun masyarakat,
insyaAllah.
Muhammad bin jamil Zainu
CIRI-CIRI
YANG DOMINAN DALAM ISLAM
1.Islam
adalah agama Tauhid, maka iman kepada pencipta alam merupakan kenyataan yang
bisa diterima oleh setiap akal sehat.
Pencipta itu ialah
Allah yang hanya
Dia saja yang berhak
disembah. Oleh karena
itu kalau memotong
hewan atau nadzar harus
ditujukan kepadaNya saja,
terutama berdo’a. Rasululloh
bersabda :
“Do’a itu adalah ibadah.” (Hadits hasan
shahih riwayat Turmudzi)
oleh
karena itu tidak
boleh ibadah itu
ditujukan kepada selain Allah.
2.Islam
agama pemersatu dan bukan pemecah belah. Islam
mengajarkan agar beriman
kepada semua utusan Allah
yang diutusNya untuk
memberikan petunjuk kepada semua
manusia dan untuk
mengatur kehidupannya dan beriman bahwa Rasululloh Muhammad adalah penghabisan semua Rasul
Allah, syari’atnya menggantikan
semua syari’at yang sebelumnya.
Beliau diutus kepada
seantero manusia untuk menyelamatkan
mereka dari kelaliman
dan agama-agama palsu.
Ditegaskan pula bahwa
agama Islam selalu terpelihara kebenarannya.
3.Islam adalah
agama yang mudah,
jelas dan bisa dimengerti. Islam
tidak mengakui takhayul
dan kepercayaan yang merusak
serta falsafah yang sulit, ia dapat diterapkan di segala tempat dan waktu.
4.Islam
tidak memisahkan antara moril dan meteril. Ia
memandang kehidupan ini
sebagai kesatuan yang meliputi
keduanya. Ia tidak
mengambil salah satunya
dan meninggalkan yang lain.
5.Islam mengajarkan
persamaan, persaudaraan sesama muslim. Ia
anti terhadap semua
yang bersifat perbedaan daerah dan tingkat sosial. Allah
berfirman :
“Sesungguhnya
orang yang paling mulia pada sisi Allah di antaramu adalah yang paling takwa di
antaramu.” (Al-Hujurat : 13).
6.Islam tidak
mengajarkan kekuasaan pendeta
yang memonopoli agama. Islam
juga tidak mengenal
pikiran yang sulit dibuktikan
kebenarannya. Juga tidak mengenal apa yang disebut pembesar-pembesar agama yang dipuja.
Setiap manusia bisa mempelajari Al-Qur’an dan hadits Rasululloh menurut
faham orang-orang shaleh
dahulu, kemudian mewarnai kehidupan
masyarakat sesuai dengan
Qur’an dan Hadits.
ISLAM
ADALAH PERATURAN HIDUP YANG SEMPURNA
1.Islam mengatur berbagai aspek kehidupan manusia
baik di bidang ekonomi,
politik, kebudayaan, sosial
dan lain-lain.
Juga menggariskan
metode yang benar
dan tepat untuk memecahkan kesulitan dalam
bidang-bidang tersebut.
2.Islam berusaha
mengatur kehidupan manusia.
Unsur pokok dalam hal ini adalah mengatur waktu. Islam merupakan
satu-satunya ajaran yang
paling kuat untuk
dapat membahagiakan manusia di dunia dan akhirat.
3.Islam
sebelum menjadi syari’at (peraturan Allah) adalah sebagai kepercayaan
atau keyakinan (bahwa
Allah adalah sembahan yang
hak). Karena Rasul
Allah memusatkan upayanya di
Makkah terhadap hal tauhid, baru setelah hijrah ke Madinah,
mendirikan negara dan menerapkan/mempraktekkan syari’at Islam.
4.Islam menganjurkan
untuk mencari ilmu
pengetahuan dan kemajuan ilmu yang bermanfaat. Pada abad pertengahan
muncul tokoh-tokoh ilmu
modern dan ilmu
agama dari kalangan Islam seperti
Al-Haitami, Al-Bairuni dan lain-lain.
5.Islam menghalkan
harta yang diperoleh
dengan cara yang halal
yaitu yang tidak
ada penindasan, penipuan
serta mengutamakan harta yang halal itu hendaknya dimiliki oleh orang-orang
shaleh, yang mau memberikan hartanya kepada orang kafir
dan untuk perjuangan
agar terealisir keadilan sosial di kalangan umat Islam.
Rasululloh bersabda :
“sebaik-baik harta ialah harta yang halal ntuk
orang yang shaleh.” (riwayat Ahmad).
Ada
orang yang mengatakan bahwa tidak
mungkin harta itu dicari dengan
cara yang halal
saja. Pendapat ini
tidak benar dan tidak mempunyai dasar sama sekali.
6.Islam agama perjuangan dan mencari
ketenangan hidup. Karenanya ia mewajibkan
seorang muslim untuk mengorbankan harta
dan jiwa untuk
menegakkannya. Ia
menghendaki agar manusia
hidup tenang dalam
naungan Islam dan lebih mementingkan urusan akhirat daripada dunia.
7.menghidupkan fikiran
Islam yang bebas
dalam batas-batas yang
tidak bertentangan dengan
norma-norma Islam seperti menghilangkan
kebekuan berfikir dan
membuang sisipan fikiran yang
menodai fikiran Islam
yang murni dan menghalangi kemajuan
umat Islam seperti
masalah-masalah bid’ah, takhayul dan
hadits palsu.
RUKUN
ISLAM
Rasululloh
bersabda : “Islam
itu didirikan di
atas lima sendi yaitu :
1.Bersaksi
bahwa tiada Tuhan yang hak selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.
2.Mendirikan
shalat (mengerjakannya dengan memenuhi
rukun dan kewajibannya serta dengan tenang dan khusyu’).
3.Membayar zakat
: (wajib membayar
zakat bila seorang muslim memiliki
85 gram emas
atau uang yang
senilai dengannya, yaitu membayar
2,5 % bila
sudah sampai satu tahun.
Adapun harta kekayaan
selain uang, masing-masing mempunyai ketentuan sendiri).
4.Melakukan
haji ke Baitullah (bagi yang mampu pergi ke sana).
5.Puasa
pada bulan Romadhan (mencegah makan, minum dan
bercampur suami isteri
mulai fajar sampai
terbenam matahari, dengan niat).
RUKUN
IMAN
1.Beriman kepada
Allah. Yaitu dengan
mempercayai bahwa Allah itu ada dan Maha Esa baik dalam kekuasaaNya
maupun dalam hal
ibadah kepadaNya, dalam
sifat dan hukumNya.
2.Beriman kepada
para Malaikat sebagai
makhluk yang diciptakan dari nur
(cahaya) untuk malaksanakan
perintah Allah.
3.Beriman kepada
kitab-kitab Allah. Yaitu
Taurat, Injil, Zabur, dan
Al-Qur’an. Dan yang
paling utama adalah
Al-Qur’an.
4.Beriman
kepada para Rasul Allah. Yang pertama Nuh
sampai yang terahir Muhammad .
5.Beriman kepada
hari akhir, yaitu
hari kiamat sebagai hari pemeriksaan terhadap amal-amal
manusia.
6.Beriman
kepada takdir Allah. Takdir yang baik maupun yang buruk dengan keharusan
melakukan uasaha dan ridha terhadap hasil yang diperolehnya.
DO’A ADALAH IBADAH
Hadits
shahih yang diriwayatkan
oleh Turmudzi menunjukkan bahwa
do’a merupakan jenis ibadah yang paling
penting. Karena shalat
tidak boleh ditujukan
kepada Rasul atau wali. Demikian
pula do’a.
1.Orang
yang mengatakan “ya Rasululloh” atau “Hai orang yang ghaib,
berilah aku pertolongan
dan anugrah”, berarti berdo’a kepada selain
Allah, meskipun niatnya
bahwa yang memberi pertolongan
itu Allah.
Demikian pula
orang yang berkata,”saya shalat
untuk Rasul atau wali” meskipun dalam hatinya untuk Allah, shalat
seperti itu tidak akan diterima, karena ucapannya berlawanan dengan hatinya. Ucapan
harus sesuai dengan
niat dan keyakinan. Bila tidak
demikian maka perbuatannya termasuk syirik yang tidak diampuni selain dengan
taubat.
2.Apabila
ia mengatakan yang diniatkan adalah Nabi atau wali itu
sebagai perantara kepada
Allah, seperti menghadap raja, perlu
seorang perantara maka
yang demikian itu merupakan
menyamakan (tasybih) Allah
dengan makhluk yang dhalim.
Tasybih seperti itu
akan menyeretnya kepada kekufuran. Padahal
Allah telah berfirman
yang menyatakan kesuciannya daripada
penyamaan dengan makhlukNya
baik dalam dzat, sifat maupun titahNya.
Firmannya
:
“Tidak
ada sesuatu pun
yang serupa dengan
Dia, dan Dialah yang Maha
Mendengar lagi Maha Melihat.” (As-Syura : 11).
3.Orang-orang musyrik
pada zaman Nabi
meyakini bahwa Allah pencipta dan pemberi rizki, tetapi mereka berdo’a
kepada wali-wali (pelindung) mereka yang berwujud patung.
Mereka beranggapan
bahwa patung-patung itu
menjadi perantara yang dapat
mendekatkan mereka kepada
Allah.
Ternyata
Allah tidak mentolerir perbuatan mereka itu bahkan mengkafirkan mereka dengan firmanNya
:
“Dan
orang-orang yang mengambil
pelindung selain Allah berkata: kami
tidak menyembah mereka
kecuali hanya agar mereka dapat
mendekatkan diri kami
kepada Allah sedekat-dekatnya. Sesungguhnya
Allah akan memutuskan
di antara mereka tentang apa yang
mereka perselisihkan. Sungguh Allah tidak memberikan petunjuk kepda orang-orang
yang dusta dan sangat ingkar.” (Az-Zumar ; 3).
Allah itu
dekat dan mendengar,
tidak perlu perantara. Firmannya :
“Apabila
hambaKu bertanya kepadamu
tentang diriKu, maka sesungguhnyaAku dekat.” (Al-Baqarah :
186).
4.orang-orang musyrik apabila berada dalam
bahaya berdo’a hanya kepada Allah
saja, tetapi setelah
selamat dari bahaya mereka
berdo’a kepada pelindung-pelindungnya berupa patung-patung, sehingga
Allah menyebut mereka
sebagai orang kafir. Firmannya :
“Dan apabila gelombang dari segenap penjuru
menimpanya dan mereka yakin
bahwa mereka dalam
kepungan bahaya, mereka berdo’a
kepada Allah dengan
ikhlas semata-mata
kepadanya. Mereka berkata
:sesungguhnya jika Engkau menyelamatkan kami
dari bahaya ini,
pastilah kami akan termasuk orang-orang yang
bersyukur.”(Yunus : 22).
Maka kenapa
sejumlah orang Islam
berdo’a kepada para rasul dan orang-orang shaleh (selain
Allah). Mereka meminta pertolongan
daripadanya, baik di
waktu susah maupun gembira. Apakah mereka tidak membaca
firman Allah :
“Siapa
gerangan yang lebih
sesat daripada orang
yang berdo’a kepada selain
Allah, yaitu kepada
orang yang tidak dapat memberikan pertolongan sampai
hari kiamat, sedangkan mereka
sendiri lalai akan
do’a mereka. Dan
apabila mereka dikumpulkan
pada hari kiamat,
niscaya sesembahan mereka akan
menjadi musuh mereka
dan mengingkari pemujaan mereka.” (Al-Ahqaf : 5-6).
5.Banyak
orang yang menyangka bahwa kaum musyrikin yang
disebut dalam Al-Qur’an
itu adalah orang
yang menyembah patung yang
terbuat dari batu.
Anggapan itu keliru, sebab
patung-patung itu dahulunya
adalah nama-nama orang
shaleh. Imam Bukhari
meriwayatkan dari Ibnu Abbas
mengenai firman Allah dalam surat Nuh :
“Dan
mereka berkata : jangan sekali-kali
kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhanmu dan jangan pula meninggalkan WADD, SUWA, YAGHUTS,
YA’UQ dan NASR. (Nuh : 23).
Ibnu
Abbas mengatakan bahwa
nama-nama tersebut adalah nama-nama
orang-orang shaleh umat
nabi Nuh .
Setelah mereka
mati, setan membisikkan
kepada para pengikutnya agar
di tempat duduk
mereka, didirikan monumen-monumen
yang diberi nama dengan nama mereka. Mereka
melaksanakannya namun patung-patung
itu belum sampai disembah.
Setelah pembuat patung-patung
itu mati dan generasi berikutnya
tidak lagi mengetahui
asal-usulnya, patung-patung itu ahirnya disembah.
6.Allah
membantah orang-orang yang berdo’a kepada para Nabi dan wali:
“Katakanlah, panggillah mereka yang kamu
anggap tuhan selain Allah. Mereka
tidak mempunyai kekuasaan
untuk menolak bahaya daripadamu dan tidak pula memindahkannya.
Orang-orang yang mereka seru itu sendiri justru mencari jalan kepada Tuhan
mereka, siapa di antara mereka yang lebih dekat dengan Allah dan juga mengahrapkan rahmatNya serta takut
akan Adzabnya. Sungguh
adzab Tuhanmu itu
sesuatu yang patut ditakuti.”
(Al-isra’ : 56-57).
Imam ibnu
Katsir menafsirkan bahwa
ayat ini turun mengenai sekelompok
manusia yang menyembah
jin dan berdo’a kepadanya. Jin
tersebut kemudian masuk Islam. Ada juga yang mengatakan bahwa ayat ini turun
mengenai orang-orang yang berdo’a
kepada Isa Al-Masih
dan malaikat. Dari keterangan-keterangan di
atas telah jelas
bahwa ayat ini membantah dan mengingkari orang-orang
yang berdo’a kepada selain Allah, meskipun kepada Nabi atau wali.
7.Ada
orang yang menyangka bahwa minta tolong (istighatsah) kepada selain
Allah itu boleh
dengan alasan bahwa
yang memberi pertolongan sebanarnya
adalah Allah, seperti istighatsah kepada
Rasul dan wali-wali.
Ini dikatakan boleh, seperti ada orang yang berkata : saya
disembuhkan oleh obat dan dokter. Pendapat ini salah dan dibantah oleh firman
Allah yang mengisahkan do’a Nabi Ibrahim
:
“
Allah lah yang
menciptakan aku maka
Dialah yang memberikan petunjuk
kepadaku. Dialah yang memberi makan dan
minum aku, dan
apabila aku sakit
Dialah yang menyembuhkanku.” (Asy-syuaraa’ : 78-80).
Ayat ini menerangkan bahwa pemberi petunjuk,
rezki dan kesembuhan adalah Allah
saja bukan yang
lain, sedangkan obat hanyalah sebagai sebab saja dan tidak
menyembuhkan.
8.Banyak
orang
yang tidak dapat
membedakan antara istighatsah
kepada orang hidup dan istighatsah kepada orang mati. Firman Allah :
“Tidaklah
sama orang yang hidup dengan orang yang mati.” (Fathir : 22).
“Nabi
Musa dimintaitolong oleh
seorang dari golongannya untuk mengalahkan musuh orang
itu.” (Al-Qashah : 15).
Ayat ini
menceritakan tentang seorang yang minta tolong kepada Musa
agar melindunginya dari
musuhnya dan Musa pun menolongnya:
“Dan
Musa meninjunya sehingga
matilah musuh itu.”
(Al-Qashash : 15)
Adapun orang
mati tidak boleh
kita meminta tolong kepadanya karena
ia tidak dapat
mendengar do’a kita. Andaikata mendengar
pun ia tidak
akan dapat memenuhi permintaan kita karena ia tidak
dapat melakukannya. Firman Allah :
“Apabila kamu berdo’a kepada mereka, mereka
tidak dapat mendengar do’a kamu
dan seandainya mereka
dapat mendengar, mereka tidak dapat memenuhi permintaanmu. Dan pada hari
kiamat mereka akan mengingkari kemusyrikanmu.” (Fathir : 14).
“dan
berhala-berhala yang mereka
seru selain Allah
itu tidak dapat membuat sesuatu apapun sedang mereka sendiri dibuat orang. Mereka itu benda
mati, tidak hidup dan mereka itu tidak dapat mengetahui kapan akan
dibangkitkan.” (An-Nahl : 20-21).
8.Dalam
hadits-hadits shahih terdapat keterangan bahwa menusia pada hari kiamat nanti
mendatangi para Nabi untuk minta syafaat, sampai mereka mendatangi Nabi
Muhammad untuk meminta
syafaat agar segera
dibebaskan. Nabi Muhammad menjawab
: ya, memang
saya dapat memberi syafaat, kemudian beliau sujud di
bawah Arsy dan memohon kepada Allah agar mereka segera dibebaskan
dan dipercepat proses
penghisabannya. Syafaat ini
adalah permintaan Nabi Muhammad dan
waktu itu beliau
dalam keadaan hidup dimana
beliau dapat berbicara
dengan mereka lalu
beliau memohonkan syafaat. Itulah yang diperbuat Rasululloh .
9.Argumen yang
paling tepat untuk
membedakan antara memohon kepada
orang mati dan
orang hidup adalah
apa yang dikatakan
Umar bin Khatthab
pada waktu terjadi kekeringan dimana
beliau meminta kepada
Al-Abbas paman Rasululloh untuk
mendo’akan mereka, dan
Umar tidak pernah minta tolong
kepada Nabi setelah beliau wafat.
10.Ada
sejumlah ulama yang menyangka bahwa tawassul itu sama
dengan istighatsah, padahal
perbedaan antara keduanya besar
sekali. Tawassul adalah berdo’a kepada Allah melalui perantara
seperti, wahai Allah,
dengan perantaraan cintaku kepadamu dan cintaku kepada Rasulmu bebaskanlah
kami. Do’a dengan cara tawassul seperti ini boleh. Istighatsah adalah berdo’a
kepada selain Allah seperti, wahai Rasululloh,
bebaskanlah kami.
Ini tidak boleh,
bahkan termasuk syirik besar
berdasarkan firman Allah :
“Dan
janganlah kamu berdo’a
kepada selain Allah,
yang tidak memberi manfaat
dan tidak pula
memberi madharat kepadamu, sebab
jika kamu berbuat (yang demikian) itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu
termasuk orang-orang zalim (musyrik).” (Yunus : 106).
DIMANA
ALLAH ?
Allah
yang menciptakan kita,
mewajibkan kita untuk mengetahui di
mana Dia, sehinga
kita dapat menghadap kepadaNya dengan hati, do’a dan
shalat kita. Orang yang tidak tahu di mana tuhannya akan tersesat, tidak tahu
kemana ia menghadap kepada sembahannya,
dan tidak dapat melaksanakan ibadah
(penghambaan) kepadaNya dengan
sebenar-benarnya. Sifat
Mahatinggi yang dimiliki
Allah atas makhluknya tidak
berbeda dengan sifat-sifat
Allah yang lain sebagaimana yang
diterangkan dalam Al-Qur’an
dan hadits shahih, seperti
: mendengar, melihat,
berbicara, turun dan lain-lainnya.
Aqidah
para ulama salaf
yang shaleh dan
golongan yang selamat “Ahlussunnah wal Jamaah” telah mengimani apa
yang diberitakan Allah
dalam Al-qur’an dan
apa yang diberitakan Rasulnya
dalam hadits, tanpa ta’wil
(menggeser makna yang asli
ke makna yang
lain). Ta’thil (meniadakan
maknanya sama sekali)
dan tasybih (menyerupakan Allah dengan makhluknya). Hal ini berdasarkan
firman Allah :
“Tidak ada
sesuatupun yang serupa
dengan Dia, dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha
Melihat.” (Asy-Syuura : 11).
Sifat-sifat
Allah ini, antara lain Mahatinggi dan bahwa Dia berada di
atas makhluk, adalah
sesuai dengan keagungan Allah. Oleh karena itu iman kepada sifat-sifat Allah tersebut wajib, sebagaimana
juga iman kepada dzat Allah, Imam Malik ketika ditanya tentang firman Allah :
“Allah
Yang Maha Pemurah
bersemayam di atas
Arsy.” (Thaha
: 5).
Beliau menjawab
: Istiwa itu
sudah dimaklumi artinya (Yaitu : bersemayam atau berada di
atas). Tetapi bagaimana hal itu tidak dapat diketahui. Kita hanya wajib
mengimaninya dan mempertanyakannya adalah bid’ah.”
Perhatikanah
jawaban Imam Malik
tadi yang menetapkan bahwa iman
kepada “istiwa” itu wajib diketahui oleh
setiap muslim, yang berarti : bersemayam
atau berada di atas.tetapi
bagaimana hal itu,
hanya Allah saja
yang mengetahi. Orang yang
mengingkari sifat Allah
yang telah ditetapkan dalam Al-Qur’an
dan hadits –antara
lain sifat Mahatinggi Allah mutlak dan Allah di atas langit- maka orang
itu berarti telah mengingkari ayat Al-Qur’an dan hadits yang menetapkan adanya
sifat-sifat tersebut. Sifat-sifat
tersebut meliputi sifat-sifat kesempurnaan., keluhuran dan keagungan
yang tidak boleh diingkari oleh siapapun.
Usaha orang-orang yang
datang belakangan untuk mentakwilkan ayat-ayat Al-Qur’an yang
berhubungan dengan sifat-sifat Alah, karena terpengaruh oleh filsafat yang
merusak aqidah Islam, menyebabkan mereka menghilangkan sifat-sifat Allah yang
sempurna dari dzatNya. Mereka menyimpang dari metode ulama salaf yang lebih
selamat, lebih ilmiah dan lebih kuat
argumentasinya. Alangkah indahnya
pendapat yang mengatakan :
Segala
kebaikan itu terdapat
Dalam
mengikuti jejak ulama salaf
Dan
segala keburukan itu terdapat
Dalam
bid’ah yang datang kemudian.
KESIMPULAN :
Beriman kepada
seluruh sifat-sifat Allah
yang telah diterangkan Al-Qur’an
dan hadits adalah
wajib. Tidak boleh membeda-bedakan antara
sifat yang satu
dengan sifat yang lain, sehingga hanya mau beriman kepada
sifat yang satu dan ingkar kepada sifat yang lain. Orang yang percaya bahwa
Allah itu Maha mendengar dan Maha
Melihat, dan percaya bahwa Allah itu Maha tinggi di atas langit
sesuai dengan keagungan Allah dan tidak sama dengan tingginya makhluk, karena
sifat MahatinggiNya itu adalah sifat yang sempurna bagi Allah. Hal itu sudah
ditetapkan sendiri oleh
Allah dalam kitabnya
dan sabda Rasululloh Fitrah dan
cara berfikir yang sehat juga mendukung kenyataan tersebut.
ALLAH
DI ATAS ARASY
Al-Qur’an, hadits shaheh, naluri dan cara
berfikir yang sehat telah mendukung
kenyataan bahwa Allah berada di atas arasy.
1. Firman Allah : “Allah Yang
Maha Pemurah bersemayam
di atas Arasy.” (Thaha : 5)
Pengertian ini
sebagaimana diriwayatikan bukhari
dari beberapa tabi’in.
2. Firman Allah : “Apakah kamu
merasa aman trehadap
Yang di langit? Bahwa Dia akan menjungkir-balikkan
bumi bersama kamu…? (Al-Mulk : 16).
3. Firman Allah : “Mereka takut kepada Tuhan
mereka yang berada di atas mereka…”(An-Nahal : 50).
4. Firman Allah tentang Nabi Isa :
“Tetapi Allah mengangkatnya …” (An-Nisa’ : 158)
Maksudnya Allah menaikkan Nabi Isa ke
langit.”
5. Firman Allah : “Dan
Dialah Allah (Yang
disembah) di langit
…” (Al-An’am : 3)
Ibnu Katsir mengomentari ayat ini sebagai berikut : para
ahli tafsir sependapat bahwa kita tidak akan
berkata seperti ucapan kaum jahmiyah
(golongan yang sesat)
yang mengatakan bahwa Allah itu
berada di setiap tempat. Maha suci Allah dari ucapan mereka.”
Adapun
firman Allah :
“Dan Allah selalu bersamamu di mana kamu
berada …” (Al-Hadid : 4).
Maksudnya bahwa
dia bersama kita : mengetahui, mendengar dan
melihat kita di
manapun kita berada. Apa yang disebutkan
sebelum dan sesudah
ayat ini menjelaskan hal tersebut, seperti keterangan
dalam tafsir Ibnu Katsir.
6. Rasululloh mi’raj ke langit ketujuh dan difirmankan
kepadanya oleh Allah
serta diwajibkan untuk
melakukan shalat lima waktu. (riwayat Bukhari dan Muslim).
7. sabda
Rasululloh : “Kenapa kamu
tidak mempercayaiku, padahal
aku dipercaya oleh Allah yang berada di langit.? (riwayat Turmudzi).
8. Sabda
Rasululloh : “Sayangilah orang-orang yang ada di bumi maka yang di langit (Allah) akan
menyayangimu.” (Riwayat Turmudzi).
9. Rasululloh pernah menanyai seorang budak wanita :
“Di mana
Allah?” jawabnya :
“Di langit”,” Rasululloh bertanya lagi : “siapa saya?”
dijawab lagi : “Engkau
Rasul Allah.” Lalu Rasululloh bersabda :
“Merdekakanlah dia
karena dia seorang
mu’minah.” (Riwayat Muslim).
10.
Sabda Rasululloh : “Arsy itu berada di
atas air, dan Allah berada di atas Arsy, Allah mengetahui keadaan kamu.”
(Hadits hasan riwayat Abu
Daud).
11.
Abu Bakar shiddiq berkata : “Barangsiapa menyembah Allah, maka Allah berada di
langit, Ia Maha hidup dan tidak mati.” (Riwayat Imam Darimi dalam al radd alal
jahmiyah).
12.
Abdullah bin Mubarak
pernah ditanya :
“Bagaimana kita mengetahui Tuhan kita?” Maka beliau menjawab : “Tuhan
kita berada di
atas langit, di
atas Arsy, berbeda
dengan makhluknya.
“Maksudnya : dzat
Allah berada di
atas Arsy, berbeda dan berpisah dengan makhluknya, dan keadaanya di atas
Arsy tersebut tidak sama dengan makhluk.
13.
Para imam empat
(Abu Hanifah, Malik,
Syafi’i dan Ahmad bin Hanbal)
telah sepakat bahwa Allah berada di atas Arsy,
tidak ada seorangpun
dari makhluk yang
serupa dengan-Nya.
14. Orang
yang sedang shalat
selalu mengucapkan :
“Subhana Rabbial
A’laa (Maha suci
Tuhanku Yang Maha Tinggi).
Ketika berdo’a, ia
juga mengangkat tangannya
dan menadahkan ke langit.
15. Anak kecil ketika anda tanya di mana Allah,
dia akan segera menjawab berdasarkan
naluri mereka bahwa
Allah berada di langit.
16.
Cara berfikir yang
sehat juga mendukung
kenyataan bahwa Allah di langit. Seandainya Allah ada di semua tempat,
niscaya Rasululloh pernah
menerangkan dan mengajarkan kepada para sahabatnya. Kalau
Allah berada di segala tempat, berarti
Allah juga berada
di tempat-tempat najis
dan kotor. Maha suci Allah dari
anggapan yang demikian itu.
17. Pendapat
yang mengatakah bahwa
Allah berada di segala
tempat, berarti bahwa
Dzat Allah itu
banyak, karena banyaknya tempat. Akan tetapi karena Dzat
Allah itu satu, dan mustahil banyak, maka
pendapat yang mengatakan
bahwa Allah berada di
segala tempat adalah
batil. Maka tentulah Allah itu di langit,
di atas Arsy-Nya,
dan dia bersama
kita : mengetahui, mendengar
dan melihat kita
di manapun kita berada.
HAL-HAL
YANG MEMBATALKAN ISLAM
Di
dalam agama Islam
ada hal-hal yang
dapat membatalkan keislaman seseorang apabila ia mengerjakannya.
Hal-hal
tersebut adalah :
1.Berdo’a
dan meminta kepada selain Allah, seperti kepada para Nabi
dan wali-wali yang
sudah wafat, atau
kepada makhluk hidup yang ghaib. Firman Allah :
“Dan
janganlah kamu berdo’a
kepada selain Allah,
yang tidak memberi manfaat
dan tidak pula
memberi madharat kepadamu, sebab
jika kamu berbuat (yang demikian) itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu
termasuk orang-orang zalim (musyrik).” (Yunus : 106).
Dan sabda Nabi :
“Baragsiapa
mati dalam keadaan
menyembah sekutu, selain Allah,
niscaya masuk neraka.” (riwayati Bukhari).
2.Merasa kesal
hatinya dengan tauhid
kepada Allah dan enggan berdo’a. serta meminta pertolongan
kepada para rasul atau wali-wali yang sudah wafat, atau kepada makhluk hidup
yang ghaib. Firman Allah :
“Dan apabila hanya nama Allah saja yang
disebut, kesallah hati orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat,
dan apabila nama sembahan-sembahan selain
Allah yang disebut, tiba-tiba
mereka bergirang hati.” (Az-Zumar : 45).
Ayat ini
juga berlaku terhadap
mereka yang memusuhi orang yang
hanya meminta tolong
kepada Allah saja, yang mereka sebut “WAHABI”, jika mereka
tahu bahwa WAHABI itu mengajak kepada tauhid.
3.Menyembelih
binatang untuk/karena seorang Rasul atau wali. Berdasarkan firman Allah :
“Maka
dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan sembelihlah (binatang).” (Al-Kautsar :
2).
4.Bernadzar untuk
makhluk sebagai pendekatan
dan penghambaan kepadanya. Padahal
semestinya hanya untuk Allah saja. Firman Allah :
“Ya
Tuhanku, sesungguhnya aku
menadzarkan kepada Engkau anak
yang dalam kandunganku menjadi hamba yang shalih dan berkhidmat. Karena itu
terimalah (nadzar) itu dariku. Sesungguhnya
Engkaulah Yang Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Al-Imran : 35).
5.Melakukan thawaf
di sekeliling kuburan
dengan niat ibadah. Karena thawaf
hanya dilakukan di sekeliling Ka’bah, berdasarkan firman Allah :
“…dan
hendaklah mereka berthawaf
di sekeliling Baitul ‘atiq (Ka’bah).” (Al-Hajj : 29).
6.Tawakkal dan
berserah diri kepada
selain Allah, firmanNya :
“… maka bertawakkallah kepadaNya saja jika
kamu benar-benar orang yang berserah diri.” (Yunus : 84).
7.Ruku’ atau sujud dengan niat mengagungkan raja atau
para pemimpin, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati, kecuali
yang melakukan hal
itu bodoh (tidak
tahu). Karena ruku’ dan sujud adalah ibadah untuk Allah
saja.
8.Mengingkari salah
satu rukun Islam,
seperti : shalat, zakat,
puasa dan haji.
Atau mengingkari salah
satu rukun iman, yaitu : iman
kepada Allah, Malaikat, Kitab-kitab,
para Rasul, hari Akhir
dan iman kepada takdir yang baik dan yang buruk. Atau
mengingkari hal-hal yang
sudah jelas dalam agama.
9.Membenci Islam
atau sebagian dari
ajaran Islam yang sudah
merupakan ijma’ para
ulama, baik yang
menyangkut masalah ibadah, mu’amalah,
ekonomi atau akhlak.
Firman Allah
:
“Yang demikian
itu sebenarnya mereka benci kepada
apa yang diturunkan Allah
(Al-Qur’an), lalu Allah
menghapuskan pahala amal mereka.” (Muhamad : 9).
10.Berolok-olok
dengan ayat Al-Qur’an, hadits shahih atau salah satu hukum Islam yang telah
disepakati. Firman Allah :
“Katakanlah :
apakah dengan Allah,
ayat-ayatNya dan RasulNya? Kamu
selalu berolok-olok. Tidak usah kamu
minta maaf, karena kamu telah kafir sesudah beriman …” (At-Taubah : 65-66).
11.Mengingkari Al-Qur’an,
meskipun sedikit saja,
atau hadits shahih. Ini
dapat menyebabkan riddah
(keluar) dari Islam apabila
dilakukan dengan sadar dan sengaja.
12.Mencela
Allah, mengutuki Islam, menghina Nabi
atau memperolok keadaan beliau,
atau mengkritik ajaran
yang dibawanya. Itu semuanya menyebabkan kafir.
13.Mengingkari salah
satu asma’, sifat
atau af’al (perbuatan) Allah yang
telah ditetapkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah
yang shahih, apabila
dilakukan bukan karena tidak tahu atau karena takwil.
14.Tidak
mengimani seluruh rasul yang di utus oleh Allah untuk menyampaikan
petunjuk kepada manusia,
atau mengurangi jumlah mereka. Firman Allah :
“…Kami tidak
membeda-bedakan antara seorangpun (dengan yang lain) dari
Rasul-RasulNya…” (Al-Baqarah : 285).
15.Memutuskan perkara
dengan selain hukum
Allah, dengan meyakini bahwa
hukum Islam tidak
sesuai untuk diterapkan, atau
membolehkan berhukum dengan
selain hukum Islam. Firman Allah :
“…Barangsiapa yang
tidak memutuskan perkara
menurut apa yang diturunkan
Allah, maka mereka
itu adalah orang-orang yang kafir.”(Al-Maidah ; 44).
16.Menjadikan selain
Islam sebagai hakim
(pemutus perkara), tidak rela atau menolak hukum Islam, atau merasa
keberatan dengan hukum Islam. Firman Allah :
“Maka
demi Tuhanmu, mereka
pada hakikatnya tidak beriman
sehingga menjadikan kamu
hakim terhadap perkara yang
mereka perselisihkan, kemudian
mereka tidak merasa keberatan terhadap
putusan yang kamu
berikan dan mereka menerima dengan sepenuh hati.”
(An-Nisaa’ : 65).
17.Memberikan
hak membuat undang-undang dan hukum kepada
selain Allah, seperti sistim kedikatatoran atau sistim yang lain
dimana mereka membolehkan
untuk menentukan hukum yang
bertentangan dengan hukum Allah. Firman Allah :
“Apakah mereka
mempunyai sembahan-sembahan selain Allah
yang mensyariatkan agama
yang tidak diizinkah
Allah untuk mereka…” (As-Syu’ara : 21).
18.Mengharamkah sesuatu
yang dihalalkan Allah
atau menghalalkan sesuatu yang
diharamkanNya. Seperti menghalalkan zina
atau riba bukan
karena ta’wil. Firman Allah :
“…Allah menghalalkan
jual beli dan mengharamkan riba…” (Al-Baqarah : 275).
19.Percaya terhadap
ajaran-ajaran yang merusak
Islam, seperti komunisme, atheisme, freemasonry yahudi, sosialisme,
marxisme, sekularisme, nasionalisme
yang lebih mengutamakan orang
arab non Muslim
daripada orang non arab yang muslim. Firman Allah :
“Barangsiapa mencari agama selain Islam maka
tidak akan diterima sama sekali agamanya itu dan dia di akhirat termasuk orang
yang rugi.” (Ali-Imran : 85).
20.Merubah
agama dan pindah dari Islam ke agama
lain. Firman Allah :
“Barangsiapa
yang murtad di antara kamu dari agamanya dan
mati dalam keadaan
kafir, mereka itulah
yang sia-sia amalnya di dunia dan
akhirat…” (Al-Baqarah : 217).
Sabda Nabi
:
“Barangsiapa yang merubah agamanya maka
ia harus dibunuh.” (Riwayat Bukhari).
21.Membantu orang
yahudi, nasrani atau
komunis serta bahu-membahu dengan
mereka dalam melawan orang Islam. Firman Allah:
“Wahai
orang-orang yang beriman,
janganlah kamu mengambil orang
yahudi dan nasrani menjadi walimu. Mereka itu satu sama lain saling menjadi
wali. Barangsiapa di antara kamu
mengambil mereka menjadi
walinya, maka sesungguhnya orang
ittu termasuk golongan
mereka.” (Al-Maidah : 51).
22.Tidak mau
mengkafirkan orang komunis
yang tidak percaya kepada Tuhan,
atau orang yahudi dan nasrani yang tidak
percaya kepada Nabi
Muhammad . Padahal
Allah sendiri telah mengkafirkan mereka. FirmanNya :
“Sesungguhnya
orang-orang kafir dari ahli Kitab dan orang musyrik akan
masuk neraka Jahannam;
mereka kekal di dalamnya.
Meraka itu adalah
seburuk-buruk makhluk.” (Al-Bayyinah : 6).
23.Pendapat sekelompok
orang sufi tentang
wihdatul-wujud (union mistik), yaitu bahwa apa yang ada di bumi ini
adalah Allah. Sampai ada pemimpin mereka yang mengatakan:
Anjing
dan babi itu tiada lain
Kecuali
tuhan kita
Dan
Allah itu tiada lain
Kecuali
pendeta dalam gereja.
Dan pemimpin
mereka, (Al-Hallaj, mengatakan
: “Aku adalah Allah
dan Allah adalah
aku”. Maka para
ulama memutuskan hukuman mati terhadap dirinya.
24.Berpendapat bahwa
agama terpisah dari
negara dan bahwa Islam tidak
mempunyai teori politik, sebab pendapat ini adalah pendustaan
terhadap Al-Qur’an, hadits
dan sirah (sejarah kehidupan)
Nabi.
25.Berpendapat, sebagaimana
yang dianut oleh sekelompok orang sufi, bahwa Allah
menyerahkan kunci-kunci semua urusan kepada tokoh-tokoh wali. Ini merupakan
syirik dalam af’al (perbuatan) Allah, bertentangan dengan firmannya :
“Allah
yang memiliki kunci-kunci
(perbendaharaan) langit dan bumi
…” (Az-Zumar : 63).
Hal-hal yang membatalkan ke-Islaman ini
serupa dengan hal-hal yang membatalkan
wudhu’. Apabila seorang
muslim melakukan salah satu
hal tersebut, maka
hendaklah ia memperbaharui keislamannya,
meninggalkan hal yang membatalkannya dan bertaubat kepada Allah sebelum mati.
Bila tidak
demikian, maka akan
sia-sia dan terhapuslah amalnya serta akan kekal di dalam
neraka jahannam. Firman Allah “
“Jika
kamu mempersekutukan (Allah);
niscaya akan hapuslah amalmu
dan tentulah kamu
termasuk orang-orang yang
merugi.” (Az-Zumar : 65).
Rasululloh pun
telah mengajarkan kepada
kita agar berdo’a :
“Ya
Allah, kami memohon
kepadaMu perlindungan dari perbuatan syirik
apapun yang kami
ketahui. Dan kami memohon
kepada-Mu ampunan atas
perbuatan (dosa) yang tidak
kami ketahui.”
(Riwayat Imam Ahmad,
dengan sanad hasan).
JANGAN
PERCAYA KEPADA PERAMAL
Rasululloh
bersabda :
“Barangsiapa bertanya
kepada peramal atau
ahli nujum, kemudian ia percaya
apa yang dikatakannya, berarti ia telah
mengingkari apa yang diturunkan kepada Muhammad.” (Hadits shahih riwayat
Ahmad).
Haram
hukumnya mempercayai ahli
nujum, dukun, peramal, tukang
sihir, orang yang mengaku mengetahui jiwa orang atau peristiwa-peristiwa yang
lalu yang tidak diketahui orang
atau mengetahui apa
yang akan terjadi
di masa yang akan datang. Sebab hal-hal tersebut
adalah khusus ilmu Allah saja. Allah berfirman :
“Dan Dia Maha Menetahui apa yang tersimpan
dalam hati.” (Al-Hadid : 6).
Dan firman-Nya pula :
“Katakanlah:
tidak ada seorangpun
di langit dan di
bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah.” (An-Naml : 65).
Rasululloh bersabda :
“Barangsiapa mendatangi
seorang peramal dan menanyakan sesuatu kepadanya, maka tidak
diterima baginya shalat selama empat puluh hari.” (riwayat Muslim).
Apa yang dikatakan oleh para peramal itu
sebenarnya hanyalah dugaan dan
kebetulan saja. Umumnya
tidak lebih dari dusta
Karena bisikan setan
dan tidak ada
orang yang terbujuk kecuali orang
yang kurang akalnya saja. Andaikata mereka mengetahui hal-hal
yang ghaib, niscaya mereka akan mengambil
harta yang tersimpan
dalam perut bumi
ini sehingga mereka tidak lagi menjadi orang fakir yang kerjanya
mengelabui orang lain hanya mencari
sesuap nasi dengan cara
yang batil. Kalau mereka benar-benar mengetahui hal-hal yang ghaib, maka
beritahulah kami apa
rahasia-rahasia yahudi sehingga
dapat ditumbangkan.
JANGAN
BERSUMPAH DENGAN SELAIN ALLAH
1.sabda
Rasululloh :
“Janganlah kamu
bersumpah dengan nama
bapakmu. Barangsiapa bersumpah dengan
nama Allah maka
supaya berkata benar, barangsiapa diberi sumpah dengan nama Allah maka
supaya menerima, dan barangsiapa yang tidak menerima maka terlepas dari Allah.”
(Shahih, riwayat Ibnu Majah. Lihat Shahih al-Jami’ No. 7124).
2.Sabda
Rasululloh :
“Janganlah
kamu bersumpah dengan nama bapakmu, atau ibumu, atau sekutu-sekutu. Janganlah
kamu bersumpah kecuali dengan nama Allah.
Dan janganlah kamu
bersumpah kecuali dengan berkata
benar.” (Shahih, riwayat
Abu Daud. Lihat Shahih al-Jami’ No. 7126)
3.Sabda
Rasululloh :
“Barangsiapa
bersumpah dengan selain Allah maka ia telah berbuat syirik.”
(Hadits shahih, riwayat
Imam Ahmad dan periwayat lainnya)
4.Sabda Rasululah
:
“Barangsiapa
melakukan sumpah yang
diharuskan kepadanya (oleh penguasa) untuk mengambil harta kekayaan
seorang Muslim, tetapi dia dusta, maka ketika berjumpa Allah (pada hari
kiamat) Dia akan
murka kepadanya.” (Muttafaq Alaih)
5.Sabda Rasululah
:
“Barangsiapa
bersumpah, lalu memandang
lebih baik membatalkan sumpahnya,
maka hendaklah ia mengambil yang
lebih baik dan
melaksanakan kaffarat atas
sumpahnya itu.” (Riwayat
Muslim).
6.Sabda Rasululloh
:
“Barangsiapa bersumpah, tetapi mengatakan : “insyaAllah”,
maka jika dia mau, boleh melaksanakan sumpahnya; dan jika tidak, boleh
tidak melaksanakan tanpa
harus membayar kaffarat.” (Hadits
Shahih, riwayat An-Nasa’i. Lihat Shahih al-Jami’ No. 6082).
7.Abdullah
ibnu Mas’ud berkata :
“Bersumpah dengan
nama Allah tapi
dusta, lebih baik bagiku
daripada bersumpah dengan
selain nama Allah meskipun benar.”
8.Sabda Rasululloh
:
“Barangsiapa di antara kamu bersumpah dengan menyebut
nama Al-Laata dan Al-Uzza, maka hendaklah ia mengatakan : Laa Ilaaha
Illallah.” Dan barangsiapa
berkata kepada sahabatnya :
“Mari kita berjudi”,
maka hendaklah ia mensedekahkan sesuatu.” (Muttafaq
Alaih)
9.Sabda
Rasululloh :
“Barangsiapa
bersumpah dengan (menyebut) agama selain Islam,
sekalipun dusta, maka
ia adalah sebagaimana
yang dikatakannya.” (Muttafaq
Alaih).
Maksudnya
: apabila seorang muslim mengatakan bahwa jika ia berbuat demikian maka ia
adalah orang yahudi, atau nasrani.
Dalam masalah ini,
apabila maksudnya
mengagungkan hal itu
adalah kafir. Tetapi
apabila yang dimaksud hanyalah
pengandaian, maka perlu
diteliti; jika ia ingin
menjadi seperti itu
adalah kafir, tetapi
jika ia ingin menjauhi hal
yang demikian maka
tidak kafir. (lihat
Fathul Bari, jiz 11, hal. 536)
KESIMPULAN
1.Hukumya haram
bersumpah dengan makhluk,
seperti Nabi, Ka’bah, amanat,
tanggung jawab, anak,
orang tua, kehormatan, seorang
wali dan lain sebagainya. Hal ini adalah termasuk syirik
Ashghar, karena mempersekutukan Allah dengan
mengagungkan selainNya ketika
bersumpah dengan namanya. Dan
termasuk dosa besar
yang wajib dilarang, ditinggalkan dan
bertaubat darinya. Tetapi
sumpah dengan selain Allah
bisa menjadi syirik
akbar, jika orang
yang bersumpah dengan
wali, umpamanya, mempunyai kepercayaan bahwa
wali tersebut akan
melakukan balas dendam kepadanya / kualat bila ia
dusta dalam sumpahnya,
karena dia telah mempersekutukan Allah
dengan si wali
dalam melakukan balas dendam dan mendatangkan madharat.
2.Sumpah dengan
selain Allah bukan
sumpah yang dibenarkan agama.
Orang yang bersumpah
demikian tidak harus
melaksanakannya dan tidak wajib baginya kaffarat.
3.Barangsiapa bersumpah
dangan memutuskan
silaturrahim, atau berbuat
maksiat, maka tidak
boleh ia melaksanakan sumpahnya
dan hendaklah membayar kaffarat. Kaffarat sumpah diterangkan dalam firman Allah
:
“Allah
tidak menghukum kamu
disebabkan sumpah-sumpahmu yang
tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan
sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kaffarat (melaggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu
dari makanan yang biasa kamu
berikan kepada keluargamu,
atau memberi pakaian kepada mereka
atau memerdekakan seorang
budak. Barangsiapa yang tidak
sanggup melakukan yang demikian, maka kaffaratnya puasa selama
tiga hari. Yang demikian
itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar).
Dan jagalah sumpahmu.
Demikianlah Allah menerangkan kepadamu
hukum-hukumNya agar kamu bersyukur (kepadanya).” (Al-Maidah : 89)
JANGAN
BERALASAN DENGAN TAKDIR
Setiap
muslim harus berkeyakinan
bahwa segala kebaikan dan
keburukan terjadi menurut
takdir Allah dan kehendakNya. Serta
diketahui dengan ilmunya.
Namun menjalankan perbuatan baik
atau buruk itu
timbul atas pilihan hambanya
sendiri, sedang memperhatikan
perintah dan laranganNya adalah
wajib bagi seorang
hamba. Oleh karena itu ia tidak
boleh berbuat maksiat dengan dalih bahwa yang
demikian itu sudah
ditakdirkan oleh Allah.
Allah telah mengutus
Rasul-rasulNya serta menurunkan kitab-kitab agar rasul-rasul itu
menjelaskan jalan yang
menuju kebahagiaan dan yang
menuju kesengsaraaan.
Demikian
pula Allah telah
memuliakan manusia dengan akal
fikiran dan menerangkan
kepadanya jalan yang sesat dan benar.
Firman
Allah :
“Sesunggunya
Kami telah menunjukkan
jalan yang lurus ada yang bersyukur dan ada pula yang
kafir.” (Al-Insan : 3)
Oleh karena itu apabila meninggalkan shalat atau minum
arak ia berhak dihukum karena melanggar perintah/larangan Allah dan waktu
itulah ia perlu sekali bertaubat dan menyesali perbuatan maksiatnya.
KEUTAMAAN
SHALAT DAN PERINGATAN AGAR TIDAK MENINGGALKANNYA
1.Allah
berfirman :
“Dan
orang-orang yang memelihara
shalatnya, mereka itulah orang-orang
yang akan mewarisi,
(yakni) yang akan mewarisi
surga firdaus, mereka
kekal di dalamnya.”
(Al-Mu’minun : 9-11)
2.Allah
berfirman :
“Dan
kerjakanlah shalat, sesungguhnya
shalat itu
mencegah
dari perbuatan keji dan mungkar.” (Al-Ankabut : 45).
3.Alllah
berfirman :
“Celakalah orang-orang yang shalat, yaitu
orang yang lalai dalam shalatnya (menunda-nunda sehingga
keluar dari waktunya).” (AlMa’un
: 4-5)
4.Allah
berfirman :
“Sungguh
bahagialah orang-orang mu’min
yang khusyu’ dalam shalatnya.”
(Al-Mu’minun : 1-2)
5.Allah
berfirman :
“Lalu
datanglah sesudah mereka,
pengganti (yang jelek) yang
menyia-nyiakan shalat dan
memperturutkan hawa
nafsunya, maka mereka
kelak akan menemui
kesesatan.” (Maryam ; 59)
6.Rasululloh
bersabda :
“Tahukah kamu, apabila di dekat pintu rumahmu terdapat
sebuah sungai dan
kamu mandi lima
kali sehari? Apakah badanmu masih kotor? Para sahabat
menjawab : Tidak! Nabi bersabda lagi : begitulah halnya shalat yang lima kali
sehari, Allah menghapuskan dosa-dosa
manusia dengan shalat itu.” (Hadits
Muttafaq Alaih).
7.Nabi bersabda :
“Perjanjian antara
kita dengan mereka
adalah shalat. Barangsiapa meninggalkannya maka
ia telah kafir.”
(Hadits shahih riwayat Ahmad).
8.Nabi bersabda :
“Tonggak pemisah
antara seseorang muslim
dengan kafir adalah shalat.”
(Riwayat Muslim).
BELAJARLAH
WUDHU DAN SHALAT
Wudhu
Singsingkan kedua lengan bajumu sampai di
atas siku. Lalu bacalah “Bismilahirramanirrahim” kemudian :
1.Basuh kedua
telapak tanganmu dan
berkumur, lalu buanglah kotoran
hidung dengan memasukkah air kemudian mengeluarkannya kembali tiga kali.
2.Basuhlah
wajahmu dan kedua lenganmu sampai siku,
yang kanan dan kiri tiga kali.
3.Usaplah
kepalamu seluruhnya beserta kedua telinga.
4.Basuhlah
kedua kakimu sampai kedua mata kaki kanan dan kiri, tiga kali.
Shalat.
Shalat
shubuh dua rakaat,
niat lebih dahulu
dalam hati.
1.Menghadap ke
kiblat, angkat kedua
tangan sampai telinga seraya
bertakbir “Allahu Akbar”
2.Letakkan
tangan kananmu pada tangan kiri di dada dan bacalah :
“Maha
suci Engkau Ya
Allah bersama pujianMu,
penuh kebaikan namaMu, Maha
tinggi keluhuranMu dan
tidak ada Tuhan yang hak selain Engkau.”
Boleh
juga membaca do’a
lain yang tersebut
dalam sunnah.
Rakaat
yang pertama :
Bacalah pelan-pelan “A’uzubillahi
minassyaithanirrajim” dan “Bismillahirrahmanirrahim”, kemudian membaca
Alfatihah dengan suara keras :
“Segala puji bagi Allah yang menguasai seluruh
alam. Yang Maha Pengasih (kepada seluruh makhluk di dunia). Yang Maha
Penyayang (kepada mu’min
saja di akhirat)
Yang menjadi penguasa
pada hari pembalasan.
Hanya kepadaMu kami menyembah dan
hanya kepadaMu kami
minta tolong. Tunjukkanlah kami
ke jalan yang lurus. Yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri ni’mat, bukan
jalan orang-orang yang Engkau murkai dan bukan pula jalan orang-orang sesat.”
Kemudian
membaca surat berikut atau surat lainnya.
“Dengan menyebut
nama Allah yang
Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Katakanlah : Dia Allah
yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang
segala sesuatu bergantung
padanya. Ia tidak melahirkan anak
dan tidak dilahirkan sebagai anak. Dan tidak ada sesuatupun yang setara dengan
Dia.”
3.Angkatlah kedua
tangan dan bacalah
takbir, kemudian ruku sambil
meletakkah kedua tangan
di atas kedua
lutut seraya membaca :
“Maha suci Tuhanku yang maha Agung.” Sebanyak
tiga kali.
4.Angkat
kepala dan kedua tangan sambil membaca :
“Allah
mendengar orang yang
memujiNya, wahai Tuhan kami, puji-pujian hanya untukMu.”
5.Bacalah
takbir dan sujud, letakkan kedua tapak tangan, dahi, hidung dan jari-jari kaki
di tanah menghadap kiblat, lalu membaca :
“Maha suci Tuhanku Yang Maha Tinggi.” Tiga
kali.
6.Angkatlah kepala
dari sujud seraya
membaca takbir, kemudian duduk
dan taruhlah kedua
tangan di atas
kedua lutut lalu membaca :
“Wahai
Robbku limpahkan ampunan,
kasih sayang, petunjuk, kesejahteraan
dan rizki kepadaku.”
7.Sujudlah di
atas lantai yang
kedua kalinya seraya membaca takbir, lalu bacalah :
“Maha suci Tuhanku Yang Maha Luhur.” (tiga
kali).
8.Duduklah di atas kaki kirimu dan tegakkan jari-jari
kaki kananmu. Duduk ini disebut duduk istirahat.
Raka’at kedua.
1.Bangkitlah dari raka’at pertama lalau bacalah ta’awudz dan basmalah. Kemudian
bacalah surat Al-Fatihah dan surat yang pendek, atau surat lainnya yang bisa
dibaca.
2.Ruku’lah
kemudian sujudlah seperti yang lalu, kemudian duduklah dan genggam tangan
kananmu, angkat dan gerakkan telunjukmu sambil membaca :
“Segala pengagungan adalah bagi Allah, begitu
pula segala do’a dan puja
serta kebaikan. Kedamaian
semoga selalu dilimpahkan kepadamu
wahai Nabi, begitu
pula rahmat dan berkat Allah. Semoga kedamaian
dilimpahkah kepada kita dan hamba-hamba
Allah yang shalih.
Aku bersaksi bahwa
tiada ilah yang berhak
disembah selain Allah
dan aku bersaksi bahwa Muhammad
itu hamba dan
utusanNya. Ya Allah, limpahkanlah rahmatMu kepada Muhammad
dan keluarganya sebagaimana Kau limpahkan
rahmatMu kepada Ibrahim
dan keluarganya. Ya Allah,
limpahkanlah berkahMu kepada Muhammad dan
keluarga Muhammad, sebagaimana
Kau limpahkan berkahMu kepada
Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau
Dzat yang senantiasa
dipuji dan diagungkan. Ya Allah,
aku mohon perlindungan
kepadaMu dari siksa neraka jahannam, dari siksa kubur,
fitnah hidup dan mati dan dari fitnah dajjal.
3.Kemudian menoleh
ke kanan dan ke kiri
sambil membaca masing-masing :
“Semoga
kedamaian dan rahmat
Allah dilimpahkan kepadamu.”
DAFTAR
BILANGAN RAKAAT SHALAT
Nama shalat
|
Sunnah
qabliyah
|
Fardhu
|
Sunnah
Ba’diyah
|
Shubuh
|
2
|
2
|
-
|
Dhuhur
|
2 + 2
|
4
|
2
|
Ashar
|
2 + 2
|
4
|
-
|
Maghrib
|
2
|
3
|
2
|
Isya
|
2
|
4
|
2 + 3 witir
|
Jum’at
|
2 tahiyatul
masjid
|
2
|
2 di rumah atau
2 + 2 di masjid
|
HUKUM-HUKUM
SHALAT
1. Sunnah
qabliyah dikerjakan sebelum
shalat fardhu dan sunnah ba’diyah
dikerjakan sesudahnya.
2. Pelan-pelanlah dan
arahkan pandangan ke
tempat sujud dan jangan menoleh.
3. Diamlah apabila mendengar bacaan imam dan
bacalah surah-surah apabila tidak mendengar bacaan imam.
4. Shalat
fardhu Jum’at dua
rakaat dan tidak
boleh dikerjakan kecuali di masjid setelah mendengar khutbah.
5. Shalat fardhu maghrib tiga rakaat. Caranya,
shalatlah dua rakaat dulu
seperti shalat subuh.
Setelah selesai membaca tahiyat
semuanya jangan bersalam,
tetapi berdiri untuk melakukan
rakaat ketiga sambil
mengangkat kedua tangan sampai
batas pundak. Kemudian
bacalah Al-Fatihah saja kemudian
selesaikanlah shalat seperti pada shalat subuh tersebut diatas.
6. Shalat
dhuhur dan ashar
masing-masing empat rakaat,
lakukanlah seperti pada shalat maghrib dan berdirilah untuk rakaat
ketiga dan keempat.
Bacalah surat Al-Fatihah kemudian selesaikan shalat seperti
yang anda sudah ketahui.
7. Shalat
witir tiga rakaat,
lakukanlah dua rakaat
dulu kemudian salam. Setelah itu shalat lagi satu rakaat kemudian salam.
8. Apabila
anda menjadi makmum,
berdirilah dan bacalah takbir
meskipun imam sudah
ruku’. Dalam hal
ini anda tetap memperoleh satu rakaat, tetapi kalau imam sudah bangkit
dari ruku’, anda tidak mendapat satu rakaat.
9. Apabila
anda ketinggalan satu
rakaat atau lebih
dari imam maka ikutilah shalat imam. Setelah imam salam anda tidak ikut
salam tetapi berdiri
lagi untuk menambah
rakaat yang ketinggalan.
10.
Jangan shalat dengan
tergesa-gesa karena hal
itu dapat membatalkan shalat.
Rasululloh pernah melihat seorang mengerjakan shalat dengan
tergesa-gesa, maka beliau bersabda
kepadanya, “ulangilah shalatmu,
karena kamu belum shalat.”
Lalu, ketiga kalinya,
berkatalah orang itu :
“ajarilah aku ya Rasululloh!” beliau bersabda :
“Ruku’lah sehingga kamu dalam keadaan tenang, kemudian
bangkit berdirilah sehingga kamu dalam keadaan tegak lurus, lalu sujudlah
sehingga kamu dalam
keadaan tenang. Kemudian bangkit
duduk sehingga dalam
keadaan tenang … dan sebagainya.” (Hadits Muttafaq alaih).
11. Apabila
anda terlupa salah
satu kewajiban shalat, seperti lupa tidak duduk atau tahiyat
awal atau ragu tentang jumlah
rakaat yang telah
dikerjakan, maka ambillah jumlah yang sedikit
lalu sujudlah dua
kali pada akhir
shalat, kemudian salam. Sujud ini disebut “sujud sahwi.”
12. Jangan banyak bergerak dalam shalat, karena hal ini
menghilangkan kekhusyu’an, bahkan
bisa membatalkan shalat apabila
dilakukan berulang kali
(banyak) dan bukan karena terpaksa.
HADITS-HADITS
TENTANG SHALAT
1. Shalatlah kamu seperti kamu lihat aku shalat
(riwayat Bukhari).
2. Apabila
kamu masuk masjid
maka shalatlah dua rakaat sebelum duduk (riwayat Bukhari).
3. Jangan
engkau duduk di
kuburan dan janganlah shalat menghadap kepadanya (riwayat
Muslim).
4. Apabila sudah iqamat tidak boleh mengerjakan
shalat lain kecuali shalat fardhu (Riwayat Muslim).
5. Saya
diperintahkan untuk tidak
menyingsingkan lengan baju dalam shalat (Riwayat Muslim).
6. Luruskan
shaf dan himpitkan
barisan dalam shalat.
Dalam
satu riwayat ada yang mengatakan : “diantara kami ada yang menempelkan bahu dan
telapak kaki kanannya ke bahu dan telapak kaki sahabatnya(Riwayat Bukhari).
7. Apabila sudah iqamat maka datanglah dengan
berjalan tenang tidak berlari.
Apa yang kamu
peroleh dari sholat bersama imam
kerjakanlah, dan apa
yang ketinggalan dari rakaat lengkapilah (Muttafaq Alaih).
8. Ruku’lah
sampai tuma’ninah (tenang
sesudah bergerak) lalu angkat kepalamu sampai tegak berdiri sesudah itu
sujudlah sampai thuma’ninah (riwayat Bukhari).
9. Apabila
kamu sujud letakkanlah
kedua telapak tanganmu dan
angkatlah sikumu (riwayat Muslim).
10. Sesungguhnya saya adalah imammu, janganlah
kamu mendahului aku dalam ruku’ dan sujud (riwayat Muslim).
11.
Pada hari kiamat
nanti pertama kali
akan dihisab adalah mengenai
shalatnya. Apabila shalatnya
baik maka baiklah seluruh
amalnya dan apabila
jelek maka jeleklah seluruh amalnya (Hadits shahih
riwayat Thabrani).
WAJIBNYA
SHALAT JUM’AT DAN BERJAMAAH
Shalat
Jum’at dan shalat berjamaah hukumnya wajib bagi laki-laki, dalilnya
sebagai berikut :
1. Allah berfirman :
“Hai orang-orang
yang beriman, apabila
sudah dipanggil untuk mengerjakan
shalat pada hari
Jum’at maka segeralah kamu mengingat
Allah dan tinggalkanlah
jual beli. Yang demikian
itu lebih baik
bagimu jika kamu
mengetahui.” (Al-Jumuah : 9).
2. Rasululloh
bersabda :
“Barangsiapa
meninggalkan shalat Jum’at tiga kali karena sengaja meremehkan,
maka Allah mencap
hati orang itu sebagai orang munafik.” (Riwayat Ahmad).
3. Rasululloh
bersabda :
“Sungguh
aku bermaksud memerintahkan anak-anak muda mengumpulkan kayu bakar kemudian
saya mendatangi orang-orang yang shalat
dirumahnya (tidak berjamaah
di masjid) tanpa ada alasan (yang
menghalangi mereka) lalu saya bakar rumah-rumah mereka.’ (riwayat Muslim).
4. Rasululloh
bersabda :
“Barangsiapa
mendengar adzan tetapi tidak mau datang ke masjid maka
shalatnya tidak sempurna
kecuali ia sedang udzur.” (Hadits shahih riwayat Ibnu
Majah).
5. Ada
seorang buta menghadap
Rasululloh dan bertanya :
“Ya
Rasululloh saya tidak punya orang yang membimbing saya untuk datang ke masjid.
Apakah saya boleh tidak datang ke masjid? Maka Rasululloh membolehkannya. Tetapi setelah orang buta itu
mau pulang Rasululloh bertanya : Apakah kamu mendengar adzan? Ya. “jawabnya. “Kalau begitu datanglah ke masjid untuk shalat berjamaah.” (riwayat Muslim).
6. Abdullah bin Mas’ud berkata :
“Apabila besok
ingin bertemu Rasululloh
dalam keadaan muslim, maka
kerjakanlah selalu shalat
lima waktu apabila mendengar adzan.
Karena Allah mensyari’atkan tradisi
yang berasal dari hidayah (sunana alhuda) dan shalat lima waktu itu
merupakan tradisi tersebut. Seandainya kamu shalat lima waktu di
rumahmu seperti orang
yang tertinggal di
rumah, maka itu berarti
kamu telah meninggalkan
sunnah Nabimu. Dan kalau kamu
meninggalkan sunnah Nabimu maka kamu akan
sesat. Dan saya
telah melihat tidak
ada orang yang mengerjakan shalat
di rumah kecuali orang-orang yang jelas
munafik. Padahal ada
seorang yang dipapah
oleh dua orang untuk shalat
berjamaah di masjid
agar bisa bersama-sama shalat di shaff.” (riwayat
Muslim).
KEUTAMAAN
SHALAT JUM’AT DAN BERJAMAAH
1. Sabda Rasulullah
“Barangsiapa
mandi, setelah itu pergi untuk shalat Jum’at, kemudian ia
shalat sunnah semampunya,
lalu diam mendengarkan imam
berkhutbah sampai selesai,
dilanjutkan shalat Jum’at bersamanya,
maka diampuni dosa-dosanya antara Jum’at
itu dengan Jum’at
yang lain, ditambah
lagi dengan tiga hari lainnya.
Dan barangsiapa memegang-megang batu
kerikil maka telah
sia-sia (shalat Jum’atnya).”
(riwayat Muslim).
2. Sabda Rasululloh
“Barangsiapa
mandi pada hari Jum’at seperti mandi junub, lalu pergi (untuk shalat Jum’at),
maka seakan-akan berkurban dengan
seekor unta, barangsiapa
pergi (untuk shalat
Jum’at) pada saat kedua, maka seakan-akan berkurban dengan seekor sapi,
barangsiapa pergi (umtuk shalat Jum’at) pada saat ketiga, maka seakan-akan
berkurban dengan seekor
biri-biri bertanduk. Barangsiapa pergi (untuk shalat Jum’at) pada saat
keempat, maka seakan-akan berkurban dengan seekor ayam. Dan barangsiapa pergi
(untuk shalat Jum’at) pada saat kelima, maka seakan-akan berkurban dengan
sebutir telur. Dan apabila imam
telah keluar, datanglah
para Malaikat mendengarkan khutbah.” (riwayat Muslim).
3. Sabda Rasululloh
“Barangsiapa
shalat Isya’ berjamaah maka bagaikan shalat tahajjud setengah
malam, dan barangsiapa
shalat subuh berjamaah maka
bagaikan shalat tahajjud
semalam suntuk.” (riwayat
Muslim).
4. Sabda Rasululloh
“Shalat
seorang dengan berjamaah lebih utama dua puluh tujuh derajat
daripada shalat di
rumahnya, dan shalat
di pasarnya. Hal itu
karena bila seorang
berwudhu dengan sempurna, kemudian
datang ke masjid,
tidak ada yang mendorongnya kecuali
shalat dan tidak
menghendaki selain shalat, maka
tidak ada satu
langkah yang diayunkannya melainkan telah diangkat baginya
satu derajat dan dihapuskan darinya satu kesalahan, sampai dia masuk ke dalam
masjid.
Apabila
telah masuk ke dalam masjid, maka dia berada dalam keadaan shalat
selama shalat itulah
yang menahannya, dan para malaikat mendo’akan untuknya selama
dia berada dalam masjid tempat shalatnya,
seraya mengatakan :
“Ya Allah limpahkan rahmatmu
kepadanya, ya Allah ampunilah dia, ya Allah
terimalah taubatnya.” Mereka
mendo’akan untuknya, selama dia
tidak menyakiti (orang
lain) dan tidak
berhadats ketika berada di
dalam masjid itu.”
(riwayat Al-Bukhari dan Muslim).
ADAB
DAN TATA CARA SHALAT JUM’AT
1. Mandi
pada hari Jum’at,
memotong kuku, memakai wangi-wangian dan
memakai pakaian yang
bersih sesudah wudhu.
2. Tidak
makan bawang merah
yang mentah, bawang putih
dan tidak merokok.
Bersihkanlah mulut dengan siwak atau pasta gigi .
3. Shalat
dua rakaat ketika
masuk masjid meskipun khatib sedang berkhutbah di mimbar.
4. Duduklah
untuk mendengar khutbah
dan jangan berbicara.
5. Shalat
Jum’at dua rakaat
sebagai ma’mum dengan niat dalam hati.
6. Shalatlah empat rakaat ba’diyah Jum’at di
masjid atau dua rakaat di rumah.
7. Memperbanyak membaca shalawat untuk
Nabi pada hari Jum’at.
8. Berdo’a
dengan sungguh-sungguh pada
hari Jum’at.
Berdasarkan
sabda Nabi :
“Sesungguhnya pada
hari Jum’at terdapat
saat bilamana seorang muslim
menjumpainya dan memohon kebaikan kepada Allah
ketika itu, niscaya
Allah mengabulkannya.” (Hadits mutafaq Alaih).
TATA
CARA SHALAT MAYIT
Niat shalat mayit dalam hati dan takbir empat
kali.
1. Sesudah
takbir pertama membaca
ta’awwuz dan basmalah, kemudian
membaca surah Al-Fatihah.
2. sesudah takbir kedua membaca shalawat
Ibrahimiyah :
3. setelah
takbir ketiga membaca
do’a yang berasal
dari Rasululloh yaitu :
“Ya Allah ampunilah kami baik yang masih hidup
maupun yang sudah mati, yang hadir di
sini maupun yang tidak hadir, kecil
atau pun besar,
laki-laki maupun perempuan.
Ya Allah, orang-orang yang
Engkau hidupkan, hidupkanlah
dalam keadaan iman. Ya Allah, janganlah Engkau halangi kami untuk
memperoleh pahalanya dan janganlah Engkau memberi cobaan pada kami sesudah
matinya orang ini.”
4. Sesudah
takbir ke empat
berdo’alah sesuka hatimu, kemudian mengucapkan salam sambil
menoleh ke kanan.
NASIHAT
TENTANG MATI
“Tiap-tiap
yang bernyawa akan
merasakan mati dan sesungguhnya pada
hari kiamat sajalah
pahala-pahalamu disempurnakan
barangsiapa yang diselamatkan
dari neraka dan dimasukkan ke
dalam surga maka sesungguhnya dia telah beruntung. Kehidupan
dunia ini tidak
lain hanyalah kesenangan yang
menipu.” (Ali-Imran : 185).
Ada
serangkai sya’ir berkilah :
Siapkan
pundi-pundi bekalmu
Untuk
masa yang pasti menantimu
Bila
kematian datang menjemputmu
Sampailah
sudah batas hayatmu
Tibalah
saatnya kau bertaubat
Dari
segala perilaku jahat
Hendaklah
waspada wahai umat
Sebelum
ajalmu dijemput malaikat
Di
hari kiamat kau akan menyesal
Karena
kau pergi tanpa bekal
Di
tempat yang selalu dirundung sial
Peristiwa
yang menanti di balik ajal
Tidakkah
anda merasa kecewa
Sahabatmu
yang senyum ceria
Karena
bekal yang cukup tersedia
sedang
dirimu haus dahaga
SHALAT
IED DI MUSHALLA
1. Apabila
Rasululloh keluar pada
hari raya fitri
dan Adha ke Mushalla (lapangan tempat shalat), maka pertama kali yang
beliau mulai adalah shalat. (Riwayat Al-Bukhari).
2. Rasululloh
bersabda :
“Takbir
dalam shalat Ied : tujuh kali pada rakaat pertama dan lima
kali pada rakaat
terakhir, kemudian membaca
(Al-Fatihah dan surah) setelah takbir pada setiap rakaat.” (Hadits hasan
riwayat Abu Dawud).
3. Rasululloh
memerintahkan kepada kita
“agar membawa keluar kaum
wanita pada saat
idul fitri dan
idul Adha : para
gadis remaja, wanita
haid dan wanita
pingitan. Adapun wanita haid,
maka tidak mengerjakan
shalat, tapi menyaksikan kebaikan dan do’a kaum muslimin.” Ditanyakan
kepada beliau :
“Ya Raasulullah, bagaimana
bila seorang wanita tidak
mempunyai jilbab? Jawabnya
: “Supaya saudaranya memberikan
jilbab kepadanya untuk dipakainya.”
(Hadits Muttafaq Alaih)
KESIMPULAN
DARI HADITS-HADITS TERSEBUT :
1. Shalat ied adalah dua rakaat, pada permulaan
rakaat pertama bertakbir tujuh
kali dan pada
permulaan rakaat kedua bertakbir
lima kali. Kemudian
imam membaca Al-Fatihah
dan surat. Dan
shalat ied dilakukan
dengan berjamaah.
2. Shalat ied di laksanakan di mushalla
(lapangan untuk shalat), yaitu tempat
dekat kota madinah dimana Rasululloh
keluar ke sana untuk shalat iedul fitri dah iedul Adha. Dan keluar bersama
beliau anak-anak kecil,
gadis-gadis remaja sampai para
wanita yang berhalangan karena haid.
Kata Al-Hafidh Ibnu
Hajar dalam kitab
Fathul Bari “hadits
ini menunjukkan supaya keluar
ke mushalla, dan
bukan di masjid, kacuali karena
darurat.”
BERKURBAN
PADA WAKTU IEDUL ADHA
1. Sabda Rasululloh :
“Pertama kali
yang kita mulai
pada hari kita
ini ialah shalat, kemudian
pulang dan menyembelih
(kurban). Barangsiapa yuang melakukan yang demikian itu, maka telah
mendapatkan sunnah kami.
Tetapi barangsiapa menyembelih kurban sebelum shalat, maka hal
itu adalah daging yang dia berikan kepada keluarganya dan sama sekali tidak
termasuk ibadah kurban.” (Muttafaq Alaih).
2. Sabda Rasululloh :
“Hai orang-orang,
sesungguhnya setiap rumah
(keluarga) harus berkurban.” (Hadits
riwayat Imam Ahmad
dan empat periwayat. Dikuatkan
oleh Al-Hafidh dalam fathul Bari).
3. Sabda Rasululloh :
“Barangsiapa mempunyai
kelongaran (rizki) tetapi
tidak berkurban, maka jangan
dekat-dekat dengan mushalla kita.”
(Riwayat Ibnu
Majah dan Al-Hakim.
Dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Al-Jami’).
SHALAT
ISTISQA’ (MEMINTA HUJAN)
1. Rasululloh
Keluar ke mushalla
(lapangan) untuk shalat istisqa’.
Maka beliau berdo’a
dan meminta hujan, kemudian menghadap
kiblat dan shalat
dua rakaat, beliau memutar (membalik)
selendangnya dan menjadikan
yang di sebelah kanan berada di
sebelah kiri. (Riwayat Al-Bukhari).
2. Dari
anas bin Malik
RA bahwa Umar
bin Khattab apabila mendapat
orang-orang tertimpa kemarau
panjang, memohon turun hujan melalui (do’a) Abbas. Kata Umar : Ya Allah,
bahwa kami dahulu
bertawassul dengan (do’a) NabiMu
kapadaMu, maka sekarang
kami bertawasul dengan (do’a)
paman Nabi-Mu maka
curahkanlah hujan untuk
kami.” Mereka pun mendapat curahan hujan. (Riwayat Al-Bukhari).
Hadits ini
menunjukkan bahwa kaum muslimin pada saat hidupnya
Rasululloh bertawassul dengan
beliau, memohon kepada beliau agar berdo’a meminta curahan hujan.
Setelah beliau wafat, mereka tidak lagi memohon do’a kepada beliau, tetapi
memohon kepada Abbas
paman Nabi yang masih
hidup. Maka berdirilah
Abbas seraya berdo’a
kepada Allah untuk kaum muslimin.
SHALAT
GERHANA MATAHARI
1. Dari Aisyah RA, ia berkata :
“Telah
terjadi gerhana matahari pada zaman Rasululloh
maka beliau mengutus seorang penyeru untuk mnyerukan “As-shalatu
jaami’ah.” Lalu
berdirilah Rasululloh melaksanakan
shalat dengan empat
ruku’ dalam dua
rakaat dan empat sujud.” (Riwayat Al-Bukhari).
2. Dari Aisyah RA, ia berkata :
“Terjadilah gerhana
matahari pada zaman
Nabi , maka berdirilah beliau
dan shalat mengimami
orang-orang, beliau
panjangkan bacaan, kemudian
ruku’ dengan
memanjangkannya, lalu mangangkat
kepala. Beliau panjangkan lagi
bacaan tetapi lebih
pendek dari bacaan pertama, kemudian ruku’ dengan
memanjangkanya- tetapi lebih pendek
daripada ruku’ pertama.
Lalu mengangkat kepala. Kemudian melakukan sujud dua kali.
Setelah itu, beliau berdiri dan melakukan pada rakaat kedua seperti yang beliau
lakukan pada rakaat pertama. Kemudian salam. Dan ketika itu matahari sudah kelihatan
terang. Lalu beliau
berkhutbah, sabdanya : “sesungguhnya, tidaklah
terjadi gerhana matahari
dan bulan karena matinya seorang
atau lahirnya seseorang. Akan tetapi keduanya merupakan salah satu tanda
kekuasaan Allah yang Dia perlihatkan kepada para hamba-Nya. Maka apabila kalian
melihat kejadian
tersebut, segeralah bershalat
…” dalam riwayat lain : “Apabila
kalian melihat kejadian tersebut, maka berdo’alah kepada
Allah, bertakbirlah, bershalatlah
dan bersedekahlah.” Sabda beliau selanjutnya “Hai
umat Muhammad,
tiada seorangpun yang
lebih cemburu daripada
Allah bila berzina seorang
hamba-Nya yang laki-laki, atau berzina hamba-Nya yang
perempuan, Hai umat
Muhamad, Demi Allah andaikata kalian
mengetahui apa yang
kuketahui niscaya kalian akan
sedikit tertawa dan banyak menangis. Ketahuilah, bukanlah telah
kusamapikan?” (Riwayat Al-Bukhari
dan Muslim, secara ringkas dari kitab Jami’ Al-Ushul 6/156-158).
AWAS
JANGAN LEWAT DI DEPAN ORANG YANG SEDANG SHALAT
Rasululloh
bersabda :
“Andaikata orang
yang berjalan di
depan orang yang sedang shalat mengetahui apa dosanya,
tentu ia berhenti empat puluh dan itu lebih baik baginya daripada lewat di
depan orang tersebut.” Abu Nadhar
berkata : saya
tidak tahu apakah Rasululloh bersabda empat puluh hari,
atau bulan atau tahun. (riwayat Bukhari).
Hadits tersebut menunjukkan bahwa lewat di
depan (di tempat bersujud) orang yang sedang shalat akan mendapatkan dosa dan
ancaman, sehingga jika
orang yang lewat
tersebut mengetahui dosa yang
akan di tanggung
tentu ia akan berhenti
empat puluh hari, bulan atau tahun.
Sedang jika ia lewat agak jauh dari tempat sujud orang tersebut maka tidak
apa-apa, hal ini sesuai dengan pemahaman hadits di atas yang menyebutkan tempat
kedua tangan waktu sujud.
Bagi yang melaksanakan shalat hendaknya
meletakkan tanda batas di depannya, sehingga orang yang lewat tahu dan tidak
lewat di depannya, sebagaimana sabda Rasululloh
:
“Jika
salah seorang di antara kamu shalat menghadap ke suatu yang
membatasinya dari orang,
kemudian ada yang lewat
di depannya hendaknya
ia mencegah orang
tersebut, sedang jika orang
tersebut menolak, maka
perangilah dia karena sebenarnya
orang tersebut adalah
setan.” (Mutafaq Alaih).
Hadits
shahih yang diriwayatkan
Bukhari dan yang memperingatkan lewat
di depan orang
yang shalat ini termasuk
perbuatan serupa di
Masjidil Haram dan
Masjid Rasul karena keumuman
hadits tersebut, dan
karena Rasululloh
mengucapkan hadits tersebut
di Makkah dan Madinah. Dalilnya :
1. Bukhari
menyebutkan dalam bukunya
: “Ibnu Umar pernah
mencegah orang yang
lewat di depannya
ketika ia sedang melakukan
tasyahud di Ka’bah,
kemudian berkata :
Jika ia
tetap menolak kecuali
jika engkau bunuh,
maka bunuhlah. Alhafidz Ibnu Hajar Al-Asqalany dalam “Fathul Bari berkata :
penyebutan “Ka’bah” secara
khusus agar tidak terbayang bahwa
melewati orang shalat
di Ka’bah diampuni karena ramai.
2. Sedang
hadits yang diriwayatkan
oleh Abu Daud bukanlah
hadits shahih karena
ada perawi yang
tidak diketahui. Hadits tersebut adalah sebagai berikut : Ahmad bin
Hambal meriwayatkan kepada
kami, Sufyan bin
Uyainah meriwayatkan kepada saya
dari sebagian keluarga
dari kakeknya bahwa ia melihat Nabi
shalat di depan pintu Bani Sahm (di
Masjid Haram) dan orang-orang
lewat di depannya sedang antara
keduanya tidak ada
tanda batas. Sufyan berkata : antara beliau dengan Ka’bah
tidak ada tanda batas. Sufyan
berkata : ibnu
Juraej pernah menceritakan
kepada kami dari ayahnya.
Kemudian saya tanyakan
kepadanya, maka ia berkata
: saya tidak
pernah mendengarnya dari ayahku, tetapi dari sebagian dari
keluargaku dari kakek saya. Dan
Al-Hafidz Ibnu Hajar
Al-Asqalany mengatakan dalam bukunya “Fathul Bari” bahwa hadits
tersebut “Ma’lul”.
3. Dalam
kitab Bukhari disebutkan
: dari Abu
Juhaifah berkata bahwa Rasululloh
bepergian kemudian shalat dhuhur
dan asar dua
rakaat di Batha’
(Makkah) dan mendirikan tongkat
berkepala besi di depannya.
KESIMPULAN
:
Melewati tempat
sujud orang yang
sedang shalat adalah haram dan mendapatkan dosa serta
ancaman, jika orang yang shalat tersebut meletakkan tongkat/tabir di depannya,
baik di tanah Haram maupun
di tempat yang
lain sebagaimana disebutkan dalm
hadits-hadits shahih di atas. Tapi bisa juga bagi orang
yang terpaksa ketika
dalam keadaan amat sesak dan penuh sama sekali.
PUASA
DAN BEBERAPA FAEDAHNYA
Allah
berfirman :
“Hai orang-orang
yang beriman telah
diwajibakan atas kamu puasa
sebagaimana diwajibakan atas
orang-orang sebelum kamu, semoga kamu bertaqwa.” (Al-Baqarah : 183)
Rasululloh
bersabda :
“Puasa itu
tameng (untuk menghindari
api neraka).” (Muttafaq Alaih).
Ketahuilah wahai
saudaraku seagama, bahwa
puasa itu adalah ibadah yang
berfaedah banyak, di antaranya :
1. Puasa
mengistirahatkan pencernaan dan
perut dari kelelahan kerja
yang terus menerus,
mengeluarkan sisa makanan dalam
tubuh, memperkuat badan
dan bermanfaat pula bagi
penyembuhan beberapa penyakit.
Disamping mengistirahatkan
kaum perokok dari
kecanduan rokok dan dapat
membantu dalam upaya meninggalkannya.
2. Puasa merupakan latihan dan pembiasaan jiwa
untuk berbuat kebaikan dan disiplin, ketaatan dan kesabaran.
3. Orang
yang berpuasa merasakan
adanya persamaan dengan saudaranya
yang berpuasa, ia
berpuasa bersama, berbuka bersama,
merasakan adanya kesatuan
Islam yang menyeluruh, dan
merasakan lapar sehingga
dapat ikut prihatin terhadap
saudara-saudaranya yang mengalami kelaparan dan mempunyai kebutuhan.
4. Rasululloh
bersabda :
a. Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan
penuh iman dan mencari ridha Allah, maka ia akan diampuni dosa-dosanya yang
telah lalu. (Muttafaq alaih).
b. Barangsiapa
yang berpuasa Ramadhan, kemudian diikuti dengan enam hari
pada bulan syawal, maka puasanya seperti puasa setahun. (Riwayat Muslim).
c. Barangsiapa
yang bangun pada
bulan Ramadhan (untuk shalat tarawih). dengan penuh keimanan dan
mencari ridha Allah,
maka ia akan
diampuni dosa-dosanya yang telah
lalu (Muttafaq Alaih).
KEWAJIBAN
ANDA PADA BULAN RAMADHAN
Ketahuilah
wahai saudaraku seagama,
bahwa Allah mewajibkan kepada
kita berpuasa untuk
beribadah kepada-Nya.
Agar
puasamu diterima oleh Allah dan bermanfaat, maka kerjakankah hal-hal berikut
ini :
1. Jaga
shalatmu, karena banyak
orang yang berpuasa meremehkan shalat, padahal shalat
adalah tiang agama.
2. Berakhlaklah
yang baik, jauhilah
kekufuran, mencela agama dan
bersikap tidak baik
dengan sesama manusia, karena puasa
melatih jiwa dan
memperbaiki moral, sedang kekufuran menyebabkan kemurtadan.
3. Janganlah
berbicara yang tidak
baik meskipun bergurau karena
dapat menghapuskan puasa
anda, dan dengarlah sabda Rasululah :
“Jika seseorang
di antara kamu
suatu hari berpuasa hendaknya jangan
berbuat keji atau
berteriak-teriak pada waktu itu.
Jika dicaci atau diajak berantem, maka hendaknya ia berkata “saya sedang
berpuasa.” (Muttafaq Alaih).
4. Ambillah
manfaat dari puasa
untuk meninggalkan rokok yang
menyebabkan kanker dan
penyakit paru-paru, dan usahakan
agar anda mempunyai
kemauan kuat untuk meninggalkannya pada
waktu berbuka sebagaimana
anda tinggalkan pada waktu siang, sehinga anda dapat menghemat kesehatan
dan harta benda.
5. Jangan
berlebih-lebihan dalam makanan
ketika berbuka sehingga hilang
faedah puasa, dan
merusak kesehatan anda.
6. Janganlah
pergi ke bioskop
atau menonton TV/Video agar
anda terhindar dari
hal-hal yang merusak
akhlak dan bertentangan dengan
puasa.
7. Janganlah
banyak bergadang sehingga
anda tidak sahur dan shalat
fajar, dan hendaklah anda bekerja pada pagi-pagi hari, sebagaimana sabda
Rasululloh :
“Ya Allah,
berikanlah kepada umatku
keberkahan di pagi hari mereka.” (riwayat Ahmad).
8. Perbanyaklah sedekah pada sanak kerabat dan
orang yang membutuhkan, kunjungilah
sanak kerabat, dan selesaikanlah pertikaian di antara
mereka.
9. Perbanyaklah
zikir kepada Allah,
membaca Al-Qur’an dan mendengarkannya, menghayati
maknanya, dan laksanakan perintah-perintahnya, pergilah
ke masjid untuk mendengarkan pelajaran-pelajaran yang
bermanfaat dan beriktikaf di
masjid pada bulan
Ramadhan merupakan perbuatan
sunnah.
10.
Bacalah tulisan-tulisan tentang puasa dan hal-hal lain untuk mengetahui
hukum-hukumnya, sehingga anda
tahu bahwa makan dan
minum karena lupa
tidak membatalkan puasa, bahwa
janabat pada waktu malam tidak menghalangi puasa meskipun tetap wajib mandi besar untuk
bersuci dan shalat.
11. Jagalah
puasa Ramadhan, biasakan
anak-anak anda berpuasa ketika
mereka mampu, dan
hindarilah berbuka tanpa uzur,
maka barangsiapa yang
membatalkan puasa dengan sengaja,
ia harus menggantinya
di hari lain dan bertaubat. Dan barangsiapa menggauli
isterinya di saat puasa, maka harus membayar kaffarat[2].
12.Waspadalah
wahai saudaraku seagama, dalam berbuka pada
bulan Ramadhan, jangan
berbuka terang-terangan di depan
orang karena terang-terangan berbuka
merupakan keberanian di depan
Allah, mempermudah Islam
dan tidak mempunyai malu kepada
orang lain. Ketahuilah bahwa orang yang
tidak berpuasa, maka ia tidak berhari raya. Karena hari raya merupakan
kegembiraan yang besar
dengan sempurnanya puasa dan diterimanya ibadah.
KEUTAMAAN
HAJI DAN UMRAH
1. Allah
berfirman :
“Mengerjakan
haji adalah kewajiban
manusia terhadap Allah yaitu
(bagi) orang yang
sanggup melaksanakan
perjalanan ke Baitullah.
Dan barangsiapa mengingkari (kewajiban haji) maka
sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan) dari semesta alam.” (Ali-Imran
: 97)
2. Rasululloh
bersabda :
“Umrah ke
umrah adalah penghapus
dosa antara keduanya, dan
haji yang mabrur
tidak mempunyai pahala selain surga.” (Muttafaq alaih).
3. Rasululloh bersabda :
“Baragsiapa melakukan
haji tanpa berbuat
keji dan tidak fasiq,
maka ia kembali
tidak berdosa sebagaimana
waktu ia dilahirkan oleh ibunya.”
(Muttafaq alaih).
4. Rasululloh
bersabda :
“Ikutilah
saya dalam ibadah haji kalian.” (Riwayat Muslim).
5. Segeralah
melaksanakan ibadah haji jika anda sudah cukup mempunyai bekal pulang
pergi tanpa perlu memikirkan pembiayaan
selain haji seperti
membeli hadiah, permen
dan lain sebagainya karena
Allah tidak menerimanya.
Segeralah pergi haji sebelum
jatuh sakit, miskin
atau mati dalam keadaan
ingkar kepada Allah,
karena haji merupakan salah satu rukun Islam.
6. Harta
yang dipakai untuk
melaksanakan ibadah haji dan
umrah harus halal
sehingga ibadah haji
dan umrah tersebut dapat diterima
oleh Allah.
7. Haram
bagi wanita pergi
haji tanpa disertai muhrimnya, karena Rasululloh bersabda :
“Dan
janganlah wanita pergi kecuali daengan muhrimnya.” (Muttafaq alaih).
8. Damailah dengan lawanmu, bayar hutangmu,
nasehati keluargamu agar tidak
berlebih-lebihan dalam berhias, kendaraan, makanan manisan, pemotongan kurban dan lain sebagainya, sebagaimana difirmankan
dalam Al-Qur’an :
“Makanlah, minumlah
dan jangan kamu
berlebih-lebihan.” (Al-A’raf
: 30).
9. Haji
merupakan konferensi besar
bagi umat Islam untuk
saling berkenalan, berkasih-kasihan dan
saling membantu untuk menyelesaikan
kesulitan-kesulitan mereka
dan agar
mereka menyaksikan manfaat
bagi mereka dalam urusan agama dan dunia.
10.Yang penting
sekali, agar kamu
dapat menyelesaikan kesulitan
kamu dengan minta pertolongan dan berdo’a hanya kepada Allah semata. Allah
berfirman :
“Katakanlah
: sesunguhnya aku
hanya berdo’a kepada Tuhanku dan
aku tidak mempersekutukan sesuatupun denganNya.” (Al-Jin : 20).
11.Umrah bisa
dilaksanakan seetiap waaktu,
tapi jika dilaksanakan pada
bulan Ramadhan lebih
utama, sebagaimana sabda Rasululloh
:
“Umrah
pada bulan Ramadhan seimbang nilainya dengan haji.” (Muttafaq alaih).
12.Shalat di
masjid Ka’bah lebih
baik dari seratus ribu shalat di tempat lain,
sebagaimana sabda Rasululloh :
“Shalat di
masjidku lebih utama
dari seribu shalat
di masjid lain kecuali masjid
Ka’bah.” (Riwayat Muslim).
Sabda
beliau juga :
“Shalat di masjid haram lebih utama seeratus
kali daripada shalat di masjidku.”
(Riwayat Ahmad)
jadi 1000 x 100 shalat = 100.000 shalat.
13.Hendaklah anda
mengerjakan haji tamattu’,
yaitu umrah, lalu tahallul, kemudian haji. Berdasarkan sabda Nabi :
“Wahai
pengikut Muhammad, barangsiapa di antara kamu yang mengerjakan haji maka supaya memulai dengan umrah
dalam hajinya itu.”
(riwayat ibnu Hibban
dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani)
PEKERJAAN
DALAM UMRAH
1. Ihram
: pakailah pakaian
ihram di miqat [3] sambil mengucapkan :
“Dan keraskan suaramu dengan membaca
talbiyah”
2. Tawaf ; jika anda sudah sampai di Makkah,
pergilah ke masjid Haram dan
lakukan tawaf keliling
Ka’bah tujuh kali dimulai dari Hajar Aswad sambil
mengucapkan :
Ciumlah
Hajar Aswad jika dapat, kalau tidak dapat maka tunjuklah dengan jari-jari kananmu..
usaplah rukun Yamani dengan tangan kananmu
setiap kali kalau
dapat, tanpa mencium atau
menunjuk dengan jari-jari tangan. Ucapkanlah antaran dua rukun (Yamani dan Hajar Aswad) do’a berikut ini :
“kemudian
shalatlah dua rakaat
di belakang maqam Ibrahim
dengan membaca surat
Al-Kafirun pada rakaat pertama dan membaca surat Al-Ikhlas
pada rakaat ke dua.
3. Sa’i : naiklah ke shafa. Menghadaplah ke
kiblat sambil mengangkat tangan ke langit dan mengucapkan :
“dan bertakbiralah
tiga kali, tanpa menunjuk dengan jari-jari tangan, kemudian ucapkan tiga kali
kalimat berikut :
Ucapkan hal
ini di shafa
dan marwa berkali-kali
dengan do’a. berjalan cepat antara shafa dan marwa antara dua garis
hijau. Sa’i dilakukan tujuh kali, berangkat dihitung sekali dan pulang dihitung
sekali.
4. Cukurlah
semua rambutmu atau
potonglah pendek. Bagi wanita
cukup dipotong sedikit
saja. Hal ini
disebut tahallul.
Ihram, bermalam di Mina, Wukuf di Arafah,
bermalam di muzdalifah, melempar
jumrah, menyembelih kurban, memotong rambut, Tawaf dan Sa’i.
1. Berpakaianlah pakaian ihram di Makkah pada
hari ke tujuh pada bulan Zul Hijjah sambil mengucapkan :
Pergi ke mina dan bermalam di sana, kemudian
shalat lima waktu dengan di qashar sehingga shalat zuhur, Asar dan Isya’ kamu
kerjakan masing-masing dua
rakaat, pada waktunya.
2. Pergi
ke Arafah pada
hari ke sembilan
setelah terbit matahari, shalat
dzuhur dan Asar
di jama’ taqdim
dengan sekali azan dua iqomat tanpa shalat sunnat. Perhatikan bahwa
kamu benar-benar berada
di Arafah, sedang
dalam keadaan tidak berpuasa,
mengucapkan talbiyah dan hanya memanggil Allah semata, karena wuquf di Arafah
merupakan rukun yang paling pokok.
3. Tinggalkan Arafah setelah tenggelam matahari
dengan tenang menuju muzdalifah. Shalat maghrib dan isya’ dengan jama’ ta’khir.
Bermalam di muzdalifah
untuk dapat shalat subuh dan dzikir kepada Allah di
Masy’aril haram. Bagi kaum lemah diperbolehkan untuk tidak bermalam[5].
4. Tinggalkan Muzdalifah sebelum terbit matahari
dengan berangkat menuju ke
Mina pada hari
raya dan lemparlah jumrah kubra
dengan tujuh batu
kerikil sambil bertakbir, waktunya setelah terbit matahari
sampai malam.
5. Potonglah
kurban di Mina
atau di Makkah
pada hari raya dan
tasyriq, makanlah daging
kurban tersebut dan berikan kepada kaum fuqara. Jika tidak
bisa membeli kurban, maka
berpuasalah tiga hari
pada waktu haji
dan tujuh hari jika kamu telah pulang ke keluargamu. Seorang perempuan
mempunyai kewajiban menyembelih
kurban atau berpuasa sama dengan kewajiban lelaki. Dan
ini untuk tamattu’.
6. Cukurlah
rambutmu atau potong
pendek dan mencukur semua
rambut lebih utama.
Kemudian berpakaianlah dengan pakaian biasa, dan dihalalkan bagimu
segala sesuatu kacuali bergaul dengan perempuan.
7. Kembalilah
ke Makkah, melakukan
tawaf tujuh kali, dan
sa’i antara shafa
dan Marwa tujuh
kali (pergi dihitung sekali dan pulang dihitung sekali).
Setelah itu kamu boleh lagi bergaul
dengan isterimu. Boleh
juga mengakhirkan thawaf sampai hari tasyriq yang terakhir.
8. Kembalilah ke Mina pada hari raya dan wajib
bermalam di sana. Kemudian
lemparlah ketiga jumrah
dimulai dari jumrah kecil setiap
hari setelah zuhur sampai malam dengan tujuh
kerikil pada setiap
jumrah. Setiap melemparkan
satu kerikil mengucapkan takbir
dan tahu bahwa
lemparannya jatuh pada
sasaran, jika tidak
sampai agar diulangi. Disunatkan untuk
wuquf setelah melempar
jumrah sughra dan
wustha untuk berdo’a
dengan mengangkat kedua
belah tangan. Diperbolehkan
bagi kaum wanita, orang-orang
sakit, anak-anak kecil dan
orang-orang yang lemah
untuk mewakilkan kepada orang
lain dalam melempar
jumrah tersebut. Sebagaimana diperbolehkan
mengakhirkan waktu melempar jumraah
sampai hari kedua
atau ketiga dalam keadaan terpaksa.
9. Tawaf
wada’ adalah wajib,
dan bepergian dilakukan langsung setelah
tawaf wada’ (bagi
yang meninggalkannya wajib membayar
dam begitu juga
bagi yang tidak
melempar jumrah atau tidak bermalam. Pent.).
ADAB-ADAB
DALAM HAJI DAN UMRAH
1. Ikhlaskan
hajimu hanya untuk
Allah semata sambil mengucapkan :
2. Kawanilah para ahli kebaikan dan berbaktilah
kepada mereka serta sabarlah terhadap gangguan tetanggamu.
3. Waspadalah
dalam mengisap dan membeli rokok.
Hal itu adalah haram, membahayakan badan, tetangga, harta dan merupakan maksiat
kepada Allah.
4. Pergunakanlah siwak ketika shalat dan
ambillah siwak, air zam-zam dan korma sebagai hadiah, karena banyak
hadits-hadits shahih yang menyebutkan keutamaannya.
5. Waspadalah
dalam menyentuh kaum
wanita dan melihat kepada mereka.
Tutupilah isterimu dari kaum pria.
6. Janganlah
melangkahi kepala orang
yang shalat sehingga menyakiti
mereka, dan duduklah sedekat mungkin.
7. Hati-hati
lewat di depan
orang yang sedang
shalat meskipun di tanah Haram, karena itu merupakan perbuatan setan.
8. Perlahan-lahanlah dalam
shalatmu, dan shalatlah menghadap ke
pembatas (seperti tembok,
punggung orang atau tas)
dan pembatas makmum
cukup dengan imam mereka.
9.
Berlemah lembutlah dengan orang-orang di
sekitarmu ketika tawaf, sa’i,
melempar jumrah dan
mencium hajar aswad, karena hal
itu diperintahkan.
10.Janganlah berdo’a
kepada selain Allah
seperti kepada orang-orang yang
sudah mati karena hal itu perbuatan syirik yang dapat membatalkan haji dan amal
baik. Allah berfirman :
“Jika
kamu mempersekutkan (Tuhan),
niscaya akan hapuslah amalmu
dan tentulah kamu
termasuk orang-orang yang
merugi.” (Az-Zumar : 65).
SOPAN
SANTUN DI MASJID NABAWY
1. Jika
kamu memasuki masjid
dahulukan kaki kanan dan ucapkanlah :
“Ya
Tuhanku, berilah shalawat
kepada Nabi Muhammad. Ya Alloh bukakanlah bagiku
pintu-pintu rahmatMu.”
2. Lakukanlah
shalat tahiyatul masjid
dau rakaat dan sampaikanlah salam kepada Rasul sambil
mengucapkan :
Kemudian menghadaplah kiblat ketika
berdo’a.
Dan ingatlah sabda beliau :
“Jika kamu
meminta sesuatu mintalah
kepada Allah, dan jika
kamu memohon petolongan
mohonlah kepada Allah.” (hadits hasan shahih, riwayat
Turmudzi)
3. Menziarahi
masjid Rasulullah dan
menyampaikan salam kepadanya adalah mustahab, tidak menentukan sahnya
haji dan tidak mempunyai waktu tertentu.
4. Janganlah
menyentuh atau mencium
jendela atau dinding atau yang
lain karena hal itu diharamkan.
5. Berjalan
mundur ketika meninggalkan
masjid Nabawi adalah bid’ah,
tidak ada dalil yang mendasarinya.
6. Perbanyaklah
mengucapkan shalawat atas
Rasululloh karena sabdanya :
7. Dianjurkan ziarah ke kuburan bagi’ dan para
syuhada uhud, bukan ke masjid sab’ah (tujuh Masjid).
8. Bepergian
ke Madinah hendaknya
dengan niat ziarah masjid Nabawy dan mengucapkan salam kepada Nabi ketika masuk,
karena shalat di masjid Nabi
lebih utama seribu shalat daaripada shalat di masjid yang
lain, dan sabda Nabi :
“Tidak
boleh bepergian dengan persiapan safar kecuali ke tiga masjid,
yaitu : Masjid
Al-Haram, Masji Al-Aqsha,
dan masjidku ini.” (hadits Muttafaq alaih).
DI
ANTARA AKHLAK RASULULLOH
Akhlak Rasululloh adalah Al-Qur’an, membenci apa yang dibenci
Al-Qur’an dan merasa senang dengan apa
yang disenanginya. Tidak dendam
dan marah kepada
seorang kecuali jika melakukan
hal-hal yang diharamkan
Allah sehingga kemarahannya karena Allah. Rasululloh
merupakan orang yang
paling jujur ucapannya, paling
memenuhi tanggung-jawabnya, paling lembut perangainya, paling mulia pergaulannya,
lebih pemalu dari perawan dalam pingitan, rendah hati dan selalu berpikir,
tidak keji dan
pengutuk, tidak membalas
kejahatan dengan kejahatan tapi
membalasnya dengan memberi maaf dan jabat tangan, tidak
pernah menolak siapa
yang meminta sesuatu kebutuhan kecuali dipenuhi
kebutuhannya atau dengan kata-kata yang halus dan tidak dengan hati kasar dan
sikap keras, tidak pernah memotong
pembicaraan orang lain
kecuali jika bertentangan dengan
kebenaran sehingga memotong pembicaraannya dengan
larangan atau berdiri,
tidak menganggap bohong kepada
seseorang, tidak dengki kepadanya dan tidak memintanya untuk bersumpah.
Rasululloh menjaga
tetangganya dan menghormati tamunya, waktunya tidak pernah
berlalu tanpa beramal untuk Allah atau mengerjakan sesuatu yang harus
dikerjakan, cinta kepada optimis dan benci kepada pesimis, jika ada dua pilihan
beliau memilih yang teringan di antara keduanya selama tidak merupakan dosa,
senang menolong orang yang membutuhkan dan membantu orang yang teraniaya.
Rasululloh juga senang kepada sahabat-sahabatnya, bermusyawarah dengan
mereka dan memeriksa
keadaan mereka, barangsiapa sakit
dikunjunginya, barangsiapa tidak hadir
diundangnya, barangsiapa meninggal
dunia dido’akannya serta menerima
alasan orang yang
uzur kepadanya. Baginya, orang yang kuat dan orang
yang lemah mempunyai hak yang sama. Beliau ketika berbicara, jika orang
menghitung pembicaraanya tentu akan dapat menghitungnya karena kefasihan
dan pelannya. disamping
itu, beliau juga bergurau dan tidak mengucapkan sesuatu
kecuali kebenaran.
SOPAN
SANTUN DAN KERENDAHAN HATI RASULULLOH
Rasululloh
adalah orang yang
paling sayang dan hormat
kepada para sahabatnya,
memberi tempat lapang kepada mereka jika kesempitan, memulai
salam kepada orang yang dijumpai, dan
jika berjabat tangan
dengan seseorang tidak pernah
melepaskan sebelum orang tersebut melepaskan diri.
Rasululloh
adalah orang yang paling rendah hati, jika berada bersama
suatu kaum dalam
majlis selalu duduk bersama
mereka dan tidak
berdiri sebelum majlis
selesai, setiap yang duduk
bersama beliau diberi
haknya masing-masing sehingga
tidak seorangpun yang merasa bahwa orang lain
lebih mulia daripada
dirinya bagi Rasululloh
, jika seseorang duduk
di dekatnya beliau
tidak berdiri sebelum orang
tersebut berdiri kecuali
jika ada urusan
yang mendadak
maka beliau meminta izin kepadanya.
Rasululloh
benci kepada orang
yang berdiri menghormatinya[6].
. Dari Anas bin Malik
berkata : Tak seorangpun yang mereka cintai lebih dari cinta kepada
Rasululloh tapi jika
mereka melihat Rasululloh
tidak berdiri menghormati beliau karena mereka tahu bahwa beliau
benci kepada hal
yang yang serupa.”
(riwayat Ahmad dan Turmudzi).
Rasululloh tidak
menghadapi seseorang dengan sesuatu yang
tidak disenanginya, mengunjungi
orang sakit dan mencintai orang-orang
miskin, bersahabat dan menyaksikan jenazah
mereka, tidak menghina
orang fakir karena kefakirannya,
tidak takut kepada
raja karena kedudukannya, dan
membesarkan ni’mat meskipun
sedikit; maka beliau tidak
pernah sekalipun mencela
makanan, jika beliau merasa
senang dengan makanan
tersebut beliau makan, tapi
jika tidak, maka
beliau tinggalkan, makan
dan minum dengan tangan kanannya setelah membaca basmalah pada permulaannya
dan mengucapkan hamdalah
pada akhirnya.
Beliau menyenangi
hal-hal yang baik
dan tidak suka pada hal-hal yang tidak sedap seperti bawang putih dan bawang
merah atau serupa
dengannya, beliau berhaji
sambil mengatakan :
“Ya Alah, ini adalah benar-benar haji yang
tidak ada riya dan tidak mencari popularitas di dalamnya.” (riwayat Maqdisy).
Beliau
juga tidak berbeda
dengan para sahabatnya dalam pakaian
dan tempat duduk,
sehingga pernah seorang Arab badui masuk sambil mengatakan :
“Mana di antara kamu yang bernama Muhammad?”
Pakaian
yang paling disenangi Rasululloh adalah
qamis (baju panjang sampai
setengah betisnya), tidak
berlebih-lebihan dalam makanan atau pakaian, memakai peci, serban
dan cincin perak
pada jari kelingking
kanannya serta mempunyai jenggot lebat.
DA’WAH DAN JIHAD RASULULLOH
Allah
mengutus Rasulnya, Muhammad
, sebagai rahmat bagi seluruh
alam, Beliau mengajak orang-orang arab dan seluruh manusia kepada hal-hal yang menjadi kebaikan dan kebahagiaan mereka di
dunia dan akhirat.
Yang
pertama kali didakwahkan
adalah melakukan ibadah
hanya kepada Allah semata, termasuk berdo’a hanya kepadanya saja, sebagaimana
firman Allah :
“Katakanlah
: Sesungguhnya aku
hanya berdo’a kepada Robbku
dan aku tidak
memprsekutukan sesuatu pun denganNya.” (Al-Jin : 20).
Orang-orang
musyrik telah menentang
dakwah ini, karena bertentangan
dengan akidah polytheisme mereka dan karena
taklid buta kepada
orang tua mereka.
Mereka menuduh Rasululloh sebagai
tukang sihir dan gila, setelah mereka menyebutnya sebagai orang jujur dan
dipercaya.
Rasululloh
benar-benar sabar menghadapi
siksaan kaumnya, hal itu sebagai pengamalan perintah Allah :
“Maka
sabarlah kamu untuk
melaksnakan ketetapan Robbmu, dan
janganlah kamu ikuti
orang yang berdosa
dan orang-orang yang kafir di antara mereka.” (Al-Insan : 24).
Selama
13 tahun Rasululloh di Makkah mengajak manusia kepada Tauhid
dan menanggung siksaan
kaumnya bersama sahabatnya,
kemudian hijrah bersama sahabatnya ke Madinah untuk mendirikan
masyarakat Islam yang
baru berdasarkan keadilan, kecintaan
dan persamaan. Dan
Allah telah memperkuat Rasulullah
dengan beberapa mukjizat,
yang terpenting adalah Al-Qur’an Al-Karim yang mengajak kepada tauhid, ilmu, jihad, kemajuan
dan akhlak yang mulia.
Rasululloh
pernah mengirim surat
kepada beberapa raja
di dunia mengajak
mereka untuk masuk
Islam sambil berkata kepada
Kaisar : Masuklah kepada Islam, engkau akan selamat dan Allah akan memberimu
pahala dua kali … wahai para ahli kitab, marilah kepada satu kalimat
(ketetapan) yang tidak ada perselisihan
antara kami dan
kamu, bahwa tidak kita sembah
kecuali Allah dan
tidak kita persekutukan
Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian
yang lain sebagai tuhan selain daripada Allah.
Rasululloh
memerangi orang-orang musyrik
serta yahudi dan mendapat
kemenangan, Rasululloh sendiri telah
melakukan perang lansung sekitar dua puluh kali, dan telah mengirim tentaranya
dari kalangan sahabat-sahabatnya berpuluh kali
untuk berjihad dan
berdakwah kepada Islam dan membebaskan beberapa bangsa dari kedzaliman dan perbudakan. Rasululah
mengajarkan para sahabatnya untuk memulai dengan tauhid.
CINTA
DAN MENGIKUTI RASULULLOH
Allah
berfirman :
“Katakanlah
: jika kamu
(benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi
dan mengampuni dosa-dosamu! Allah Maha
Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (Ali Imran : 31)
Rasululloh
bersabda :
“Seseorang
belum beriman sehingga
aku lebih dicintai daripada kedua
orang tua, anaknya
dan seluruh manusia.” (riwayat Bukhari dan Muslim).
Dalam diri
Rasululloh terdapat akhlak
yang mulia, keberanian dan
kemuliaan. Barangsiapa yang
melihatnya secara tiba-tiba akan takut kepadanya, dan berangsiapa yang
bergaul kepadanya karena
pengetahuan akan mencintainya.
Rasululloh telah
menyampaikan risalahnya, memberi nasehat kepada
umat, mempersatukan kalimah,
membuka hati manusia dengan
para sahabatnya dengan mempersatukan mereka dan membuka
banyak negeri dengan perjuangan
mereka untuk membebaskan
manusia dari penyembahan sesama
manusia menuju ke
penyembahan terhadap Tuhan
manusia.
Rasululloh
dan para sahabat
telah menyampaikan kepada kita
agama Islam secara
sempurna tanpa tercampur dengan bid’ah dan khurafat dan tidak perlu
di tambah atau dikurangi.
Allah
berfirman :
“Pada hari ini telah kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan
kepadamu ni’matKu, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agamamu.” (Al-maidah : 3).
Rasululloh
bersbda :
“Sesungguhnya
saya diutus untuk
menyempurnakan akhlak yang mulia.” (riwayat Ahmad).
Itulah
beberapa akhlak Nabimu,
maka berpeganglah pada akhlak
Rasululloh agar kamu menjadi orang-orang yang benar. Allah berfirman :
“Sesungguhnya
telah ada pada
diri Rasululah itu
suri tauladan yang baik bagimu.” (Al-Ahzab : 21).
Ketahuilah,
bahwa cinta kepada Allah dan RasulNya yang benar mempunyai konsekuensi melaksanakan kitab Allah dan
hadits-hadits Rasululloh yang
shahih, melaksanakan hukum dengan
berpegang kepada keduanya dan tidak
boleh mendahulukan pendapat orang atas keduanya.
Alllah berfirman :
“Hai
orang-orang yang beriman,
janganlah kamu mendahului Allah
dan RasulNya dan
bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya
Allah Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui.”
(Al-Hujurat : 1).
Ya Allah, karuniailah kami untuk dapat
mencintai dan mengikuti Rasululloh, berakhlak
dengan akhlaknya dan memperoleh syafaatnya.
DI
ANTARA WASIAT RASULULLOH
1. Saya
sungguh telah meninggalkan
sesuatu kepadamu yang apabila
hal itu kamu
pegang teguh, tidak
akan sesat selamanya, yaitu kitab Allah dan sunnah Rasulnya. (riwayat
Al-Hakim).
2. Berpenganglah
kepada sunnahku dan
sunnah para Khulafaurrasyidin
yang mendapat petunjuk. (riwayat Ahmad).
3. Wahai
Fathimah binti Muhammad,
mintalah harta kepadaku apa
saja yang kau
kehendaki, karena diriku
tidak bisa menyelamatkan kamu
sedikitpun di sisi
Allah. (riwayat Bukhari).
4. Barangsiapa yang taat kepadaku berarti ia
taat kepada Allah dan barangsiapa
yang durhaka kepadaku
berarti ia durhaka kepada Allah.
(riwayat Bukhari).
5. Janganlah
kamu mengagungkanku seperti
yang diperbuat oleh orang-orang Nasrani terhadap Isa bin Maryam, karena
sebenarnya aku ini tidak lebih dari hamba Alah. Sebut saja aku ini hamba Allah
dan RasulNya. (riwayat Bukhari).
6. Allah
melaknat orang-orang Yahudi
karena mereka menjadikan kuburan
Nabi-nabi mereka sebagai masjid dengan memakamkan mereka di dalam masjid.
(riwayat Bukhari).
7. Barangsiapa
membuat kedustaan atas
saya (mengatakan sesuatu hal
dari saya padahal
saya tidak mengatakannya) maka
bersiap-siaplah ia masuk neraka.
(riwayat Ahmad).
8. Sungguh saya tidak berjabatan tangan
dengan wanita (selain mahram). (riwayat
Turmudzi).
9. Siapa yang tidak menyukai sunnahku ia tidak
termasuk golonganku. (Muttafaq alaih).
10.
Ya Allah, aku
mohon perlindunganmu agar
aku dijauhkan dari ilmu yang
tidak berguna (riwayat Muslim).
11.
Barangsiapa melakukan suatu
amal tanpa ada
dasar perintah dari kami, maka amalnya itu tidak diterima. ( riwayat
Muslim).
BAGAIMANA
MENDIDIK ANAK-ANAK KITA?
Allah
berfirman :
“Hai
orang-orang yang beriman,
peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (At-Tahrim :
6).
Ibu, Bapak dan Guru bertanggungjawab di depan
Allah terhadap pendidikan generasi muda. Jika pendidikan mereka baik, maka
berbahagialah generasi tersebut
di dunia dan
akhirat. Tapi jika
mereka mengabaikan pendidikannya
maka sengsaralah generasi tersebut,
dan beban dosanya
berada pada leher mereka. Untuk itu disebutkan dalam suatu hadits
Rasululloh :
“Setiap
orang di antara
kamu adalah pemimpin,
dan masing-masing
bertanggung jawab atas
yang dipimpinnya.” (muttafaq alaih).
Maka
adalah merupakan kabar
gembira bagi seorang guru, sabda Rasululloh berikut ini :
“Demi Allah, bahwa petunjuk yang diberikan
Allah kepada seseorang melalui kamu
lebih baik bagimu
dari pada unta merah (kekayaan
yang banyak).” (riwayat
Bukhari dan Muslim).
Dan
juga merupakan kabar gembira bagi kedua orang tua, sabda Rasululloh berikut ini :
“Jika seseorang mati maka terputuslah amalnya kecuali
tiga hal; sedekah jariyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau anak shaleh yang
mendo’akannya.” (riwayat Muslim).
Maka seorang
pendidik hendaknya melakukan perbaikan dirinya terlebih dahulu,
karena perbuatan baik bagi anak-anak
adalah yang dikerjakan
oleh pendidik dan perbuatan jelek bagi anak-anak adalah
yang ditinggalkan oleh pendidik. Sesungguhnya tingkah
laku guru dan kedua orang tua yang baik
di depan anak-anak
merupakan pendidikan yang paling
utama bagi mereka.
1. Melatih
anak-anak untuk mengucapkan
kalimat syahadat. dan menjelaskan maknanya ketika mereka sudah besar.
2. Menanamkan rasa cinta dan iman kepada Allah
dalam hati mereka, karena Allah adalah pencipta, pemberi rizki dan penolong
satu-satuya tanpa ada sektu bagiNya.
3. Memberi
kabar gembira kepada
mereka dengan janji surga, bahwa surga akan diberikan
kepada orang-orang yang melakukan
shalat, puasa, mentaati
kedua orang tua
dan berbuat amalan yang
diridhai oleh Allah,
serta menakuti mereka dengan
neraka, bahwa neraka
diperuntukkan bagi orang yang
meninggalkan shalat, menyakiti
orang tua, membenci Allah,
melakukan hukum selain hukum Allah dan memakan harta orang dengan menipu,
membohongi , riba dan lain
sebagainya.
4. Mengajarkan anak-anak untuk meminta dan
memohon pertolongan hanya kepada Allah semata, sebagaimana sabda
Rasululloh kepada anak pamannya :
“Jika kamu
meminta sesuatu mintalah
kepada Allah, dan jika
kamu memohon pertolongan
mohonlah kepada Allah.” (riwayat Turmudzi)
MENGAJARKAN
SHALAT
1. Pengajaran
shalat kepada anak
laki-laki maupun perempuan pada
masa kecil adalah
wajib, agar mereka terbiasa jika sudah besar.
Rasululah bersabda :
“Ajarkanlah
shalat kepada anak-anakmu
jika sudah sampai umur
tujuh tahun, pukullah
jika sudah sampai
umur sepuluh tahun dan
pisahkan tempat tidur
mereka.” (riwayat
Ahmad).
Pengajaran
shalat tersebut dilakukan
dengan wudhu’ dan shalat di depan
mereka, membawa mereka pergi bersama ke
masjid, memberikan kepada
mereka buku tentang
cara-cara shalat sehingga seluruh
keluarga mempelajari peraturan shalat. Hal ini merupakan kewajiban seorang guru
dan kedua orang tua. Setiap pengurangan tanggung
jawab tersebut akan ditanya oleh Allah.
2. Mengajarkan Al-Qur’an Al-Karim kepada
anak-anak, di mulai dari surat
Al-Fatihah dan surat-surat
pendek serta menghafal do’a Tahiyyah
untuk shalat. Menyediakan
guru untuk mengajar tajwid, menghafal Qur’an dan hadits.
3. Mendorong
anak-anak untuk shalat
Jum’at dan jama’ah di masjid di
belakang kaum lelaki, berlemah lembut dalam
memberi nasehat jika
mereka bersalah, tidak
dengan suara keras dan
mengagetkan mereka, agar
mereka tidak meninggalkan shalat
dan kemudian kita
berdosa. Jika ingat masa-masa kanak-kanak
dan permainan kita,
kita akan memaklumi hal itu.
MEMPERINGATKAN
UNTUK MENJAUHI LARANGAN
1. Memperingatkan anak untuk tidak kafir,
mencerca dan melaknat orang serta berbicara yang jelek. Menyadarkan anak
dengan lemah lembut
bahwa kekufuran itu
haram yang menyebabkan kerugian
masuk neraka. Hendaknya kita menjaga
omongan kita di
depan mereka agar menjadi suri
tauladan yag baik bagi mereka.
2. Memperingatkan anak
untuk tidak main
judi dengan segala macamnya,
seperti yanasib, rolet
dan lainnya meskipun hanya
untuk hiburan karena
hal itu mendorong kepada perjudian
dan pertikaian serta
merugikan diri, harta dan
waktu mereka sendiri
serta menghilangkan shalat mereka.
3. Melarang
anak-anak membaca majalah
dan gambar porno serta
cerita-cerita komik persilatan
dan seksualitas.
Melarang penyiaran
film-film serupa di
bioskop maupun TV karena berbahaya bagi akhlak dan masa
depan anak-anak.
4. Melarang
anak merokok dan memberi pengertian kepada mereka, bahwa para dokter
berpendapat sama bahwa merokok
berbahaya bagi badan,
menyebabkan kanker, merusak gigi,
baunya tidak enak,
merusak paru-paru dan tidak ada
faedahnya sehingga menjual dan menghisap adalah haram. Menasihati
mereka untuk makan
buah-buahan dan asinan sebagai
ganti rokok.
5. Membiasakan
anak-anak jujur dalam
perkataan dan perbuatan. Hendaknya
kita tidak berbohong
kepada mereka meskipun hanya
bergurau. Jika kita
menjanjikan sesuatu kepada mereka
handaknya kita penuhi.
Dalam hadits sahih disebutkan :
“Barangsiapa
berkata kepada anak
kecil ‘ambillah’ kemudian tidak
memberinya maka hal itu adalah kebohongan.” (riwayat Ahmad).
6. Tidak memberi makan kepada anak-anak dengan
uang haram seperti uang
sogok, riba, hasil
pencurian, dan penipuan, karena
hal itu menyebabkan
kesengsaraan, kedurhakaan dan kemaksiatan mereka.
7. Tidak
mendo’akan kebinasaan dan
kemarahan terhadap anak, karena
do’a baik maupun
buruk kadang-kadang dikabulkan,
dan mungkin menambah
kesesatan mereka. Lebih baik jika kita mengatakan kepada anak; semoga
Allah memperbaiki kamu.
8. Memperingatkan anak-anak
untuk tidak melakukan perbuatan syirik kepada Allah,
seperti : berdo’a kepada orang-orang
yang sudah mati,
meminta pertolongan dari
mereka. Padahal mereka adalah
hamba-hamba Allah yang
tidak bisa mendatangkan bahaya maupun manfaat.
Allah
berfirman :
“Dan janganlah kamu menyembah kepada selain
Allah apa-apa yang tidak
memberi manfaat dan
tidak pula memberi madharat, sebab jika kamu berbuat yang demikian itu, maka
sesungguhnya kamu termasuk
orang-orang yang dzalim (musyrik).” (Yunus : 106).
TUTUP
AURAT DAN HIJAB
1. Memberikan kepada anak perempuan tutup aurat
pada masa kecilnya agar
terbiasa pada waktu
dewasa. Tidak memberikan pakaian
pendek kepada mereka,
tidak memberikan celana dan baju saja karena hal itu menyerupai kaum lelaki
dan orang-orang kafir
dan menyebabkan fitnah.
Menyuruh kepadanya
untuk menggunakan kerudung di atas kepala sejak umur tujuh tahun,
menutup wajah ketika sudah dewasa
dan memakai pakaian
hitam panjang yang menutupi seluruh aurat yang dapat
menjaga kehormatannya.
Dan Al-Qur’an
mengajak kepada seluruh
perempuan kaum mukmin untuk
berhijab, sebagaimana disebutkan
:
“Hai
Nabi, katakanlah kepada
isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan
isteri-isteri orang mukmin;
hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang
demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka
tidak diganggu. Sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (Al-Ahzab : 59).
AL-Qur’an
juga melarang kaum wanita terlalu bergaya dan berhias di luar rumah. Allah
berfirman :
“Dan janganlah kamu berhias dan bertingkah
laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu.” (Al-Ahzab : 33).
2. Mewasiatkan
kepada anak untuk
memakai pakaian sesuai jenisnya
sehingga pakaian wanita
tidak sama dengan pakaian lelaki,
juga mewasiatkan kepada
mereka untuk menjauhi pakaian
asing seperti celana sempit, memanjangkan kuku dan rambut serta memendekkan
jenggot. Dalam hadits shahih disebutkan :
“Nabi
Muhammad melaknat kaum lelaki yang
memakai pakaian seperti kaum wanita dan kaum wanita yang memakai
pakaian seperti kaum
lelaki, serta kaum
waria baik laki-laki maupun
perempuan.” (riwayat Bukhari).
“Barangsiapa
menyerupai suatu kaum
berarti ia telah termasuk di dalam kaum tersebut.”
(riwayat Abu Daud).
AKHLAK
DAN SOPAN SANTUN
1. Kita
biasakan anak untuk
menggunakan tangan kanan dalam
mengambil, memberi, makan,
minum, menulis dan menerima
tamu, dan mengajarkannya untuk
selalu memulai setiap pekerjaan
dengan basmalah terutama
untuk makan dan minum dan harus dilakukan dengan duduk serta di akhiri
dengan membaca hamdalah.
2. Membiasakan anak untuk selalu menjaga kebersihan
, memotong kukunya, mencuci kedua tangannya sebelum dan sesudah makan,
dan mengajarinya untuk
bersuci ketika buang air kecil
maupun air besar sehinga tidak membuat najis pakaiannya dan shalatnya menjadi
sah.
3. Berlemah
lembut dalam memberi
nasehat kepada mereka dengan
secara diam-diam, tidak membuka kesalahan mereka di depan umum, jika
mereka tetap membandel maka kita
diamkan selama tiga hari dan tidak lebih dari itu.
4. Menyuruh
anak-anak untuk diam
ketika azan berkumandang dan
menjawab bacaan-bacaan muazin kemudian bershalawat atas Nabi dan
berdo’a :
5. Memberi kasur pada setiap anak jika
memungkinkan, jika tidak maka setiap anak diberikan selimut sendiri-sendiri.
Akan lebih utama
jika anak perempuan
mempunyai kamar sendiri dan
anak laki-laki mempunyai
kamar sendiri, guna menjaga akhlak dan kesehatan mereka.
6. Membiasakan mereka untuk tidak membuang
sampah dan kotoran di
tengah jalan dan
menghilangkan hal yang
menyebabkan mereka sakit.
7. Waspada
terhadap persahabatan mereka
dengan kawan-kawan yang nakal,
mengawasi mereka, dan
melarang mereka untuk duduk-duduk di pinggir jalan.
8. Memberi salam kepada anak-anak di rumah, di
jalan dan di kelas dengan lafadz : Assalam alaikum warahmatullahi wa barakatuh.
9. Berpesan
kepada anak untuk
berbuat baik kepada tetangga dan tidak menyakiti mereka.
10. Membiaskan
anak untuk bersikap
hormat dan memuliakan tamu serta
menghidangkan suguhan baginya.
JIHAD
DAN KEBERANIAN
1. Harus di adakan pertemuan khusus bagi
keluarga dan pelajar
untuk dibacakan riwayat hidup Rasululloh
dan para sahabatnya agar mereka
tahu bahwa Rasululloh
adalah pemimpin yang berani
dan para sahabatnya
seperti Abu Bakar, Umar,
Utsman, Ali dan
Mu’awiyah telah membuka negeri kita, merupakan faktor
penyebab ke-Islaman kita dan telah mendapat
kemenangan dengan iman,
jihad, amal dan akhlak yang
tinggi.
2. Mendidik
anak-anak berani menyeru
kebaikan dan mencegah
kemungkaran, tidak takut kecuali kepada Allah dan tidak
menakut-nakuti mereka dengan
cerita-cerita dan dongeng-dongeng
yang menakutkan.
3. Menanamkan
pada anak kecintaan
balas dendam kepada orang-orang
yahudi dan kaum zalim. Pemuda-pemuda kita
akan membebaskan Palestina
dan Masjid Aqsa
ketika mereka kembali kepada
Islam dan jihad
di jalan Allah
serta mendapat kemenangan dengan
izin Allah.
4. Memberikan
cerita-cerita yang mendidik,
bermanfaat dan Islami, seperti serial cerita-cerita dalam Al-Qur’an,
sejarah Nabi, pahlawan dan kaum pemberani dari para sahabat dan orang-orang
Islam lainnya, seperti kitab :
a. Asy-syamaail Al-Muhamadiyah Wal akhlaaq
An-Nabawiyah Wal Adaab Al-Islamiyah.
b. Al-Aqidah
Al-Islamiyah Min Al-Kitab
Was-Sunnah Ash-Shahihah.
BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA
Jika kamu ingin
berhasil di dunia dan akhirat, maka kerjakanlah beberapa pesan sebagai berikut
:
1. Berbicaralah kepada kedua orang tuamu dengan
sopan santun, jangan mengucakan
“ah” kepada mereka,
jangan hardik mereka dan berkatalah kepada mereka dengan ucapan yang
baik.
2. Taati
selalu kedua orang
tuamu selama tidak
dalam maksiat, karena tidak
ada ketaatan pada
makhluk yang bermaksiat kepada
Allah.
3. Berlemah
lembutlah kepada kedua
orang tuamu, jangan bermuka
masam di depannya,
dan janganlah memelototi mereka dengan marah.
4. Jaga nama
baik, kehormatan dan harta benda
kedua orang tua. Dan janganlah mengambil sesuatu pun tanpa seizin keduanya.
5. Lakukanlah hal-hal yang meringankan keduanya
meski tanpa perintah seperti
berkhidmat, membelikan beberapa keperluan dan bersungguh-sungguh
dalam mencari ilmu.
6. Musyawarahkan segala pekerjaanmu dengan orang
tua dan mintalah maaf
kepada mereka jika
terpaksa kamu berselisih
pendapat.
7. Segera
penuhi panggilan mereka
dengan wajah yang tersenyum sambil berkata : ada apa, bu!
Atau ada apa, pak!
8.
Hormati
kawan dan sanak
kerabat mereka ketika mereka masih hidup dan sesudah mati.
9. Jangan
bantah mereka dan
jangan persalahkan mereka, tapi
usahakan dengan sopan
kamu dapat menjelaskan yang
benar.
10.
Jangan kau bantah
perintah mereka, jangan
kamu keraskan suaramu atas mereka, dengarkanlah pembicaraanya,
bersopan santunlah terhadap
mereka, dan jangan
ganggu saudaramu untuk menghormati kedua orang tuamu.
11.
Bangunlah jika kedua
orang tuamu masuk
ke tempatmu dan ciumlah kepala
mereka.
12.
Bantulah ibumu di
rumah dan jangan
terlambat membantu ayahmu di dalam pekerjaannya.
13.
Jangan pergi jika
mereka belum memberi
izin meski untuk urusan
penting, jika terpaksa
harus pergi maka mintalah
maaf kepada keduanya
dan jangan sampai memutuskan komunikasi dengan mereka.
14.
jangan masuk ke
tempat mereka kecuali
setelah memdapat izin terutama
pada waktu tidur
dan istirahat mereka.
15.
Jangan makan sebelum mereka dan hormatilah mereka dalam makanan dan minuman.
16.
Jangan berbohong dengan
mereka dan jangan
cela mereka jika mereka berbuat yang tidak menarik anda.
17.
Jangan utamakan isterimu atau anakmu atas mereka. Mintalah restu
dan ridho dari
mereka sebelum melakukan segala sesuatu, karena ridho Allah
terletak pada ridha kedua orang tua dan
kemurkaan Allah terletak
pada kemurkaan mereka.
18.
Jangan duduk di tempat yang lebih tinggi dari mereka dan jangan menselonjorkan
kedua kakimu dengan congkak di depan mereka.
19.
Jangan congkak terhadap nasib ayahmu meski engkau seorang pegawai
besar, dan usahakan
tidak pernah mengingkari kebaikan
mereka atau menyakiti
mereka meski hanya dengan satu
kata.
20.
Jangan kikir untuk
menginfakkan harta kepada mereka sampai mereka mengadu padamu
dan itu merupakan kehinaan bagimu dan
itu akan kamu
dapatkan balasannya dari anak-anakmu.
Apa yang kamu
perbuat akan mendapat balasan.
21.
Perbanyak melakukan kunjungan kepada kedua orang tua dan
memberi hadiah, sampaikan
terima kasih atas pendidikan dan jerih payah keduanya, dan
ambillah pelajaran dari anak-anakmu yaitu
merasakan beratnya mendidik mereka.
22.
Orang yang paling
berhak mendapat penghormatan adalah ibumu,
kemudian ayahmu. Ketahuilah
bahwa surga ada di bawah telapak kaki ibu.
23.
Usahakan untuk tidak menyakit kedua orang tua dan menjadikan mereka
marah sehingga kamu
merana di dunia dan
akhirat, dan anak-anakmu
akan memperlakukan kamu sebagaimana kamu memperlakukan kedua
orang tuamu.
24. Jika meminta sesuatu dari kedua orang tuamu maka
berlemah-lembutlah, berterima kasihlah
atas pemberian mereka dan maafkan
jika menolak permintaanmu serta jangan terlalu banyak meminta agar tidak
mengganggu mereka.
25.
Jika kamu sudah
mempu mencari rizki
maka bekerjalah dan bantulah kedua orang tuamu.
26.
Kedua orang tuamu
mempunyai hak atas
kamu, dan isterimu mempunyai
hak atas kamu,
maka berilah hak mereka. Jika keduanya berselisih usahakan
kamu pertemukan dan berilah masing-masing hadiah secara diam-diam.
27.
Jika kedua orang tuamu
bertengkar dengan isterimu, maka
bertindaklah bijaksana, dan
beri pengertian kepada isterimu bahwa kamu berpihak padanya
jika ia benar, hanya kamu terpaksa harus merupakan penolong yang paling baik.
28.
Jika kamu berselisih dengan kedua orang tua tentang perkawinan dan
talak maka kembalikan
pada hukum Islam karena hal itu merupakan penolong yang
paling baik.
29.
Do’a orang tua untuk kebaikan dan kejelekan diterima Allah, maka hati-hatilah
terhadap do’a dari kejelekan mereka .
30.
Bersopan santunlah dengan orang, karena barangsiapa mencela orang tua seseorang
maka orang tadi akan mencaci orang tuanya. Rasululloh bersabda
:
“Diantara
dosa-dosa besar adalah
cacian seseorang terhadap kedua
orang tuanya; mencaci
ayah orang maka
ia mencaci ayahnya sendiri, mencaci lbu orang maka ia mencaci ibunya
sendiri.”
31.
Kunjungilah kedua orang
tuamu ketika masih
hidup dan sesudah matinya, bersedekahlah atas nama mereka dan
perbanyaklah do’a untuknya sambil berkata :
JAUHILAH DOSA-DOSA BESAR
1. Allah berfirman :
“Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara
dosa-dosa yang dilarang kamu
mengerjakannya, niscaya Kami
akan hapus
kesalahan-kesalahanmu
(dosa-dosamu yang kecil)
dan Kami masukkan kamu ke tempat mulia (surga).” (An-Nisa’ : 31).
2. Rasululloh
bersabda :
“Jauhilah perbuatan yang dilarang Allah tentu
engkau akan menjadi orang yang
paling banyak ibadahnya.”
(riwayat Ahmad)
3. Dosa
besar adalah :
setiap maksiat yang
mempunyai hukuman had di dunia atau ancaman di akhirat.
4. Jumlah dosa-dosa besar : disebutkan oleh Ibnu
Abbas, bahwa jumlahnya sampai
tujuh ratus macam,
lebih dekat daripada tujuh macam.
Hanya tidak ada yang dinamakan dosa besar
jika diikuti dengan
istighfar dan tidak
ada yang dinamakan dosa kecil
jika dilakukan terus-menerus.
MACAM-MACAM
DOSA BESAR
1. Dosa
besar dalam akidah : syirik
kepada Allah, yaitu beribadah atau
berdo’a kepada selain
Allah . Rasululloh
bersabda
:
“Do’a adalah ibadah.” (riwayat Tirmidzi).
Mengerjakan
syareat untuk dunia
saja, menyembunyikan ilmu, khianat,
mempercayai dukun atau peramal,
menyembelih kurban dan
bernadzar kepada selain Allah,
menggambar orang atau
hewan, mambuat atau menggantungkan patung, memanjangkan baju
atau celana ke bawah tumit untuk
kesombongan, bersumpah selain
kepada Allah, tidak mengkafirkan orang kafir, medustakan Allah dan
Rasulnya, aman terhadap azab Allah , menampar muka dan meratap pada waktu
kematian, tidak mengakui adanya Qadar dan menggantungkan jimat seperti kalung,
tulang atau telapak tangan yang digantungkan
pada anak-anak, mobil
atau rumah.
2. Dosa besar
dalam jiwa dan
akal; membunuh orang dengan tanpa alasan yang benar,
membakar orang dan hewan dengan api dan mengulur-ulur waktu
pemberian hak orang lemah,
istri, murid, pembantu
dan binatang melata,
belajar sihir, melakukan ghibah
dan menyebar fitnah,
minum minuman yang memabukkan
dengan segala bentuknya (seperti khamar,
perasan anggur, wisky,
bir dan lain sebagainya), minum
racun, makan daging
babi dan bangkai tanpa
sebab yang mendesak,
minum minuman yang berbahaya (seperti rokok, ganja dan lain
sebagainya), bunuh diri meski dengan
palan-pelan seperti merokok,
berkelahi mempertahankan yang batil, menganiaya dan melawan orang,
menolak kebenaran dan
marah karenanya, sombong,berperasangka buruk
kepada orang Islam,
mengkafirkannya tanpa alasan atau memcercanya atau mencerca salah seorang
di antara sahabat
Rasululloh, sombong dan
bangga, selalu mencari rahasia
orang, menjatuhkan nama baik hakim untuk
menyakitinya, dan berbohong
pada hampir seluruh ucapannya.
3. Dosa
besar dalam harta;
makan harta anak
yatim, main judi dan
buntut, mencuri, malakukan
penodongan, perampasan, sogok,
pengurangan timbangan, sumpah
palsu, penipuan dalam jual
beli, tidak memenuhi
janji, memberi kesaksian palsu,
monopoli, wasiat palsu,
menyembuyikan kesaksian, tidak rela dengan pembagian Allah dan pemakaian
perhiasan emas bagi kaum lelaki.
4. Dosa
besar dalam ibadah;
meninggalkan shalat atau melaksanakan di
luar waktunya tanpa
uzur, tidak mengeluarkan zakat,
berbuka puasa pada
bulan Ramadhan tanpa uzur, tidak
haji padahal mampu malaksanakannya, lari dari
jihad di jalan
Allah, meninggalkan jihad
dengan jiwa, harta atau
lidah bagi yang
diwajibkan, meninggalkan shalat jum’at
atau jama’ah tanpa
uzur, meninggalkan menyeru berbuat baik dan mencegah
kemungkaran bagi yang mampu, tidak
membersihkan kencingnya dan
tidak mengamalkan ilmunya.
5. Dosa
besar dalam keluarga
dan keturunan; zina, homoseksual, menjatuhkan
kehormatan orang-orang
mukminat yang terjaga
baik dengan tuduhan-tuduhan yang tidak
benar, berhias yang
berlebihan bagi wanita, menampakkan rambutnya, wanita
menyerupai lelaki dan laki-laki
menyerupai wanita, menyakiti
kedua orang tua, menjauhih keluarga
tanpa alasan syara’,
wanita menolak ajakan suaminya
tanpa alasan seperti
haid atau nifas, perbuatan orang
yang mengawini wanita
setelah talak tiga, wanita
bepergian sendirian, menggunakan
nasab selain ayahnya padahal
tahu nasab ayahnya,
rela terhadap keluarganya yang
melakukan zina, menyakiti
tetangga, mencabut rambut di wajah atau alis.
6. Taubat dari
perbuatan dosa besar : wahai saudaraku seagama, jika
anda berbuat dosa
besar maka tinggalkanlah segera, bertaubat
dan minta ampunlah
kepada Allah serta jangan diulangi lagi, sebagaimana
firman Allah :
“Sesunggunhnya taubat di sisi Allah hanyalah
taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kebodohan, yang
kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang
diterima Allah taubatnya.
Dan Allah Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.”
(An-Nisa’ : 17).
Berkata
Mujahid dan yang
lainnya : “Setiap
orang yang bermaksiat kepada
Allah baik tidak sengaja maupun sengaja maka ia adalah bodoh (jahil)” Tafsir
Ibnu Katsir juz 1 hal. 464)
SYARAT
DITERIMANYA TAUBAT
Adapun syarat diterimanya taubat yaitu :
1. Ikhlas
: artinya taubat
pelaku dosa harus
ikhlas, semata-mata karena Allah, bukan karena lainnya.
2. Menyesal : atas dosa yang telah diperbuatnya.
3. Meninggalkan
sama-sekali maksiat yang
telah dilakukannya.
4. Tidak
mengulangi : artinya
seorang mslim harus bertekad untuk tidak mengulangi
perbuatan dosa tersebut.
5. Istighfar
: memohon ampun
kepada Allah atas
dosa yang dilakukan terhadap hakNya.
6.
Memenuhi
hak bagi orang
yang berhak, atau
mereka melepaskan haknya tersebut.
7. Waktu
diterimanya taubat itu
dilakukan di saat hidupnya sebelum tiba ajalnya. Sabda
Nabi :
“Sesungguhnya Allah
akan menerima taubat
seseorang hambanya selama belum
tercabut nyawanya.” (hadits
hasan riwayat Turmudzi).
IKUTILAH
SUNNAH RASUL DAN JANGAN MELAKUKAN BID’AH
Bid’ah ada dua macam : duniawi dan keagamaan
:
1. Bid’ah duniawi ada dua macam : bid’ah yang
negatif, seperti bioskop, TV, Video
dan sejenisnya yang dapat merusak akhlak
dan membahayakan masyarakat.
Bahaya tersebut terjadi akibat
film-film yang ditampilkannya. Tapi ada
bid’ah yang positif seperti
kapal terbang, mobil,
telepon dan lain-lainnya yang
bermanfaat bagi masyarakat dan mempermudah urusannya.
2. Bid’ah keagamaan; yaitu yang tidak pernah ada
pada zaman Rasululloh dan
para sahabat sesudahnya.
Bid’ah ini dilakukan dalam
ibadah dan agama.
Bentuk bid’ah ini merupakan
bentuk bid’ah yang
ditolak oleh Islam
dan dihukum dengan sesat.
a. Allah berfirman :
“Apakah mereka
mempunyai sembahan-sembahan selain Allah
yang mensyari’atkan untuk
mereka agama yang
tidak diizinkan Allah.” (syura : 21).
b. Rasululloh
bersabda : barangsiapa
yang melakukan pekerjaan yang
tidak ada pada
sunnahku, maka pekerjaan tersebut
tidak diterima. (riwaayat Muslim).
c. Rasululloh
bersabda : hati-hatilah terhadapa hal-hal yang baru, karena setiap hal
yang baru itu bid’ah dan setiap bida’ah itu kesesatan. (riwayat Ahmad).
d. Rasululloh
bersabda : sesungguhnya
Allah menutup taubat setiap orang yang melakukan bid’ah sampai ia
meninggalkannya. (riwayat Tabranai dan yang lainnya).
e. Ibnu Umar berkata : setiap bid’ah itu
kesesatan meski dianggap orang sebagai hal baik.
f. Imam
Malik berkata :
barangsiapa yang mengadakan dalam
Islam suatu bid’ah yang dianggapnya baik, maka ia telah menuduh bahwa Muhammad
telah melakukan penghianatan
terhadap risalah, karena
sesungguhnya Allah berfirman :
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu
agamamu dan telah kucukupkan kepadamu ni’matKu dan telah Kuridhoi Islam itu
jadi agama bagimu.” (Al-Maidah : 3).
g. Imam
Syafi’i berkata :
barangsiapa yang melakukan istihsan
berarti telah membuat
syariat, jika istihsan diperbolehkan
dalam agama, tentu
hal itu diperbolehkan juga
bagi kaum intelektual
yang tak beriman, dan
diperbolehkan pula dilakukan
dalam setiap masalah agama
serta setiap orang
dapat membuat syariat baru
bagi dirinya.
h. Ghadlif
berkata : suatu
bid’ah tidak akan muncul kecuali ditinggalkanya sunnah.
i. Hasan
Basri mengatakan :
janganlah kamu bersahabat dengan
ahli bid’ah sehingga hatimu sakit.
j. Huzaifah
berkata : setiap
ibadah yang tidak dilakukan oleh
para sahabat Rasululloh
jangan kamu lakukan.
MACAM-MACAM
BID’AH
Bida’h adalah setiap hal yang tidak mempunyai
dasar dalam agama, seperti :
1. Upacara
maulid Nabi, Isra’
mi’raj dan malam
nisfu sya’ban.
2. Berdzikir
dengan tarian, tepuk
tangan dan pukulan terbang, begitu juga meninggikan
suara dan mengganti nama-nama Allah seperti dengan ah, ih, aah, hua, hia.
3. Mengadakan
acara selamatan dan
mengundang para kyai untuk
membaca Al-Qur’an setelah
wafatnya seseorang dan lain
sebagainya.
UCAPAN
SHADAQALLAHUL AZHIEM
1. Para
Qurra’ biasa mengucapkannya setelah
membaca Al-Qur’an padahal ini tidak berasal dari Rasululloh .
2. Membaca
Al-Qur’an adalah ibadah,
maka tidak boleh ditambahi. Sabda Nabi :
“Barangsiapa mengada-adakan dalam
agama kita (suatu amalan) yang bukan berasal darinya,
maka ditolak (amalannya itu). (Muttafaq alaih)
3. Apa yang mereka lakukan itu tidak ada
dalilnya, baik dari Al-Qur’an, sunnah Rasul maupun amalan para sahabat.
Akan tetapi termasuk
bid’ah orang-orang yang
datang kemudian.
4. Rasululloh
mendengarkan bacaan Al-Qur’an
dari Ibnu Mas’ud, tatkala sampai ke firman Allah :
Beliau
bersabda : “cukuplah”. (riwayat Al-Bukhari). Jadi beliau
tidak mengucapkan ‘Sahadaqallahul Azhiem’, dan juga tidak memerintahkannya.
5. Orang
yang tidak mengerti
dan anak-anak kecil mengira
bahwa bacaan tersebut
adalah salah satu
ayat Al-Qur’an, maka
mereka membacanya di
dalam dan di
luar shalat. Ini tidak boleh, karena bacaan tadi bukanlah ayat
Al-Qur’an. Apalagi, kadang-kadang, ditulis di akhir surat dengan kaligrafi
Mushaf.
6. Syekh
Abdul Aziz bin
Baz, ketika ditanya
tentang bacaan tersebut, beliau
menegaskan bahwa hal
itu adalah bid’ah.
7. Adapun firman Allah Ta’ala :
“Katakanlah :
‘Benarlah (apa yang
difirmankan) Allah’. Maka
ikutilah agama Ibrahim yang lurus …” (Ali Imran : 95).
Maka ayat
ini merupakan bantahan
terhdap orang-orang Yahudi yang
berdusta,berdasarkan ayat sebelumnya :
“Maka
barangsiapa mengadadakan dusta terhadap Allah … (Ali-Imran : 94).
Rasululloh pun
telah mengetahui ayat
ini, meski demikian beliau
tidak mengucapkan hal
tersebut setelah membaca Al-qur’an.
Begitu pula para
sahabat dan salaf shaleh.
8. Bid’ah ini sesugguhnya mematikan sunnah,
yaitu do’a setelah membaca Al-Qur’an, berdasarkan sabda Nabi :
“Barangsiapa membaca
Al-qur’an, hendaklah ia
meminta kepada Allah dengan
(bacaannya) itu.” (hadits hasan riwayat
Turmudzi).
9. bagi Qari’ hendaklah dia berdo’a kepada Allah
sesuka hatinya, setelah membaca Al-Qur’an, dan bertawassul kepada Allah dengan
yang dibacanya itu.
Karena hal ini
termasuk amal shaleh yang menjadi sebab dikabulkannya do’a. dan yang
tepat adalah membaca do’a berikut ini :
“Ya Allah, sungguh aku adalah hambaMu, anak
hambaMu yang laki-laki dan
anak hambaMu yang
perempuan. Ubun-ubunku berada di
tanganMu. Pasti terjadi keputusanMu pada diriku
dan adillah ketentuanMu
pada diriku. Aku
memohon kepadamu dengan segala
asma milikMu, yang
Engkau sebutkan untuk diriMu, atau Engkau turunkan dalam kitabMu, atau
Engkau ajarkan kepada salah seorang makhlukMu, atau masih dalam perkara ghaib
yang hanya Engkau sendiri yang mengetahui.
Jadikanlah Al-Qur’an penyejuk
hatiku, cahaya
penglihatanku, pembebas kesedihanku
dan pengusir kegelisahanku.”Tiada
lain, Allah pasti akan menghilangkan kesulitan dan kesedihannya, dan
menggantikannya, dengan kemudahan.” (hadits shahih riwayat imam
Ahmad).
MENGAJAK
KEBAIKAN DAN MENCEGAH KEMUNGKARAN
Keduanya
merupakan tiang pokok
yang menjadi tumpuan tegaknya
kepentingan masyarakat yang
baik, dan merupakan ciri dari masyarakat Islam. Allah berfirman :
“Kamu
adalah umat yang
terbaik yang dilahirkan
untuk manusia, menyuruh kepada yang baik dan mencegah dari yang mungkar,
dan beriman kepada Allah.” (Ali-Imran : 110).
Jika
kita meninggalkan tugas “mengajak kepada kebaikan dan mencegah
kemungkaran” maka rusaklah
masyarakat, hancurlah akhlak dan jeleklah pergaulan…
Upaya
mengajak kepada kebaikan
dan mencegah kemungkaran tidak
merupakan kewajiban individu tertentu saja,
tetapi merupakan kewajiban
bagi setiap orang muslim laki-laki atau
perempuan, alim atau
awam sesuai dengan kemampuan dan ilmunya. Rasullah bersabda :
“Barangsiapa melihat kemungkaran maka rubahlah
dengan tangan, jika tidak
mungkin maka dengan
lisan, jika tidak mungkin maka dengan hati, dan itulah
selemah-lemah iman.” (riwayat Muslim).
MACAM-MACAM
AJAKAN KEPADA KEBAIKAN
1. Khutbah pada hari Jum’at dan dua hari raya,
di mana khatib menjelaskan macam-macam kemungkaran.
2. Ceramah dan artikel di majalah atau surat
kabar yang menjelaskan
panyakit-penyakit masyarakat dan
memberikan obat yang tepat untuk penyembuhan.
3. Buku
dimana penulis hendak
memaparkan hal-hal yang hendak
dijelaskan kepada masyarakat
tentang ide-ide untuk memperbaiki
masyarakat.
4. Peringatan
pada majlis taklim
dimana salah seorang yang
hadir umpamanya berbicara
tentang bahaya rokok terhadap akal fikiran maupun keuangan.
5. Nasihat
dilakukan antara seorang
saudara dengan saudara seagama
yang lain secara diam-diam, seeperti nasihat untuk menanggalkan cincin emas
pada tangan seseorang laiki-laki atau memperingatkan untuk tidak meninggalkan
shalat.
6. Surat,
merupakan sarana yang
paling berfaedah, karena setiap
orang dengan surat
dapat membaca beberapa halaman tentang
shalat, jihad, zakat,
dan dosa-dosa besar umpamanya.
SYARAT-SYARAT
PENYERU KEBAIKAN
1. Perintah dan larangannya diberikan secara
halus dan lemah lembut sehingga
bisa diterima oleh
jiwa. Allah berfirman kepada Musa dan Harun :
“Pergilah
kamu berdua kepada
fir’aun karena sesungguhnya ia
sangat zhalim, maka berkatalah kamu berdua kepadanya dengan
perkataan yang lemah
lembut, mudah-mudahan ia ingat
dan takut.” (Taha : 43-44)
Jika
anda melihat orang
yang mencaci maki
atau kafir maka nasehatilah
dengan lemah lembut
dan mintalah ia memohon perlindungan Allah dari godaan
syetan yang menjadi penyebab caci maki tersebut, dan sesungguhnya kita dengan
ni’mat yang banyak perlu disyukuri dan karena kekafiran itu tidak memberi
manfaat bahkan menjadi
penyebab kesengsaraan di dunia
dan azab akhirat
kemudian kamu memintanya untuk
bertaubat dan beristighfar.
2. Agar mengetahui yang halal dan yang haram
sehingga seruannya dapat bermanfaat dan tidak memberi akibat negatif dengan
kebodohannya.
3. Penyeru
wajib melaksanakan apa
yang diperintahnya dan menjauhi
apa yang dilarangnya sehingga faedahnya lebih sempurna dan
bermanfaat. Allah berfirman
kepada yang menyeru kebaikan tapi
tidak melaksanakannya :
“Apakah engkau menyeru manusia untuk berbuat
baik dan kamu melupakan dirimu sendiri, sedangkan kamu membaca Al-Kitab
(Al-Qur’an) apakah kamu tidak berfikir.” (Al-Baqarah : 44)
Dan orang
yang berdosa hendaknya
waspada terhadap dosa yang
pernah dilakukannya sambil
mengakui kesalahannya.
4. Agar
kita ikhlas dalam
bekerja, berdo’a agar
orang-orang yang berselisih
dengan kita diberi
petunjuk, dan kita dimaafkan oleh
Allah. Allah berfirman :
“Dan (ingatlah) ketika suatu umat diantara
mereka berkata :
“mengapa kamu
menasihati kaum yang
Allah akan membinasakan mereka
atau mengazab mereka
dengan azab yang amat keras?
Mereka menjawab : Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada
Tuhanmu, dan supaya mereka bertakwa …” (Al -A’raf : 164).
5. Penyeru
hendaknya berani, tidak
takut pada celaan dan hinaan orang tapi hanya takut kepada Allah dan sabar
terhadap segala cobaan yang menimpanya.
BEBERAPA
MACAM KEMUNGKARAN
1. Kemungkaran
di masjid :
ukir-ukiran dan hiasan, banyak menara, pemasangan papan yang
bertuliskan di depan orang shalat karena
hal itu dapat
mengganggu kekhusyu’an
shalatnya terutama tulisan
syair-syair yang mengandung makna meminta
tolong kepada selain
Allah, lewat di
depan orang yang sedang shalat, melangkahi kepala dua orang yang duduk
dalam shalat, membaca wirid Al-Qur’an dan berbicara dengan suara
keras sehingga mengganggu
orang-orang yang sedang shalat. Rasululloh bersabda :
“Janganlah
kamu saling mengeraskan
suara dalam membaca Al-Qur’an.”
(riwayat Ahmad).
Termasuk
pula kemungkaran di masjid : meludah, batuk dengan suara
keras, menyebutkan beberapa
hadits dhaif (lemah) dalam
khutbah dan ceramah
tanpa menyebutkan derajat kebenaran
hadits tersebut padahal
masih banyak hadits-hadits shahih,
meminta pertolongan kepada
selain Allah ketika memperdengarkan azan
dan menyanyikan lagu-lagu
pada acara peringatan,
bau rokok dari
sebagian orang yang
shalat, shalat dengan
pakaian kotor dan
berbau tidak sedap,
bersuara keras, menari
dan bertepuk ketika
zikir, mengumumkan barang yang hilang, tidak merapatkan pundak
dengan pundak dan
kaki dengan kaki
dalam shalat berjamaah.
2. Kemungkaran
di jalan : Para wanita keluar
tanpa penutup kepala atau
dengan pakaian tidak
menutup aurat, atau berbicara
dengan tertawa keras,
orang laki-laki bergandengan
tangan dengan orang
perempuan dan ngobrol berdua tanpa malu, menjual kertas
undian, menjual khamer di warung-warung, gambar porno laki-laki atau perempuan
yang merusak akhlak, mambuang
sampah di jalan,
anak muda nongkrong untuk
mengganggu wanita, dan
campur baurnya wanita dengan
laki-laki di jalanan, pasar dan mobil.
3. Kemungkaran
di pasar :
bersumpah dengan selain Allah
seperti kehormatan, tanggung
jawab dan sebagainya, penipuan, bohong
dalam masalah keuntungan
dan barang dagangan, meletakkan
sesuatu di jalanan,
kekufuran dan cercaan, mengurangi takaran dan timbangan, serta memanggil
seseorang dengan suara keras.
4. Kemungkaran umum : mendengar musik dan
lagu-lagu porno, campur aduk
antara laki-laki dan
perempuan yang bukan muhrim
meskipun dari keluarga
dekat seperti anak paman,
bibi, saudara suami
atau isteri yang
lain, menggantungkan gambar atau patung makhluk hidup di atas tembok
atau meletakkannya di atas meja meskipun
untuk dirinya atau bapaknya,
berlebih-lebihan dalam makanan, minuman, pakaian
dan perabotan rumah
tangga dan membuang sisanya
atau yang tidak
terpakai di tempat sampah, padahal
semestinya dibagikan kepada
para fakir-miskin agar
di manfaaatkan, menghidangkan
rokok, main dadu, menyakiti
orang tua, membeli
majalah-majalah porno, menggantungkan
jimat-jimat pada anak
atau pintu rumah, atau di mobol-moil dan keyakinan bahwa
hal itu bisa menolak penyakit dan marabahaya, menghina salah seorang sahabat,
dan merupakan kekufuran,
mengejek ketaatan seseorang kepada Allah
seperti shalat, hijab,
jenggot dan lain-lainnya yang diajarkan agama Islam.
JIHAD
DI JALAN ALLAH
Jihad
merupakan kewajiban bagi
setiap muslim, baik dengan
harta benda (infaq), dengan jiwa (perang) atau dengan lisan dan
tulisan yaitu mengajak
jihad dan mempertahankanya. Jihad
ada beberapa macam :
1. Fardhu
ain; yaitu berjuang
melawan musuh yang menyerbu
ke sebagian negara
kaum muslim seperti
jihad melawan kaum yahudi
yang menduduki negara
Palestina. Semua orang muslim
yang mampu berdosa
sampai mereka dapat mengeluarkan
orang-orang yahudi dari negeri tersebut.
2. Fardhu
kifayah; yaitu jika
sebagian telah memperjuangkannya,
maka yang lain sudah tidak berkewajiban
untuk melakukan perjuangan
tersebut, yaitu berjuang menyebarkan dakwah
Islam ke seluruh
negara sehingga melaksanakan hukum
Islam, dan barangsiapa
yang masuk
Islam serta
berjalan di jalan
Islam kemudian terbunuh sehingga tegak
kalimat Allah, maka
jihad ini berjalan
terus sampai hari kiamat. Jika
orang-orang Islam meningalkan
jihad dan tertarik oleh kehidupan
dunia, pertanian dan
perdagangan maka ia akan tertimpa kehinaan, sebagimana sabda
Rasululloh :
“jika anda
jual beli ‘inah
(seseorang menjual sesuatu dengan tempo
dan menyerahkannya kepada
pembeli. Kemudian ia membelinya
kembali dari si
pembeli tersebut sebelum lunas
pembayarannya dengan harga yang lebih murah dan
dibayar langsung) kamu
berjalan di belakang
ekor-ekor sapi (membajak di
sawah) dan kamu
puas dengan pertanian kemudian kamu
tinggalkan jihad di
jalan Allah,maka Allah menimpakan
kepada kamu sekalian kehinaan dan tidak akan melepaskannya darimu
sehingga kamu kembali
kepada agamamu.” (riwayat Ahmad).
3. Jihad
terhadap pemimpin lslam,
yaitu dengan memberikan nasihat
kepada mereka dan
pembantu mereka, sebagaimana
sabda Rasululloh :
“Agama
adalah nasihat, kami bertanya, untuk, siapa wahai Rasululloh? Beliau
menjawab : untuk
Allah, kitabNya, Rasulnya, pemimpin-pemimpin Islam
dan orang-orang muslim awam.” (riwayat Muslim).
Dan
juga sabda beliau :
“Jihad
yang paling mulia adalah menyampaikan kebenaran pada pemimpin
yang zhalim.” (riwayat
Abu Daud dan Turmudzi).
Adapun cara untuk menghindarkan diri dari kedzaliman
pemimpin kita sendiri yaitu agar orang-orang Islam bertaubat kepada Tuhan,
meluruskan akidah mereka, mendidik diri dan keluarga mereka
atas dasar ajaran-ajaran
Islam yang benar, sebagai pelaksanaan dari firman Allah
:
“Sesungguhnya
Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan mereka
sendiri.” (Ar-Ra’d : 12).
Untuk
itu salah seeorang
da’i masa kini
pernah mengatakan : “dirikanlah
negara Islam dalam
hatimu, mesti akan berdiri di
atas bumimu.”
Dan juga harus
memperbaiki fondasi bangunan yang didirikan, yaitu masyarakat. Allah
berfirman :
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang
yang beriman di antara kamu
dan mengerjakan amal-amal
yang shaleh bahwa Dia
sungguh-sungguh akan menjadikan
mereka berkuasa di bumi,
sebagaimana Dia telah
menjadikan orang-orang
sebelum mereka berkuasa,
dan sungguh Dia
akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhainya untuk mereka,
dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka
berada dalam ketakutan
menjadi aman sentausa. Mereka
tetap menyembahKu dengan
tiada mempersekutukan sesuatu pun dengan Aku. Dan barangsiapa yang
(tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.”
(An-Nur : 55)
4. Berjihad
melawan orang-orang kafir,
komunis dan penyerang dari kaum
ahli kitab, baik dengan harta benda, jiwa dan lisan sebagaimana sabda
Rasululloh :
“Dan berjihadlah menghadapi orang-orang
musyrik dengan harta bendamu, jiwamu dan lisanmu.” (riwayat Ahmad)
5. Berjihad
melawan orang-orang fasik
dan pelaku maksiat dengan
tangan, lisan dan
hati, sebagaimana sabda
Rasululloh :
“Barangsiapa melihat kemungkaran maka rubahlah
dengan tangan, jika tidak
mungkin maka dengan
lisan, jika tidak mungkin maka dengan hati, dan itulah
selemah-lemah iman.” (riwayat Muslim).
6. Berjihad
melawan setan;
dengan selalu menentang segala kamauannya
dan tidak mengikuti
godaannya. Allah berfirman :
“Sesungguhnya
setan itu adalah
musuh bagimu, maka anggaplah sebagai musuh (mu), karena
sesungguhnya setan itu hanya
mengajak golongannya supaya
mereka menjadi penghuni neraka
yang menyala-nyala.” (Fathir : 6).
7. Berjihad melawan hawa nafsu; dengan
mengendalikan hawa nafsu, membawanya
kepada ketaatan kepada
Allah dengan menghindari kemaksiatan-kemaksiatannya, Allah berfirman melalui
Zulaihah yang mengaku
telah membujuk Yusuf untuk
berbuat dosa :
“Dan
aku tidak membebaskan
diriku (dari kesalahan) karena sesunguhnya
nafsu itu selalu
menyuruh kepada kejahatan, kecuali
nafsu yang diberi
rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku
Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.” (yusuf : 53).
Ada
sebuah syair menuturkan :
“Musuh
besarmu nafsu dan
setan, bujuk-rayunya jangan kau
hiraukan, tutur nasihatnya
penuh kesesatan, I’tikad baiknya mesti kau ragukan.”
Ya
Allah berilah kami
taufiq untuk menjadi
orang-orang yang berjihad dan beramal mengkuti Rasululloh .
DI
ANTARA SEBAB-SEBAB KEMENANGAN
Pada waktu Umar bin Khattab mengirimkan
utusan di bawah pimpinan Sa’ad bin Abi Waaqash untuk menaklukkan Parsi, beliau
menulis pesan yang isinya sebagai berikut :
1. Takwa kepada Allah.
Aku
perintahkan kepadamu dan semua tentara yang ikut bersamamu untuk
bertakwa kepada Allah
dalam keadaan bagaimanapun juga,
sebab takwa adalah senjata yang paling ampuh untuk menaklukkan musuh serta
siasat perang yang paling hebat.
2. Meninggalkan segala bentuk perbuatan maksiat.
Aku perintahkan
pula kepadamu dan
orang-orang yang ikut bersamamu,
agar menjaga diri
dari perbuatan maksiat lebih cermat daripada menjaga
serangan musuh, karena dosa-dosa tentara itu
lebih menakutkan mereka
sendiri daripada musuhnya. Andaikata
mereka tidak berbuat
maksiat pasti orang-orang Islam
tidak mempunyai kekuatan
sebab jumlahnya, kekuataan
serta perbekalan tidak
sebanyak dan sekuat musuh mereka.
Andaikata mereka sama-sama berbuat maksiat pasti musuh Islam lebih kuat.
Seandainya kita tidak diberi
kekuatan dengan takwa
dan meninggalkan maksiat, pasti kita tidak dapat mengalahkan
mereka. Ketahuilah bahwasanya sewaktu kamu berangkat ke Parsi setiap dirimu
diawasi oleh malaikat
yang mengetahui segala perbuatanmu.
Hendaknya kamu malu
kepada mereka. Dan janganlah
berbuat maksiat di
tengah-tengah kaum berjuang menegakkan agama
Allah, begitu pula
jangan beranggapan bahwa musuh
kita lebih jelek
daripada kita sehingga
tidak mungkin mereka menguasai kita walaupun kita berbuat jelek. Karena
banyak manusia yang dipimpin oleh orang yang lebih jelek daripada
mereka, seperti bani
Israil, karena perbuatan maksiat akhirnya mereka dipimpin
oleh orang kafir majusi.
3. Mohon
pertolongan kepada Allah.
Memohonlah kamu kepada Allah untuk kemenangan serta
selamat daripada godaan
maksiat sebagaimana kamu memohon
kemenangan terhadap musuhmu
dan mohonlah kepada Allah
baik untuk kita
maupun untuk kamu
sendiri. (ibnu Katsir, Al-Bidayah Wan Nihayah).
WASIAT
SETIAP MUSLIM MENURUT AGAMA
Sabda
Rasululloh :
“Tidak layak
bagi seorang muslim
melewati masa dua malam sedang ia mempunyai sesuatu yang
mau diwasiatkan kecuali wasiatnya ditulis
di dekat kepalanya.
Ibnu Umar berkata : saya
tidak melewati satu
malam sejak Rasululloh bersabda demikian,
kecuali wasiatku di
dekatku.” (riwayat Bukhari
Muslim).
Wasiat
itu seperti :
1. Saya
berwasiat sebesar …
untuk membiayai anak saudara,
kerabat, tetangga dan
lain-lain yang miskin
(yang diwasiatkan tidak lebih dari 1/3 dari seluruh harta dan tidak
untuk salah seorang ahli waris).
2. Ketika
saya sakit, hendaklah
ada orang-orang shaleh mendatangiku agar
aku senantiasa bersangka
baik terhadap Allah .
3. Sebelum
mati, bukan sesudahnya,
saya dituntun untuk membaca
kalimat tauhid : LAA ILAAHA ILLALLAH. Ini berdasarkan sabda Nabi :
“Tuntunlah
saudaramu yang akan
mati dengan kalimah LAA ILAAHA ILLALLAH.” (riwayat
Muslim)
sabda Rasululloh juga :
“siapa yang akhir ucapanya LAA ILAAHA ILLALLAH
masuk surga.” (riwayat Hakim)
4. Setelah
mati, orang-orang yang
hadir mendo’akan bagiku demikian
:
“Ya Allah, ampunilah dia dan naikkanlah derajatnya dan berilah ia rahmat.”
5. Mencarikan
orang untuk menyampaikan
berita kematian kepada sanak famili dan orang lain walaupun hanya lewat
telepon. Bagi imam masjid hendaknya memberitahukan hal itu kepada para jamaah,
agar memintakan ampunan bagi mayit.
6. Segera melunasi hutang. SabdaRasululloh :
“Jiwa
seorang muslim itu
bergantung dengan hutangnya sehingga hutang itu dilunasi.”
(riwayat Amad).
Bagi
muslim yang sadar,
ia akan melunasi
hutangnya selagi masih hidup
Karena khawatir urusannya
itu menjadi terlantar.
7. Diam
ketika jenazah diiringkan
dan memperbanyak orang yang
menyalatkannya dengan ikhlas
serta mendo’akanya.
8. Setelah
dikebumikan hendaknya dido’akan
kembali sambil berdiri, karena
Rasululah melakukan demikian sambil bersabda :
“Mohonkanlah
ampunan dan ketabahan
untuk sedaramu, karena sekarang
ia sedang ditanya.” (riwayat Al-Hakim)
9. Berta’ziyah
(menghibur) keluarga yang
tertimpa musibah, sesuai dengan sabda Rasululloh :
“Apa
yang diambil Allah
dan apa yang
diberikanNya itu adalah milikNya.
Segala sesuatu telah
ditentukan batas waktunya. Hendaklah
anda bersabar dan
rela terhadap apa yang telah menjadi ketentuanNya.”
(riwayat Bukhari)
Ta’ziyah
tidak terbatas oleh
ruang dan waktu,
kapan dan di mana
saja dapat dlakukan.
Orang yang mendapat kunjungan ta’ziyah hendaknya
mengucapkan :
“Kita
adalah milik Allah dan kita akan kembali kepadaNya. Ya Allah, berilah aku
pahala ( sebagai balasan kesabaranku) dalam
musibahku ini dan
berilah aku ganti
yang lebih baik daripadanya.”
10.
Bagi keluarga dekat, tetangga dan handai
taulan dari yang tertimpa musibah
hendaknya membuatkan makanan untuk keluarga duka tersebut. Sabda
Rasululloh :
“Buatkanlah makanan untuk keluarga Ja’far
karena mereka sedang kedatangan sesuatu yang menyibukkan.” (riwayat Abu Daud)
HAL-HAL
YANG DILARANG MENURUT AGAMA
1. mengkhususkah sebagian
harta untuk salah
seorang ahli waris, sabda Rasululloh
:
“Tidak
sah wasiat untuk
ahli waris.” (riwayat Daruqutni)
2. Menangisi
orang mati dengan
keras, meratapinya, menampar pipi,
menyobek pakaian dan
berpakaian hitam, karena
Rasululloh bersabda :
“Orang mati itu disiksa di kuburnya karena
diratapi (jika ia berwasiat).”
(riwayat Bukhari dan Muslim)
3. Mengumumkan
berita kematian di
tempat adzan, di surat kabar, memberikan karangan bunga,
Karena semuanya itu termasuk bid’ah
dan menyia-nyiakan harta
dan menyerupai tingkah
laku orang-orang musyrik
dan non muslim. Sabda Nabi :
“Baragsiapa menyerupai suatu golongan maka ia
termasuk golongan itu.” (riwayat Abu Daud).
4. Datangnya
para kiai di
rumah orang yang
meninggal untuk membaca
Al-Qur’an. Rasululloh bersabda :
“Bacalah
Al-Qur’an dan amalkanlah,
janganlah Al-Qur’an itu kamu
jadikan mata pencaharian dan jangan memperbanyak harta dunia dengannya.”
(riwayat Ahmad).
Haram
hukumnya memberi atau menerima sejumlah uang sebagai bayaran atas bacaan
Alqur’an. Apabila kita meberikan uang itu kepada orang fakir maka pahalanya sampai
kepada orang yang
sudah meninggal dan bermanfaat
baginya.
5. Tidak boleh membuat makanan atau berkumpul
untuk ta’ziyah baik di rumah, di masjid atau tempat lainnya. Jarir berkata :
“Kita berpendapat bahwa mengadakan kumpulan
bersama-sama pergi ke
keluarga orang mati
dan membuat makanan untuk
disajikan kepada para
tamu hukumnya termasuk meratapi mayat.” (riwayat Ahmad)
Hukum tidak
bolehnya berkumpul mengadakan
ta’ziyah tersebut ditegaskan oleh imam syafi’i dan imam Nawawi dalam
kitabnya “AL-ADZKAR” bab ta’ziyah. Sebagaimana ibnu Abidin yang bermazhab
Hanafi, telah menegaskan bahwa tidak boleh bagi keluarga orang yang mati untuk
menghidangkan jamuan. Karena menurut agama,
jamuan itu diadakan
dalam situasi gembira, bukan
dalam keadaan duka.
Dalam kitab “AL-BAZAZIYAH” –pengikut
hanafi- disebutkan bahwa
membuat makanan pada hari
pertama dan ketiga
dan setelah satu minggu
hukumnya tidak boleh.
Begitu pula membawa makanan ke
kuburan pada hari
besar, juga membuat undangan untuk
membaca Al-Qur’an, demikian
pula mengumpulkan orang-orang shaleh
dan ahli baca
Al-Qur’an untuk mengadakan khataman
Qur’an semuanya hukumnya tidak boleh.
6. Tidak
boleh membaca Al-Qur’an
, membaca Maulid Nabi dan zikir di atas kuburan karena
Rasululloh dan para sahabatnya tidak
pernah melakukannya.
7. Membuat
gundukan tanah, membentangkan batu dan lain-lain di
atas kuburan, mencat
dan membuat tulisan
di atasnya, semuanya hukumnya haram. Dalilnya :
“Rasululloh
melarang kuburan dikapur,
dibangun atau ditulisi.” (riwayat
Muslim)
Cukup dengan
meletakkan batu setinggi
sejengkal, agar kuburan itu dapat
dikenali orang, sebagaimana dilakukan oleh Rasululloh ketika meletakkan batu di atas kuburan Utsman
bin Mazh’un, dan beliau bersabda :
“Aku memberi
tanda atas kuburan
saudaraku.” (riwayat Abu Daud
dengan sanad hasan)
dalam
wasiat, hendaknya ditulis : Yang
memberi wasiat –yang
meletakkan wasiat- saksi pertama- saksi kedua.
MEMELIHARA
JENGGOT ADALAH WAJIB
1. Firman Allah
tentang ucapan syaitan ;
“… dan
akan aku suruh mereka (merubah ciptaan Alah), lalu benar-benar mereka
merubahnya.” (An-Nisa’ : 119)
Dan
mencukur jenggot adalah merubah ciptaan Allah dan taat kepada setan.
2. Firman Allah
:
“…Dan
apa yang diberikan
Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya
bagimu tinggalkanlah …” (Al-Hasyr : 7)
Rasululloh telah
memerintahakan untuk memelihara jenggot dan melarang mencukurnya.
3. Sabda Rasululloh :
“Cukurlah kumis
dan panjangkanlah jenggot,
berbedalah dengan orang-orang majusi.” (riwayat Muslim)
4. Sabda Rasululloh :
“Sepuluh
perkara termasuk fitrah, yaitu : mencukur kumis, memelihara jenggot,
mamakai siwak, mamasukkan
air ke dalam hidung (ketika
berwudhu), memotong kuku, …” (riwayat Muslim)
Memelihara jenggot
adalah termasuk fitrah,
tidak boleh mencukurnya.
5. Rasululloh
melaknat orang laki-laki yang menyerupai wanita. (Riwayat
Al-Bukhari). Mencukur jenggot
adalah tindakan menyerupai wanita, terancam laknat dari Allah .
6. Sabda Rasululloh :
“Akan tetapi
Tuhanku memerintahkan kepadaku
agar memelihara jenggotku dan
mencukur kumisku.” (hadits hasan riwayat Ibnu Jarir).
Memelihara jenggot
adalah perintah dari
Allah dan RasulNya, dan
hukumnya adalah wajib
karena Rasululloh dan para sahabat senantiasa melakukan
demikian, di samping itu tersebut dalam hadits larangan untuk mencukurnya.
7. Tidak
boleh mencukur atau
mencabut rambut yang berada
di pipi, karena
itu termasuk jenggot,
sebagaimana disebutkan dalam kitab Al-Qamus.
8. Secara
medis, terbukti bahwa
jenggot merupakan pelindung
amandel dari stroke matahari,
sedang mencukurnya bisa membahayakan kulit.
9. Jenggot
adalah hiasan bagi
kaum laki-laki yang diciptakan Allah baginya, agar berbeda
dengan kaum wanita. Karenanya,
tatkala seorang laki-laki
yang telah mencukur jenggotnya masuk menemui isterinya
pada malam pengantin, berpalinglah
si isteri dan
tidak tertarik dengan
penampilan yang tidak seperti ketika dilihatnya sebelum itu.
Ada ibu-ibu
yang bertanya kepada
seorang wanita
: mengapa anda memilih
seorang suami yang
berjenggot?
Jawabnya
: karena aku kawin dengan seorang pria dan bukan dengan seorang wanita.
10.
Mencukur Jenggot termasuk
perbuatan mungkar dan harus dilarang, berdasar sabda Nabi :
“Barangsiapa
di antara kamu melihat kemungkaran maka
hendaklah merubah dengan
tangannya, jika tidak
mampu maka dengan lisannya,
jika tidak mampu
juga maka dengan hatinya dan inilah selemah-lemahnya
iman.” (riwayat Muslim).
11.
Penulis bertanya kepada
seorang laki-laki yang mencukur jenggotnya : “Apakah anda
mencintai Rasululloh ? Jawabnya : Ya,
amat mencintainya. Maka
kata penulis kepadanya :
“Rasululloh telah bersabda
:”peliharalah jenggot…” dan orang yang mencintai Rasululloh apakah akan
mematuhinya atau menyalahinya?” jawab
: “mematuhinya.” Dia pun berjanji
akan memelihara jenggotnya.
12.
Apabila ditentang oleh
isteri anda dalam
memelihara jenggot, maka katakanlah
kepadanya : “aku
adalah seorang muslim, takut
kalau mendurhakai Allah.”
Dan berikan kepadanya suatu
hadiah serta sebutkan
kepadanya sabda Nabi :
“Tidak boleh
taat kepada seorang
makhluk dengan mendurhakai (bermaksiat)
kepada Al-Khaliq.” (hadits
shohih riwayat Imam Ahmad).
HUKUM
NYANYIAN DAN MUSIK DALAM ISLAM
1. Allah
berfirman :
“Dan
diantara manusia ada
yang mempergunakan perkataan yang
tidak berguna untuk
menyesatkan manusia dari jalan
Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan.” (lukman :
6)
Kebanyakan
ahli tafsir mengatakan bahwa yang dimaksud dengan LAHWAL
HADITS ialah nyanyian.
Hasan Al-Basri berkata bahwa
ayat tersebut turun
dalam menjelaskan soal nyanyian dan seruling.
2. Allah berfirman :
“Hasunglah
siapa yang kamu sanggupi
di antara mereka dengan suaramu.” (Al-Isra : 64)
Yang dimaksud
dengan “shaut” ialah
nyanyian dan seruling.
3. Rasululloh
bersabda :
“Nanti
pasti ada beberapa
kelompok dari umatku
yang menganggap bahwa zina,
sutra, arak dan
musik hukumnya halal, (padahal
itu semua hukumnya
haram).” (hadits shahih diriwayatkan Al-Bukhari dan Abu Daud).
Al-ma’azif adalah
sesuatu yang besuara
merdu seperti kecapi, seruling,
genderang, terbang dan
lain-lain. Lonceng pun termasuk
ma’azif. Sabda Rasululloh :
“Lonceng adalah seruling setan.” (riwayat
Muslim).
Hadits
ini menyatakan kemakruhannya
disebabkan suaranya. Karena itu mereka menggantungkannya pada leher
binatang dan juga
karena suaranya serupa
dengan lonceng (kelontong yang
dipakai orang nasrani,
sedangkan suara bel juga dapat mengantikan suara kelontong
tersebut).
Diriwayatikan dari
Imam syafi’i dalam
kitab Al-Qadha’ bahwa nyanyian
adalah sia-sia yang hukumnya dibenci (tidak diperbolehkan) karena
menyerupai barang bathil,
siapa yang memperbanyaknya adalah
jahil tidak di terima persaksiannya.
BAHAYA
NYANYIAN DAN MUSIK
Islam
tidak melarang sesuatu
kecuali jika ada bahayanya. Dalam
nyanyian dan musik
terdapat bahaya seperti yang
dikemukakan oleh Ibnu Taimiyah sebagai berikut :
1. Musik
bagi jiwa seperti
arak, bahkan bisa menimbulkan bahaya
yang lebih hebat
daripada arak itu sendiri.
Apabila seseorang mabuk
akibat suara maka
ia ditimpa panyakit syirik, karena sudah condong kepada hal-hal
yang keji dan
penganiayaan. Kemudian menjadi
musyriklah dia lalu membunuh orang yang diharamkan Allah dan berbuat
zina. Ketiga perbuatan itu sering terjadi pada para pendengar musik, nyanyian
dan sejenisnya.
2. Adapun
syirik sering terjadi,
misalnya karena cinta kepada penyanyinya melebihi cinta
kepada Allah.
3. Adapun hal-hal yang keji terjadi karena
nyanyian bisa menjadi penyebab perbuatan
zina, bahkan merupakan penyebab terbesar
untuk menjerumuskan orang
ke jurang kekejian. Orang
laki-laki maupun perempuan,
para remaja yang semula
sangat patuh kepada
agama, setelah mereka mendengar nyanyian dan musik, rusaklah
jiwa mereka serta mudah melakukan perbuatan keji.
4. peristiwa
pembunuhan juga sering
terjadi karena pertunjukan musik.
ini disebabkan Karena ada kekuatan yang mendorong berbuat begitu, sebab mereka
datang ke tempat itu bersama setan. Setanlah yang lebih kuat yang akhirnya bisa
membunuh orang.
5. Mendengarkan
nyanyian dan musik
tidak ada manfaatnya untuk
jiwa dan tidak
mendatangkan kemaslahatan.
Bahkan kerusakannya lebih
besar daripada manfaatnya. Nyanyian
dan musik terhadap jiwa seperti
arak terhadap badan yang dapat membuat
orang mabuk. Bahkan mabuk yang ditimbulkan oleh musik dan nyanyian lebih besar
daripada mabuk yang ditimbulkan oleh arak.
6. Setan-setan
merasuki mereka dan
membawa mereka masuk ke
dalam api. Ada
seseorang di antara
mereka membawa besi panas
lalu diletakkan di
atas badan atau lidahnya. Hal ini hanya terjadi di arena
musik dan tidak akan terjadi di jamaah
shalat atau pembaca
Al-Qur’an, karena perbuatan
shalat dan membaca Al-Qur’an adalah ibadah yang sesuai dengan ajaran Nabi
Muhammad yang dapat mengusir setan, kebalikan
dari perbuatan syirik
yang mengundang setan.
HAKEKAT
MENUSUK DIRI DENGAN BATANG BESI
Menusuk
diri dengan batang
besi adalah perbuatan yang belum
pernah dilakukan oleh
Rasululloh dan para sahabatnya. Kalaupun
perbuatan ini membawa
kebaikan niscaya mereka telah lebih dahulu melakukannya. Tetapi itu
perbuatan para ahli tasawwuf dan ahli bid’ah. Sungguh saya telah menyaksikan
ketika para ahli
tasawwuf berkumpul di masjid, mereka memukul terbang sambil
menyanyikan lagu ini
“Bawah ke sini gelas arak isilah gelas ini
untuk saya.”
Mereka
tidak merasa malu
menyebut arak dan
gelas yang diharamkan itu di baitullah (masjid), kemudian mereka
memukul terbang (rebana)
dengan keras seraya
meminta pertolongan kepada selain Allah dengan teriakan :
” Wahai Syaikh “
Demikianlah
terus-menerus mereka perbuat
sehingga datang syaitan-syaitan kepada mereka. Kemudian salah satu dari
mereka melepas bajunya, mengambil sebatang besi yang tajam lalu
menusukkannya ke dalam
perutnya. Setelah itu salah
satu dari mereka
berdiri mengambil kaca
lalu dipecahkannya lantas dikunyah-kunyahnya dengan giginya.
Saya berkata dalam hati Kalau memang benar
apa yang mereka perbuat, mengapa
mereka tidak berperang
melawan orang yahudi yang telah menjajah negara kita dan membunuh
anak-anak kita. Pekerjaan
semacam ini sebenarnya
dibantu oleh setan-setan yang berada di sekeliling mereka dan memang
mereka sudah berpaling
dari dzikir kepada
Allah, bahkan mereka berbuat
syirik kepada Allah ketika mereka memohon bantuan kepada selain Allah yaitu
yang disebut sebagai syaikh/kakek
mereka, sesuai firman Allah :
“Baragsiapa
berpaling dari peringatan
Dzat Yang Maha Pemurah (Al-Qur’an) Kami ikatkan
dengannya syaitan, maka syaitan itulah
yang menjadi teman yang selalu menyertainya. Syaitan-syaitan itu benar-benar
menghalangi mereka dari jalan kebenaran
dan mereka menyangka
bahwa mereka mendapat petunjuk.” (Az-Zumar : 36-37).
Tidak
aneh kalau syaitan-syaitan itu
membantu mereka karena Nabi
Sulaiman sendiri pernah
ditawari jin bantuan untuk membawa singgasana Ratu Balqis,
seperti dalam firman Allah :
“Maka
berkata ifrit dari
golongan jin :
Aku akan datang kepadamu dengan
membawa singgasana itu
sebelum kamu berdiri dari tempat
dudukmu. Sesungguhnya aku benar-benar kuat
untuk membawanya dan
dapat dipercaya.” (An-Naml
: 39).
Masalah menusuk
diri dengan batang
besi bukan hanya dilakukan oleh ahli tasawwuf, tetapi
juga dilakukan oleh orang kafir.
Orang yang pernah
berkelana ke India,
seperti Ibnu Batutah, pernah
menyaksikan sendiri bahwa
orang Majusi juga melakukan perbuatan
itu padahal mereka
orang kafir.
Jadi
masalahnya bukan kekeramatan atau kewalian, tetapi hal perbuatan syaitan yang
berkumpul di arena musik dan nyanyi, sebab
pada umumnya orang
yang berbuat demikian,
adalah orang yang berbuat
maksiat, bahkan terang-terangan melakukan perbuatan
syirik seperti meminta
kepada kakek mereka yang
sudah meninggal. Bagaimana
orang seperti ini dapat
digolongkan sebagai wali
dan orang yang
mempunyai karomah? Allah
berfirman :
“Ingatlah
sesunguhnya wali-wali Allah
itu tidak ada kekhawatiran bagi
mereka dan tidak
pula bersedih hati,
yaitu orang-orang yang beriman
dan selalu bertaqwa.”
(Yuus : 62-63).
Jelaslah
bahwa wali itu
ialah orang yang
mu’min yang hanya memohon
pertolongan kepada Allah
saja dan selalu bertaqwa, jauh
dari perbuatan maksiat
dan syirik, yang kadang-kadang diberikan
karomah oleh Allah
tanpa diminta dan diperlihatkan
kepada manusia.
NYANYIAN
PADA MASA KINI
Kebanyakan nyanyian yang disajikan pada waktu
pesta perkawinan, dan pesta-pesta
lainnya mambicarakan perkara cinta, pacaran,
ciuman, mempertunjukkan pipi,
liuk badan yang
membangkitkan birahi, mendorong
perbuatan zina dan merusak akhlak.
Apabila
demikian maka nyanyian
yang keluar dari mulut penyanyi yang diiringi dengan
musik bersatu menggaet harta manusia dengan mangatas namakan seni atau hiburan.
Para penyanyi
pergi ke Eropa
membawa harta yang
banyak, bersenang-senang membeli rumah, mobil dan merusak akhlak
umat dengan nyanyian
dan film-film sex
mereka, sehingga banyak remaja
yang kena fitnah dan mencintai mereka sampai lupa kepada
Allah. Karena itu pula seorang
penyiar radio di Cairo pada waktu
perang dengan yahudi tahun 1967, untuk
memberikan semangat kepada prajurit berseru :
“MAJU TERUS
KAMU SEKALIAN BERSAMA
PENYANYI FULAN DAN FULANAH
AYO MAJU TERUS
SAMPAI ORANG YAHUDI KEPARAT ITU
HANCUR LEBUR”.
Semestinya ia berkata : “Maju terus, Allah
senantiasa bersamamu”.
Ada
lagi yang lucu,
seorang biduan wanita mengumumkan bahwa
bila kita menang
katanya ia akan mengadakan perayaan
bulanan yang biasanya
diadakan di
Cairo akan
diadakan di Tel
aviv, sebelum perang
dengan yahudi tahun 1967.
sedangkan orang yahudi
setelah perang berdiri di
atas “mabka” di
Al-Quds mengadakan syukuran kepada Allah
atas kemenangannya. (Mabka
= dinding haikal sulaiman yang Yahudi suka menangis di
sisinya).
Demikian inilah
nyanyian saat sekarang,
bahkan sampai nyanyian yang
agamis pun tidak
lepas dari kata-kata
yang mungkar, seperti contoh di bawah ini :
“Dikatakan
bahwa setiap nabi
ada pada kedudukannya, Hai Muhammad, inilah singgasana
maka terimalah.”
Kata yang
terakhir ini tidak
benar, membuat dusta terhadap Allah dan Rasulnya.
FITNAH
TERHADAP WANITA KARENA SUARA YANG BAGUS
Barra’
Ibnu Malik adalah
seorang laki-laki yang bersuara
bagus. Ia pernah
melagukan syair dengan
irama rajaz untuk Rasululloh di
salah satu perjalanan beliau. Di tengah-tengah
ia berlagu dan
berada dekat dengan
kaum wanita, maka bersabdalah Rasululloh
kepadanya : “Berhati-hatilah terhadap kaum wanita!” maka berhentilah
Barra’ (dari berlagu). Al-Hakim berkata : bahwa Rasululloh tidak senang apabila kaum wanita mendengarkan
suaranya. (Hadits shahih riwayat Al-Hakim, disetujui oleh Az-Zhabi).
Apabila
Rasululloh menghawatirkan kaum
wanita terkena fitnah karena
mendengarkan lagu dengan
suara bagus, maka bagaimana
kira-kira sikap Rasululloh
bila mendengar suara para
wanita jalang yang
sudah rusak moralnya lewat
radio yang disiarkan
sekarang ini? Dan bagaimana
pula bila mendengar
panyanyi lawak dan
cabul serta lagu-lagu cinta?
Syair-syair yang menggambarkan
pipi, ukuran dan bentuk
badan, dan lain
sebagainya yang menggugah nafsu
birahi, dan menanggalkan rasa
malu?
Apalagi bila
nyanyian tersebut diiringi
dengan musik, yang bisa mengundang bahaya seperti bahaya
arak?
HINDARILAH
BERSIUL DAN BERTEPUK TANGAN
Firman Allah Ta’ala :
“Dan
sholat mereka di
sekitar Baitullah itu,
lain tidak hanyalah siulan dan
tepuk tangan …” (A-Anfal : 35)
Hindarilah siulan
dan tepuk tangan,
karena hal itu menyerupai perbuatan
kaum wanita, orang-orang
fasik dan kaum musyrikin.
Apabila anda merasa
kagum terhadap sesuatu maka
katakanlah : “Allahu
Akbar Walillahil hamd” (Allah Maha Besar dan hanya miliknya
segala puja dan puji).
NYANYIAN MENIMBULKAN KEMUNAFIKAN
1. Ibnu Mas’ud
berkata : “Nyanyian
menimbulkan kemunafikan
dalam hati seperti
air menumbuhkan sayuran, sedang zikir
menumbuhkan iman dalam
hati seperti air menumbuhkan tanaman.
2. Ibnul qayyim berkata : “ tidak seorang pun
yang bisa mendengarkan nyanyian kecuali
hatinya munafik yang ia sendiri tidak
merasa. Andaikata ia
mengerti hakekat kemunafikan pasti
ia melihat kemunafikan
itu di dalam hatinya, sebab
tidak mungkin berkumpul
di dalam hati seseorang antara dua cinta, yaitu cinta
nyanyian dan cinta Al-Qur’an, kecuali yang satu mengusir yang lain. Sungguh
kami telah membuktikan betapa beratnya Al-Qur’an di hati seorang penyanyi atau pendengarnya dan
betapa jemunya mereka terhadap Al-Qur’an.
Mereka tidak dapat
mengambil manfaat dari apa yang
dibaca oleh pembaca Al-Qur’an, hatinya tertutup dan tidak
bergerak sama sekali
oleh bacaan tadi.
Tetapi apabila mendengar nyanyian
mereka segar dan
cinta dalam hatinya. Mereka
tampaknya lebih mengutamakan
suara nyanyian daripada Al-Qur’an. Mereka yang telah terkena ekses
nyanyian ternyata adalah
orang-orang yang malas mengerjakan shalat, termasuk shalat
berjamaah di masjid.
3. Ibnu
Aqil, tokoh Ulama
yang bermazhab Hambali berkata : “Apabila yang
menyanyi adalah perempuan yang halal dikawini maka semua
ulama yang semazhab dengannya sepakat bahwa mendengarkan suaranya adalah
haram”.
4. Ibn Hazm menyatakan bahwa bagi orang Islam
haram mendengarkan nyanyian perempuan
yang halal dikawini, seperti penyanyi shobah, Umi kalsum
dan lain-lain.
OBAT
UNTUK MENGHINDARI NYANYIAN DAN MUSIK
1. Menjauhkan
diri dari mendengarkan
nyanyian dan musik lewat
radio, telivisi dan
lain-lainnya terutama yang cabul-cabul.
2. Obat
yang paling manjur
adalah membaca Al-Qur’an, terutama surat Al-Baqarah. Sabda
Rasululloh :
“Sesungguhnya syaitan lari dari rumah yang di
dalamnya dibacakan surat Al-Baqarah.: (riwayat Muslim).
Allah
berfirman :
“Hai
manusia, sesungguhnya telah
datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh
dari penyakit dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang beriman.” (Yunus
: 57).
3. Mempelajari riwayat hidup Rasululloh sebagai
seorang yang berakhlak mulia dan sejarah para sahabatnya.
NYANYIAN
YANG DIPERBOLEHKAN
1. Nyanyian
hari raya. Aisyah
meriwayatkan sebagai berikut :
“Rasululloh
masuk menemui Aisyah. Di dekatnya ada dua orang gadis yang sedang
memukul terbang. Dalam riwayat lain dikatakan : di dekat saya ada dua orang
gadis yang sedang menyanyi. Lalu Abu
Bakar membentak mereka,
maka Rasululloh bersabda :
biarkan mereka karena
setiap kaum mempunyai Hari
Raya dan Hari
Raya kita adalah
hari ini.” (riwayat Bukhari).
2. Nyanyian yang di iringi terbang pada waktu
perkawinan dengan maksud memeriahkan
atau mengumumkan akad nikah dan mendorong orang untuk nikah.
Sabda
Nabi :
“Yang membedakan antara halal (nikah) dan
haram (zina) adalah memukul terbang
dan lagu-lagu waktu
akad nikah.” (riwayat Ahmad)
Nyanyian dan terbang dalam perkawinan adalah
untuk kaum wanita.
3. Nasyid yang Islami pada waktu kerja yang
mendorong untuk giat dan rajin bekerja terutama bila mengandung do’a.
Rasululloh pernah menirukan
ucapan Ibnu Rawahah dan memberi semangat kepada para
sahabat dalam menggali “khandaq” (parit)
“Ya
Allah, tidak ada hidup ini kecuali hidup di akhirat kelak, maka ampunilah ya
Allah, sahabat Anshar dan Muhajirin.”
Sahabat Anshar dan Muhajirin lalu menjawab :
“Kita adalah orang yang telah membaiat
Muhammad untuk berjihad terus selama hayat di kandung badan.”
Kemudian
Rasululloh bersama para
sahabat ketika menggali khandaq
menirukan ucapan Ibnu Rawahah :
“Demi
Allah seandainya tidak
karena Engkau ya
Allah, kami tidak akan
mendapat petunjuk, tidak
puasa dan tidak shalat.
Maka benar-benar
turunkanlah kepada kami
ketenangan dan teguhkanlah tapak
kaki kami apabila
kami berhadapan dengan musuh.
Orang musyrik
sungguh telah menganiaya
kita, apabila mereka berbuat
fitnah kamipun menolaknya.”
4. Syair yang berisi tauhid atau cinta kepada
Rasululloh dan yang menyebut
akhlaknya atau berisi
ajakan jihad, memperbaiki budi
pekerti, mengajak persatuan,
tolong-menolong sesama umat,
menyebut dasar-dasar Islam, berisi hal-hal yang bermanfaat bagi masyarakat dan
lain sebagainya.
5. Terbang dan alat musik kecapi hanya
dibolehkan pada waktu hari raya dan perkawinan untuk kaum wanita dan tidak boleh dipakai pada waktu berzikir, karena
Rasululloh dan para sahabatnya tidak pernah melakukannya.
Para ahli
shufi membolehkan terbang
utuk diri mereka pada
waktu berzikir dan
menjadikannya sunnah, padahal sebenarnya adalah bid’ah.
Rasululloh bersabda :
“Jauhilah perkara-perkara baru, karena setiap
perkara baru adalah bid’ah dan
setiap bid’ah adalah
sesat.” (riwayat Turmudzi,
katanya : hasan shahih).
HUKUM
GAMBAR DAN PATUNG DALAM ISLAM
Islam
bangkit untuk seluruh
umat manusia agar beribadah kepada
Allah saja, dan
menghindarkannya dari penyembahan
kepada selain Allah seperti para wali dan orang sholeh yang
dilukiskan dalam patung
dan arca-arca. Ajakan seperti ini
sudah lama terjadi
sejak Allah mengutus
Rasul-rasulnya untuk memberikan petunjuk kepada manusia. Firmannya :
“Sesunguhnya kami telah mengutus Rasul pada
setiap umat (yang berseru) sembahlah Allah dan tinggalkan thaghut itu.” (An
Nahl : 36).
Thaghut
: ialah segala sesuatu selain Allah yang disembah dengan rela hatinya.
Patung-patung itu telah disebut dalam surah
Nuh. Dalil yang paling jelas
mengenai patung sebagai
gambar orang shalih adalah hadits
riwayat Bukhari dari Ibnu Abbas dalam menafsirkan firman Allah :
Dan mereka
berkata : “Dan
jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan)
tuhan-tuhan kamu dan
jangan pula meninggalkan “wadd, suwa, yaghuts, ya’uq dan nasr, dan
sungguh mereka telah menyesatkan kebanyakan manusia.” (Nuh : 23-24).
Kata Ibnu
Abbas : “itu
semua adalah nama-nama
orang shaleh dari kaum
Nabi Nuh , ketika
mereka mati setan membisiki mereka
agar membuat patung-patung
mereka di tempat-tempat
duduk mereka dan
memberi nama patung-patung
itu dengan nama-nama
mereka. Kaum itu melaksanakannya. Pada
waktu itu belum
disembah, setelah mereka mati
dan ilmu sudah
dilupakan, barulah patung-patung itu disembah orang.”
Kisah
ini memberikan pengertian
bahwa sebab penyembahan selain
Allah, adalah patung-patung
pemimpin suatu kaum. Banyak orang yang beranggapan bahwa patung,
gambar-gambar itu halal karena pada saat ini tidak ada lagi yang menyembah
patung. Pendapat itu dapat dibantah sebagai berikut :
1. Penyembahan
patung masih ada
pada saat ini,
yaitu gambar Isa dan bunda Maryam di gereja-gereja sehiggga orang
Kristen menundukkan kepala
kepada salib. Banyak
juga gambar Isa itu dijual dengan harga tinggi untuk diagungkan,
digantungkan di rumah-rumah dan sebagainya.
2. Patung
para pemimpin negara
maju dalam materi tetapi
mundur di bidang
rohani, bila lewat
di depan patung membuka topinya
sambil membungkukkan punggungnya seperti George
Washington di Amerika,
patung Napoleon di prancis, patung Lenin dan Stalin di rusia
dan lain-lain.
Ide
membuat patung ini menjalar ke negara-negara Arab. Mereka membuat patung di
pinggir-pinggir jalan meniru orang kafir
dan patung-patung itu
masih dipasang di
negeri arab maupun di negeri
Islam lainnya. Alangkah baiknya jika dana untuk membuat patung itu dipergunakan
untuk membangun masjid, sekolah, rumah
sakit santunan sosial
yang lebih bermanfaat.
3. patung-patung
semacam itu lama-kalamaan
akan disembah orang seperti
yang terjadi di
Eropa dan Turki.
Mereka
sebenarnya telah ketularan
warisan kaum Nabi
Nuh yang mempelopori pembuatan
patung pamimpin-pemimpin mereka
yang pada mulanya hanya sekedar kenang-kenangan penghormatan kepada
pemimpinnya yang akhirnya
berubah menjadi sesembahan.
4. Rasululloh
sungguh telah memerintahkan Ali bin Abi Tholib dengan sabdanya :
“Jangan
kau biarkan patung-patung
itu sebelum kau hancurkan
dan jangan pula
kau tinggalkan kuburan
yang menggunduk tinggi sebelum kau ratakan.” (riwayat Muslim).
BAHAYA
GAMBAR DAN PATUNG
Islam tidak mengharamkan sesuatu kecuali ada
bahaya yang mengancam agama,
akhlak dan harta
manusia. Orang Islam yang sejati
adalah yang tanpa reserve menerima perintah Allah dan
Rasulnya meskipun belum
mengerti sebab atau alasan
perintah Allah tersebut.
Agama melarang patung
dan gambar karena banyak mendatangkan bahaya seperti :
1. Dalam
agama dan aqidah
: patung dan
gambar merusak aqidah orang
banyak seperti orang
Kristen menyembah patung Isa dan bunda Maryam serta salib. Orang
Eropa dan Rusia
menyembah patung pemimpin
mereka, menghormati dan mengagungkannya. Orang-orang Islam telah meniru
orang eropa membuat patung pemimpin mereka baik di negeri
Islam Arab maupun
bukan Arab. Para
Ahli tariqat dan tasawwuf
kemudian membuat pula
gambar guru-guru mereka yang
diletakkan di muka
mereka pada waktu
shalat dengan maksud menerima
bantuan kepada patung
atau gambar untuk mengkhusyu’kan shalatnya.
Demikian pula
yang diperbuat oleh
para pencinta nyanyian. Mereka
menggantungkan gambar para
penyanyi untuk diagungkan. Begitu pula para penyiar radio pada waktu
perang dengan yahudi tahun 1967 berteriak :
“maju terus
ke depan, penari
fulan dan fulanah bersamamu,” seharusnya ia
berseru :
“Maju
terus, Allah bersamamu.”
Karena itu
maka tentara Arab
kalah total, sebab
Allah tidak membantu mereka. Demikian juga penari-penyanyi yang mereka
sebut-sebut pun tidak kunjung memberikan bantuan apapun.
Harapanku
semoga bangsa Arab mengambil pelajaran dari kekalahan ini dan segera
bertaubat agar Allah
menolong mereka.
2. Adapun
bahaya gambar dalam
merusak akhlak generasi muda
sangat nyata. Di jalan-jalan utama terpampang gambar-gambar penari
telanjang yang memang
sangat digandrungi oleh mereka,
sehingga dengan sembunyi
atau terang-terangan mereka berbuat
keji yang merusak
akhlak mereka. Mereka sudah tidak lagi mau memikirkan agama dan negara, jiwa
kesucian, kehormatan dan
jihad sudah luntur dari jiwa mereka.
Demikianlah gambar-gambar
itu menghias poster-poster, majalah dan surat kabar, buku
iklan bahkan di pakaian pun gambar porno itu sudah dipasang orang, belum lagi
apa yang disebut blue film. Ada
lagi model karikatur
yang memperjelek gambar makhluk Allah
dengan hidung panjang,
kuping lebar dan sebagainya, padahal
Allah menciptakan manusia
dalam bentuk yang paling bagus.
3. Adapun
secara material bahaya
gambar sudah jelas dan
tidak perlu dalil
lagi. Patung-patung itu
dibuat dengan biaya mahal
sampai jutaan rupiah,
dan banyak orang membelinya untuk digantung di dinding
rumah, demikian pula lukisan-lukidan orang tua yang telah meninggal dibuat
dengan biaya yang tidak
sedikit, yang apabila
disedekahkan dengan niat agar
pahalanya sampai kepada
almarhum akan lebih bermanfaat baginya.
Yang lebih
jelek lagi adalah
gambar seorang laki-laki bersama isterinya
waktu malam perkawinan
dipasang di rumah agar
orang melihatnya. Ini
seakan-akan isterinya itu bukan miliknya sendiri tetapi milik
setiap orang yang melihat.
APAKAH
HUKUMNYA GAMBAR SEPERTI PATUNG
Sebagian
orang menyangka bahwa
hukum haram itu untuk patung saja seperti yang terdapat
pada zaman jahiliyah, tidak
mencakup hukum gambar.
Pendapat ini aneh sekali karena
seolah-olah ia belum
pernah membaca nash-nash yang mengharamkan gambar seperti di
bawah ini :
“Diriwayatkan
dari Aisyah bahwa ia membeli bantal kecil buat sandaran
yang ada gambarnya-gambarnya. Ketika Rasululloh melihatnya
beliau berdiri di
pintu tidak mau masuk
maka ia mengetahui
ada tanda kebencian
di muka Rasululloh dari
Aisyah pun berkata
: aku bertaubat kepada Allah dan
Rasulnya, apakah gerangan
dosa yang telah kuperbuat? Rasulullah
menjawab : bagaimana
halnya bantal itu? Aisyah
menjawab, Saya membelinya agar
engkau duduk dan bersandar
. kata Rasululloh
sesungguhnya orang yang membuat gambar
ini akan disiksa
pada hari kiamat
seraya dikatakan kepada mereka : hidupkanah gambar-gambar yang kamu buat
itu. Sungguh rumah
yang ada gambar
ini di dalamnya tidak dimasuki
Malaikat.” (riwayat Bukhari Muslim)
2.Sabda
Rasululloh pula :
“Manusia yang paling pedih siksaannya di hari
kiamat ialah yang meniru Allah menciptakan makhluk (pelukis, penggambar
adalah peniru Alah
dalam menciptakan makhluknya).” (Riwayat Bukhari Muslim)
3.
Hadits :
“Nabi ketika melihat gambar di rumah tidak mau
masuk sebelum gambar itu dihapus” (riwayat Bukhari).
4.
Hadits :
“Rasululloh melarang
gambar-gambar di rumah
dan melarang orang berbuat demikian.” (riwayat Turmudzi).
GAMBAR
DAN PATUNG YANG DIPERBOLEHKAN
1. Gambar dan lukisan pohon, binatang matahari,
bulan, gunung, batu, laut, sungai, tempat-tempat suci seperti masjid,
Ka’bah yang tidak
memuat gambar orang
dan binatang, pemandangan yang
indah. Dalilnya adalah kata Ibnu Abbas
:
“Apabila anda
harus membuat gambar,
gambarlah pohon atau sesuatu yang
tidak ada nyawanya.” (riwayat Bukhari).
2. Foto
yang dipasang di
kartu pengenal seperti
paspor, SIM, dan lain-lain yang mengharuskan adanya foto. Semuanya
itu dibolehkan karena
darurat (keperluan yang
tidak bisa ditinggalkan).
3. Foto pembunuh, pencuri, penjahat agar mereka
dapat ditangkap untuk dihukum.
4. Barang mainan anak perempuan yang dibuat dari
kain sebangsa boneka berupa anak kecil yang dipakaikan baju dan sebagainya
dengan maksud untuk mendidik anak perempuan rasa kasih
sayang terhadap anak
kecil. Aisyah radhiallahu ‘anha berkata :
“Saya
bermain-main dengan boneka untuk anak
perempuan di depan Nabi .” (riwayat Bukhari).
Tidak boleh
membeli mainan negara
asing untuk anak-anak,
terutama mainan yang
membuka aurat sebab
anak-anak akan menirunya
yang berakibat merusak
akhlak serta pemborosan dengan
membelanjakan kekayaan untuk
negara asing dan negara yahudi.
5. Diperbolehkan
gambar yang dipotong
kepalanya sehingga tidak menggambarkan makhluk bernyawa lagi seperti
benda mati.
Malaikat Jibril
berkata kepada Rasululloh
mengenai gambar : “Perintahkanlah orang
untuk memotong kepala gambar
itu, dan perintahkanlah untuk
memotong kain penutup (yang
ada gambarnya) supaya
dijadikan dua bantal yang dapat diduduki.” (shahih, riwayat
Abu Daud).
APAKAH
MENGISAP ROKOK ITU HARAM?
Rokok
memang tidak ada
pada zaman Nabi
tetapi Islam datang membawa kaidah-kaidah umum yang melarang segala sesuatu
yang mendatangkan bahaya
bagi badan atau menyakiti tetangga
atau menyia-nyiakan harta. Firman Allah
:
1.Rokok termasuk buruk
“Dan Rasul
menghalalkan yang baik
bagi mereka serta mengharamkan bagi
mereka segala yang
buruk.” (Al-A’raf : 157).
2.Rokok
termasuk yang buruk
dan membahayakan, tak sedap baunya.
“Dan
janganlah menjatuhkan dirimu
sendiri ke dalam kebinasaan.” (Al-Baqarah : 195).
3.Rokok
mengakibatkan penyakit yang
membinasakan seperti kanker, paru-paru dan lain sebagainya.
“Dan janganlah kamu membunuh dirimu.”
(An-Nisa: 29)
Rokok membunuh secara perlahan-lahan.
4. Rokok bermudharat
“Dosa keduanya
(arak dan judi)
lebih besar dari manfaatnya.” (Al-Baqarah : 219).
Rokok
bahayanya lebih besar daripada manfaatnya.
5. Rokok menghamburkan harta
“Janganlah menghambur-hamburkan (hartamu)
dengan boros sesungguhnya pemboros-pemboros itu
adalah saudaranya setan.” (Al-Isra’ : 26).
6. Rasululloh
bersabda :
“Tidak
boleh membahayakan diri
sendiri atau orang lain.”
Rokok
membahayakan si perokok,
mengganggu tetangga dan membuang-buang harta.
7. Sabda Rasululloh :
“Allah
membenci untukmu perbuatan
menyia-nyiakan harta.” (riwayat Bukhari Muslim).
Merokok
adalah menyia-nyiakan harta,
dibenci oleh Allah.
8. Sabda Rasululloh :
“Perumpamaan
kawan duduk yang
baik dengan kawan duduk yang jelek ialah seperti pembawa
minyak wangi dengan peniup api tukang besi.” (riwayat Bukhari Muslim).
Perokok adalah kawan duduk yang jelek yang
meniup api.
9
.Hadits ;
“Barangsiapa
menghirup racun hingga mati maka racun itu akan
berada di tangannya
dihirupnya di neraka
jahannam selama-lamanya.” (riwayat Muslim).
Rokok mengandung
racun (nikotin) yang
membunuh peminumnya perlahan-lahan dan menyiksanya.
10.
sabda Rasululloh :
“Barangsiapa makan
bawang putih atau
bawang merah hendaknya menyingkir
dari kita dan
menyingkir dari masjid dan
duduklah di rumahnya.” (riwayat Bukhari Muslim)
Rokok lebih
busuk baunya daripada
bawang putih atau bawang merah.
11.
Sebagian besar ahli fiqih mengharamkan rokok. Sedang yang tidak
mengaharamkan belum melihat
bahayanya yang nyata ialah
penyakit kanker.
12.
Apabila orang membakar
uang satu lira,
kita pasti mengatakannya orang
gila. Bagaimana orang membakar rokok yang
harganya ratusan lira
yang berakibat membahayakan dirinya serta para tetangganya?
Dari
semua hadits maupun ayat Al-Qur’an tersebut di atas jelas bahwa rokok termasuk
di antara semua yang negativ dan membahayakan pengisapnya juga tetangganya.
Apakah anda masih
termasuk orang yang
beragama dan berperasaan?
Apabila
rokokmu membuat orang terganggu dan mengotori udara maka mengotori udara
hukumnya haram seperti halnya mengotori air yang dapat membahayakan orang. Andaikata kita
bertanya kepada orang
yang mengisap rokok, apakah
rokokmu itu akan
dimasukkan dalam amal baik
ataukah amal buruk?
Ia pasti menjawab
bahwa itu termasuk dalam
amal buruk.
13.
Memohonlah kamu kepada
Alah agar bisa meninggalkan rokok,
karena barangsiapa meninggalkan sesuatu karena Allah, Dia akan
memberikan pertolongan dan bersabarlah kamu karena Allah beserta orang yang
sabar.
PARA
MUJTAHID BERPEGANG PADA HADITS
Setiap imam empat melakukan ijtihad sesuai
dengan hadits yang telah
sampai kepadanya, maka
terjadinya perbedaan pendapat antara mereka bisa jadi dikarenakan ada
imam yang sudah mendengar hadits tertentu sementara imam yang lain
belum mendengar hadits
tersebut. Hal itu disebabkan hadits-hadits
waktu itu belum
ditulis dan para penghafal hadits
telah berpencar-pencar, ada
yang di Hijaz, Syam, Irak, Mesir dan di negeri-negeri
Islam lainnya mereka hidup di suatu
zaman di mana
transportasi sangat sulit. Untuk
itu kita lihat
imam Syafi’i telah
meninggalkan pendapatnya yang lama ketika pindah ke Mesir dari Irak dan
memperhatikan hadits-hadits yang baru didengar. Ketika
kita melihat imam
syafi’i berpendapat bahwa wudhu bisa batal karena menyentuh
wanita sedangkan Imam Abu Hanifah berpendapat
bahwa hal itu
tidak membatalkan wudhu’ maka
kita harus kembali
kepada hadits Rasululah sesuai dengan firman Allah :
“Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang
sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah
(Al-Qur’an) dan Rasul (sunahnya),
jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian
yang demikian itu
lebih utama (bagimu)
dan lebih baik akibatnya.” (An-Nisa’ : 59).
Karena
kebenaran tidak mungkin
lebih dari satu, sehingga tidak
mungkin hukum menyentuh
wanita itu membatalkan wudhu’
dan tidak membatalkannya. Padahal Rasululloh -dan
beliau adalah sebaik-baik
penafsir Al-Qur’an- pernah
menepiskan Aisyah dengan
tangannya dan memegang kaki
Aisyah padahal beliau sedang sakit. (riwayat Bukhari). Jika
imam Syafi’i mendengar
hadits ini atau
jika hadits tersebut dianggap
sahih, maka ia
tidak akan mengatakan bahwa
wudhu’ batal karena menyentuh lain jenis, sebagaimana ia
telah mengatakan :
“Jika suatu hadits
itu shahih maka itulah mazhab saya.”
Dan
kita juga tidak
diperintah kecuali mengikuti
Al-Qur’an yang diturunkan oleh Allah dan keterangan-keterangan
Rasululah dengan hadits-hadits
sahihnya, sebagaimana firman
Allah :
“Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari
Robbmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selainnya. Amat
sedikitlah kamu mengambil pelajaran dari padanya.” (Al-A’raf : 3).
Maka
seorang muslim yang mendengarkan hadits shahih tidak boleh
menolaknya karena itu
bertentangan dengan mazhab imam
Syafi’i. Para imam
mazhab telah melakukan Ijma’ untuk mengambil hadits sahih
dan meninggalkan setiap pendapat yang
bertentangan dengan hadits sahih tersebut.
Akibat dari fanatisme mazhab tentang batalnya
wudhu’ karena menyentuh wanita
telah menyebabkan orang
saling mengambil gambaran yang
jelek tentang Islam. Salah seorang ahli
Makkah menceritakan kepada
saya bahwa ia
pernah melihat suatu majalah
di Jerman yang
menulis suatu judul dengan tulisan
yang menyolok :
“Islam menganggap wanita sebagai suatu
hal yang najis
seperti halnya anjing.”
Mereka mengatakan demikian setelah mendengar bahwa orang-orang
Islam mencuci tangannya
jika menyentuh wanita,
sehingga mereka memahami bahwa
wanita adalah najis.
Padahal jika mereka tahu
bahwa Rasululloh pernah
mencium seorang isterinya
kemudian langsung shalat tanpa wudhu’ tentu tidak akan
mengatakan perkataan pedas tersebut yang justru bukan dari Islam.
Fanatisme mazhab yang
serupa telah membuat tabir
antara orang kafir
dan Islam yang
tidak dapat mereka masuki dan menganggap bahwa Islam
melihat wanita sebagai suatu hal yang najis seperti najisnya anjing.
Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyah
–rahimahullah- menyebutkan
dalam bukunya “Raf’ul
Malaam ‘An Aimmatil A’lam” hal-hal
yang baik tentang
para imam tersebut
dan barangsiapa yang salah di antara mereka akan mendapat satu
pahala dan
jika benar memdapatkan
dua pahala, dan
itu
dilakukan setelah
berijtihad. Semoga Allah
mengasihi para
imam
dan memberinya pahala.
BEBERAPA
PENDAPAT IMAM MAZHAB TENTANG HADITS
Berikut
ini disebutkan beberapa
pendapat imam mazhab yang
dapat menjelaskan kebenaran
kepada para pengikut mereka :
Imam
Abu Hanifah, yang
ajaran-ajaran fiqihnya menjadi pijakan orang, berkata :
1. Tidak
boleh seseorang mengambil
pendapat kami sebelum tahu dari
mana kami mengambilnya.
2. Haram bagi yang tidak mengetahui dalil saya
kemudian memberi fatwa dengan
kata-kata saya, karena
saya adalah manusia biasa, yang
sekarang bicara sesuatu dan besok tidak bicara itu lagi.
3. Jika
saya mengucapkan pendapat
yang bertentangan dengan Al-Qur’an
serta hadits Nabi
maka tinggalkanlah perkataan
saya.
4. Ibnu Abidin berkata dalam bukunya : “Jika
hadits itu shahih dan bertentangan
dengan mazhab, maka
haditslah yang dipakai dan
itulah mazhabnya dan
dengan mengikuti hadits itu tidak
berarti penganutnya telah keluar dari pengikut hanafi. Diriwayatkan
dari Abu Hanifah
bahwa beliau pernah berkata : “Jjika
hadits itu benar maka itulah mazhab saya.”
Imam
Malik, imam orang-orang Madinah, berkata :
1. Sesungguhnya
saya adalah manusia
biasa yang bisa salah
dan bisa benar.
Maka perhatikan secara
kritis pendapatku, yang sesuai dengan kitab dan sunnah ambillah, dan setiap
pendapat yang tidak
sesuai dengan kitab dan sunnah tinggalkanlah.
2. Setiap orang sesudah Nabi bisa diambil
ucapannya dan bisa ditinggalkan, kecuali Nabi.
Imam Syafi’i dari keluarga Ali Bait, berkata :
1. Setiap orang
ada yang pendapatnya
sesuai dengan sunah Rasululloh
dan ada yang tidak sesuai, meskipun saya berkata dengan
suatu pendapat atau
berdasarkan sesuatu pendapat dari
Rasululloh tapi kenyataanya
bertentangan dengan ucapan Rasululloh, maka pendapat yang benar adalah
ucapan Rasululloh dan itulah pendapat saya.
2.
Orang-orang Islam telah
melakukan Ijma’ bahwa barangsiapa yang jelas baginya dalil
berupa sunah Rasululah, maka tidak dihalalkam
bagi seorangpun untuk meninggalkannya karena ucapan orang
lain.
3. Jika
kamu mendapatkan hal-hal
yang bertentangan dengan sunnah
Rasulullah dalam buku
saya maka ikutilah ucapan Rasululloh dan itulah
pendapat saya juga.
4. Beliau berkata pada Imam Ahmad bin Hambal
:”Anda lebih pandai dari saya tentang hadits dan keadaan para perawi hadits,
jika anda tahu bahwa sesuatu hadits itu sahih maka beritahukan kepada
saya sehingga saya
akan berpendapat dengan hadits
itu.”
5. Setiap
masalah, yang mempunyai
dasar hadits sahih menurut para ahli hadits, dan
bertentangan dengan pendapat saya
maka saya akan
kembali pada hadits
tersebut selama hidup saya atau
sesudah mati.
Imam Ahmad
bin Hambal, imam
para pengikut ahli sunnah, berkata :
1. Jangan engkau bertaklid kepadaku atau Imam
Malik, atau Imam syafi’i atau Imam Auza’i atau Imam Ats-Tsauri tapi ambillah
dari mana asal mereka ambil.
2. Barangsiapa
menolak hadits Rasululloh,
maka ia berada di tepi
kehancuran.
CAMKANLAH
HADITS-HADITS BERIKUT INI :
1. Tidak
akan datang hari kiamat sehingga orang-orang Islam
memerangi dan membunuh orang-orang yahudi. (riwayat Muslim).
2. Barangsiapa
berperang dengan tujuan
agar agama Allah berjaya di
dunia, maka ia
berperang di jalan Allah. (riwayat Bukhari).
3. Barangsiapa
mencari keridhaan manusia
dengan perbuatan yang dimurkai Allah, maka Allah akan membiarkan
dan menyerahkan orang
itu kepada mereka.
(riwayat Turmudzi).
4. Barangsiapa meninggal dalam keadaan musyrik
maka ia akan masuk neraka. (riwayat Bukhari).
5. Barangsiapa
menyembunyikan ilmunya maka
Allah akan memasang belenggu api pada dirinya. (riwayat Ahmad).
6. Barangsiapa
bermain gundu (sejenis
judi) maka seakan-akan ia telah
mencelupkan tangannya ke dalam daging dan darah babi. (riwayat Muslim).
7. Bermula Islam itu asing dan kelak akan
kembali asing seperti semula. Maka
berbahagialah orang-orang yang
asing, yaitu orang yang melestarikan sunnahku yang sudah dirusak oleh
manusia. (riwayat Muslim dan Turmudzi).
8. Maka
berbahagialah orang-orang yang
asing, yaitu orang-orang
yang shaleh yang
hidup di tengah
orang banyak yang busuk
perangainya, di mana
orang yang menyalahi mereka lebih
banyak daripada orang
yang menuruti mereka. (riwayat Ahmad).
9. Tidak boleh taat kepada pemimpin dalam hal
ma’siat kepada Allah karena kewajiban taat hanya dalam urusan yang baik.
(riwayat Bukhari).
10. Tanda-tanda
orang munafik ada tiga yaitu,
apabila berbicara ia bohong,
apabila berjanji ia
ingkar, dan apabila diberi amanat ia khianat. (riwayat Bukhari Muslim).
KERJAKANLAH
APA YANG DIAJARKAN RASULULLOH KEPADAMU
1. Allah melaknat wanita yang mencabut rambut
alis mata dan wanita yang
meminta dicabuti rambut
aslinya yang mengubah ciptaan
Allah. (hadits muttafaq alaih).
2. Wanita
yang berpakaian tapi
sebenarnya telanjang untuk
mencari perhatian laki-laki, yang melenggok-lenggokkan tubuhnya, yang kepalanya
seperti punuk unta, mereka itu tidak akan masuk surga. (riwayat Hakim).
3. Bertakwalah
kepada Allah dan
ambillah yang baik dalam
mencari rezki (ambil
yang halal dan
tinggalkan yang haram). (riwayat
Muslim).
4. Pelankanlah
suaramu dalam berzikir
dan berdo’a, karena kamu tidak memohon kepada Tuhan yang
tuli dan tidak ada. (riwayat Muslim).
5. Orang yang paling pedih musibahnya di dunia
ini ialah para Nabi kemudian orang-orang shaleh. (riwayat Ibnu Majah).
6. Sambunglah
kembali persaudaraanmu terhadap
orang yang memutuskan hubungan
denganmu, berbuat baiklah kepada orang yang berbuat buruk
terhadapmu dan katakanlah yang hak itu sekalipun akan merugikan dirimu sendiri.
(riwayat Ibnu An-Najjar).
7. Celakalah
orang yang memperbudak
dirinya kepada uang dan
harta. Apabila ia
diberi harta ia
puas dan apabila tidak diberi ia mengeluh. (riwayat
Bukhari).
8. Maukah
kamu saya beri
tahu tentang sesuatu
yang apabila kamu kerjakan
kamu akan saling
menyayangi?
Budayakanlah
ucapan salam di antaramu. (riwayat Muslim).
9. Hiduplah
kamu di dunia
ini seperti orang
asing atau orang yang sedang
mengadakan perjalanan. (riwayat Muslim).
10.
Barangsiapa mencari keredhaan Allah dengan resiko ia akan dibenci
oleh manusia, Allah
akan memberi kecukupan kepadanya dari segala kebutuhannya
kepada manusia.
11.
Janganlah seseorang menyuruh
berdiri orang lain kemudian
ia duduk di
tempat orang itu,
tetapi perluaslah tempat duduk
itu (dibuatkan lowongan)
sehingga ia dapat duduk tanpa memindahkan orang lain.
(riwayat Muslim).
12.
Apa yang
memabukkah jika banyak,
maka sedikitnya pun adalah haram
hukumnya. (shahih, riwayat Abu Daud dan periwayat lainnya).
JADILAH
KAMU SEKALIAN HAMBA ALLAH YANG BERSAUDARA
Rasululloh
bersabda :
“Janganlah kamu
saling dengki, saling
membenci, saling mengintip
rahasia, saling bersaing, saling mencari keburukan, saling menawar
lebih tinggi untuk
menipu pembeli sehingga menawar tinggi,
saling memutuskan hubungan,
saling bermusuhan, janganlah sebagian
kalian menjual atas jualan yang lain.
Jadilah kamu sekalian
hamba-hamba Allah yang
bersaudara sebagaimana yang
diperintahkan Allah. Seorang muslim adalah
saudara bagi muslim
yang lain, tidak boleh menganiaya, tidak
boleh menelantarakannya dan
tidak boleh menghinanya. Taqwa
ada di sini, taqwa ada di sini, taqwa ada di sini kata Rasululloh sambil menunjuk dadanya. Cukup merupakan
kejelekan seseorang apabila
menghina saudaranya yang muslim.
Setiap muslim terhadap
muslim yang lain adalah
haram darahnya, kehormatannya
dan hartanya. Hati-hatilah bersangka buruk, karena sesungguhnya
bersangka buruk adalah omongan yang paling dusta. Sesungguhnya
Allah tidak melihat
bentuk kamu dan hartamu,
tetapi ia melihat
hati dan perbuatanmu.” (riwayat Muslim dan Bukhari).
HADITS-HADITS
NABI TENTANG ORANG ISLAM
1. “Orang muslim yang sejati adalah orang,
yang mana orang-orang Islam lainnya selamat dari ucapan dan perbuatannya.” (riwayat Bukhari dan Muslim).
2. “Mencaci orang Islam adalah kefasikan dan
membunuhnya adalah kekafiran.” (riwayat Bukhari).
3. “Tutuplah
pahamu, karena sesungguhnya
paha seorang laki-laki termasuk
auratnya.” (hadits shahih riwayat Ahmad).
4. “Bukan
orang mukmin yang
sempurna, yang suka mencemarkan kehormatan, mengutuk, buruk
akhlak dan yang berbicara kotor.” (riwayat Muslim).
“Barangsiapa
mengangkat senjata untuk
menyerang kita, maka ia bukan
golongan kita.” (riwayat Muslim).
“Barangsiapa
menipu maka ia
bukan golongan kita.” (riwayat Turmudzi).
6. “Barangsiapa
terhalangi dari kelemah-lembutan maka ia tertutup dari segala kebaikan.”
(riwayat Muslim).
7.
“Barangsiapa senang manusia
berdiri untuk
menghormatinya, maka hendaklah
ia memesan tempat di neraka.” (riwayat Ahmad).
8. “Rasululloh
mengutuk orang yang memberi dan menerima suap.” (riwayat Turmudzi).
9. “Kain yang lebih rendah (melebihi) mata kaki,
maka masuk neraka.” (riwayat Bukhari).
10. “Apabila seorang berkata kepada saudaranya :
“ya kafir” maka kata-kata itu
terealisasi pada
salah satu di
antara keduanya .” (riwayat Bukhari).
11. “Janganlah
kamu berkata kepada
orang munafik “sayiduna” (Tuan
kami” karena apabila
ia ternyata menjadi tuan bagimu, maka kamu berarti telah membuat
murka Robb kalian Yang Maha
Perkasa dan Agung.” (riwayat Ahmad).
12. “Masih
ada sekelompok dari
umatku yang selalu
tegak dalam kebenaran. Tidak
membahayakan mereka orang-orang yang tidak
memperhatikan mereka sehingga
datang perintah Allah (hari
kiamat).” (riwayat Muslim).
ISLAM
MENGANGKAT DERAJAT WANITA
Islam
memuliakan derajat wanita
dengan jalan menjadikan mereka
sebagai pendidik generasi mendatang dan menggantungkan baik atau buruknya umat
kepadanya. Islam mewajibkan wanita menutup
aurat untuk menyelamatkan mereka dari
tangan-tangan jahil dan
menghindarkan masyarakat
dari ekses-ekses negatif.
Perlu ditambahkan bahwa yang
demikian itu menciptakan
rasa kasih sayang antara suami isteri. Sebab laki-laki
yang melihat perempuan yang lebih cantik
daripada isterinya dapat
menimbulkan gangguan yang bisa berakibat perceraian. Allah berfirman :
“Hai
Nabi, katakanlah kepada
isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu
dan isteri-isteri orang mukmin agar mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh
mereka. Yang demikian itu supaya mrreka
lebih mudah dikenal,
karena itu mereka
tidak diganggu.” (Al-Azab :59).
1. Anne
Bizan, tokoh wanita
internasional berkata
:
“Seringkali datang menghinggapi fikiran saya bahwa wanita
dalam naungan Islam
lebih merdeka (bebas)
daripada di agama-agama
lain. Sebab Islam
banyak menjaga hak-hak wanita jika
dibandingkan dengan agama
lain yang melarang poligami. Demikian
pula ajaran Islam
lebih adil bagi
wanita dan lebih menjamin kebebasannya. Sedang wanita di Inggris tidak
memperoleh hak milik kecuali sejak 20 tahun yang lalu saja padahal
Islam telah menentukan
hak milik bagi wanita sejak datangnya
agama Islam yang
pertama sekali. Adalah omong
kosong kalau dikatakan
bahwa Islam mengangap wanita sebagai orang yang tidak
bernyawa.”
2. Ia juga berkata : “Bila kita timbang secara
adil maka poligami secara Islam,
yang menjaga, melindungi,
memberi makan, pakaian dan
perhatian kepada wanita
adalah lebih baik daripada
prostitusi ala barat yang membolehkan laki-laki
melampiaskan syahwatnya pada wanita kemudian wanita itu dibuang di
jalanan.
3. Franzoa Sagan, seorang orientalis berkata :
hai wanita timur, ketahuilah bahwa orang yang memanggil namamu dan
mengajakmu beremansipasi dengan
laki-laki sebenarnya adalah
orang-orang yang mentertawakan kami sebelum kamu.
4. Fon
harmer brekata :
Menutup aurat bagi
wanita adalah alat untuk
menjaga kehormatannya serta
martabat yang didambakannya.
SEBAGIAN
PENDAPAT PARA ORIENTALIS TENTANG ISLAM
Filosof
Bernard Show berkata
: sesungguhnya aku menyimpan segala penghargaan terhadap
agama Muhammad karena kevitalannya yang
menakjubkan. Ia adalah
satu-satunya agama yang
mempunyai kekuatan hebat
kerena seseuai dengan jalan
hidup yang senantiasa
berubah-ubah, dan dapat diterapkan
di semua masa.
Aku sungguh telah mempelajari kehidupan lelaki yang
sangat mengagumkan itu.
Seharusnya ia
diberi gelar “PENYELAMAT
MANUSIA” , yang sama
sekali tidak bertentangan
dengan Isa Almasih. Saya yakin kalau orang seperti ia
diberi taufik dalam memecahkan semua
kesulitan, yang dapat
membawa dunia ini
kepada kebahagiaan, tentram dan
damai yang sangat
didambakan umat manusia dewasa ini. Sungguh saya mempunyai perkiraan bahwa di
masa datang orang
Eropa akan menerima
ajaran Muhammad ini dan sekarang hal itu sudah mulai terjadi.
KISAH
MASUK ISLAMNYA SEORANG AMERIKA
Di
Amerika Serikat banyak
orang yang sedang membahas tentang
jalan hidup baru.
Ada yang cenderung kepada jalan hidup yang di ajarkan
Islam, ada yang memilih cara hidup yang digariskan
oleh agama Kristen, Budha atau Hindu. Kesimpulan mereka adalah perlu adanya jalan
yang dibimbing oleh Tuhan. Tetapi di sana sedikit sekali orang yang
dapat menjelaskan bahwa
Islam merupakan jalan
yang dipilihkan Allah untuk kita.
1. Semula
perhatianku kucurahkan untuk
mempelajari agama budha saya ingin menjadi pendeta budha. Setelah saya
memperbandingkan agama itu
di suatu perguruan
tinggi, perhatian saya tertuju
kepada Islam. Setelah
selesai di perguruan tinggi saya
belajar di negeri Belanda bersama dua orang
teman. Satu dari
teman itu adalah
mahasiswa dari Yordan dan
yang satu lagi
Jerman. Yang kedua
ini sudah agak tua dan mempunyai
kedudukan terhormat. Ia sudah 30 tahun mencurahkan hidupnya di negeri Belanda
untuk Allah. Akibat pengaruh dua
teman inilah saya
masuk Islam tanpa memperhatikan kebaikannya
atau efeknya, bahkan
saya merasa puas dan mengakui bahwa Muhammad sebenarnya adalah utusan Allah dan apabila
saya berpaling dari perintah Allah
dan utusannya maka
Allah juga akan
berpaling dari saya.
2. Lima
tahun dari umurku
yang terahir ini
saya habiskan di Amerika dan sebagiannya di dunia Arab, sehingga
sampailah saya pada suatu kesimpulan bahwa saya cinta dan menghargai agama
Islam. Saya mengambil
pelajaran daripadanya
mengenai bagaimana agama
Islam ini menggambarkan kehidupan
manusia dan menjadikannya suatu kehidupan yang suci yang
penuh berkah. Sungguh suatu tragedi yang sangat menyedihkan jika saya melihat banyak
di antara umat
Islam yang sudah
hilang kepercayaannya
terhadap Islam, di
mana rakyat dan pemerintahnya membebek Amerika
dan negara-negara barat.
Sementara orang-orang Amerika dan orang-ornag barat sendiri telah putus
asa dan kecewa terhadap tradisi, peraturan dan kepercayaan mereka.
Berjuta-juta orang di
dunia Arab ingin meniru dan mengambil pelajaran dari
sana, padahal berjuta-juta orang Amerika
mengakui bahwa negara
dan rakyat mereka makin hari
makin buruk dan semakin hancur, bahkan mereka mengharap agar negaranya cepat
hancur.
3. Sebagian orang Islam Amerika memang ada yang kuat imannya, terutama
mereka yang pindah
dari agama lain. Namun
demikian kita masih
sangat memerlukan tambahan pengetahuan tentang
Islam. Kita sering
mengerjakan amal yang kurang terpat,
bahkan kadang-kadang perbuatan yang berbahaya yang
semuanya memakai merek
Islam atau atas nama Islam.
Disamping
itu memang sedikit sekali rakyat Amerika
yang mengenal dan mengerti
bagaimana memberikan petunjuk kepada saudara-saudara mereka.
Begitu pula karena sedikitnya orang
Islam yang mempraktekkan
ajaran Islam dalam kehidupan
masyarakat, kemudian pergi
ke Amerika untuk berdakwah
menyebarkan Islam dan
mau meluruskan dan membangunnya
atas dasar yang
benar. Karena terus terang bahwa masyarakat Islam yang ada
di dunia sekarang ini sebenarnya belum mengerjakan agama Islam sebagaimana
mestinya. Masih bahyak
da’i-da’i muslim yang
datang ke Amerika bukan untuk
berdakwah dan memperkokoh agama.
4. Akhirnya
saya mengharap mudah-mudahan
kira-kira sepuluh tahun mendatang
mahasiswa-mahasiswa sudah
mempunyai pandangan yang
luas tentang pusat-pusat kebudayaan Islam yang asli. Begitu
juga saya mengharapkan semoga
mereka di sana
mendapat dukungan yang
kuat sehingga dapat melakukan perbuatan
yang menuruti perintah Allah. Segala puji bagi Tuhan semesta Alam.
GADIS
AMERIKA MEMELUK AGAMA ISLAM
Hajar adalah nama baru bagi YAMILA, seorang gadis Amerika umur 28 tahun,
mahasiswi MISSOURI UNIVERSITY, Columbia, jurusan ilmu sosial. Dua tahun yang
lalu ia mulai mempelajari Islam dengan
sungguh-sungguh dan mendalami mengenai “apa hakikat Islam itu.”
Masalah ini adalah
masalah yang sulit yang
belum pernah dijumpai
di Amerika yang matrealistis itu.
Setelah dua tahun
mendalami Islam ia memproklamirkan dirinya
memeluk agama Islam
dan mengubah namanya YAMILA
menjadi HAJAR. Ia
mencintai nama itu karena ada hubungannya dengan Islam. Hajar menceritakan pengalamannya demikian :
“Sudah
lama timbul pertanyaan
dalam hati saya tentang
alam ini, existensi
dan kehidupan dalam
alam ini. Untuk mendapatkan
jawaban ini secara
filosofis telah membuat saya
menjadi kurus,” katanya. “karena saya sewaktu mempelajari kebudayaan Amerika
tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan mengenai hal itu.”
Saya
sebenarnya sudah pernah
mendengar tentang agama Islam
tetapi gambarannya belum
jelas dalam hatiku, bahkan gambaran
yang saya dapati
malah jelek. Saya menduga bahwa Islam adalah agama pemisah
antara laki-laki dan perempuan dan berdiri di atas kebengisan dan kekerasan. Demikianlah
saya belum juga mengerti tentang hakikat Islam. Setelah saya
menekuninya barulah saya
tahu tentang kesucian Islam
dan mengerti bahwa
ia adalah agama
yang menentang kekuatan materialis.
Dari sejak itulah
saya lebih giat lagi
memperlajarinya walaupun terasa sangat berat karena di sana
tidak ada buku-buku
berbahasa inggris yang menjelaskan Islam
secara benar. Hal
ini bukan penghalang bagi saya sebab saya memang sudah
cinta kepada Islam dan saya yakin benar
bahwa Islam adalah
agama yang adil
dan obyektif, yang memberikan
kebebasan kepada setiap
orang untuk mempertanggung jawabkan
perbuatan sendiri.
Demikian terus-menerus
saya fahami dan
bertambah sadar yang akhirnya
atas petunjuk Allah
saya memeluk agama Islam.”
HAJAR
berdakwah
kepada Islam :
Setelah
hajar memeluk Islam ia bekerja sungguh-sungguh untuk menyebarkan
Islam karena ia
sadar bahwa tugasnya sekarang adalah
berjuang membela dan
menegakkan Islam serta menyampaikan
da’wah Islamiyah kepada
orang-orang Amerika. Mereka menjadi
bodoh tentang Islam
karena ulah musuh-musuh Islam yang dengki yang memberikan gambaran jelek
tentang Islam.
Islam
sungguh telah mengubah keadaan Hajar secara total. Kalau dulu sebelum Islam ia
hidup seperti gadis-gadis Amerika lain, bermain-main dan menghibur diri, kini
ia menjadi orang yang patuh kepada
ajaran dan norma-norma
Islam. Hal ini terbukti dalam ucapannya yaitu :
“Sesungguhnya tujuanku
yang pokok ialah
saya berjuang membela Islam dan
memerangi kapitalis, kalaliman, kejahatan serta segala keburukan. Saya yakin
bahwa Islam adalah satu-satunya
jalan untuk menyelamatkan
manusia dari bahaya perang, kelaparan dan nyanyian.”
Ketika ia
ditanya mengapa hanya
Islam yang menjadi penyelamat manusia ia menjawab : “karena hanya Islam yang mampu menjanjikan pemecahan
problem dunia sekarang
ini, baik dari sudut
sosial maupun politik.
Karena ia adalah peraturan hidup
yang komplex yang
mempunyai keseimbangan antara tuntutan rohani dan jasmani tanpa ada kekurangan.
Sungguh
aku telah mendapatkan jawaban secara falsafi di dalam Islam yang dulu
pertanyaan-pertanyaan itu membuatku gelisah sampai tidak bisa tidur nyenyak.
Dan Hajar pada waktu berbicara tentang Islam yakin benar atas kebenaran
apa yang diucapkannya.
Bahkan kadang-kadang ia
menguraikan ibarat yang
Islami dengan bahasa Arab.
Pada pokoknya ia
benar-benar mengerti bahwa
Islam adalah peraturan hidup
yang multi komplex
bukan hanya untuk ibadah saja.
Ajaran
jihad dalam Islam menurut Hajar merupakan yang paling penting
dan yang paling
diperlukan oleh umat
Islam pada saat sekarang
ini. Sejak memeluk
Islam ia mengubah cara
hidupnya. Ia memakai
busana muslimah dan melaksanakan shalat
lima waktu. Ia
mencurahkan tenaga untuk menghafal
ayat-ayat Al-Qur’an agar
mampu melaksanakan shalat secara
lebih sempurna.
Suatu
hal yang wajar kalau ia menghadapi hambatan dari keluarga dan
rekan-rekannya. Namun hal
itu dianggapnya sebagai hal yang
ringan saja. Ia mengatakan : “dalam rangka menjalankan kepercayaanku, segala
rintangan kuanggap ringan dan itu
adalah wajar bagi seorang muslim. Sebelumnya juga memang
sudah banyak terjadi
orang muslim disiksa, akan
tetapi mereka tetap
dalam Islam. Demikian
pula saya, tidak ada
yang saya perdulikan
kecuali bahwa saya
adalah muslim.”
Kegiatan
Hajar tidak terbatas dalam segi sosial dan agama saja. Ia
juga aktif dalam
bidang politik dan
beranggapan bahwa ada hak
yang adil bagi bangsa Palestina
Muslim. Karena itu ia selalu memberikan ceramah tentang penindasan dan
penganiayaan terhadap bangsa Palestina.
Hajar
memang gadis tunggal yang tiada duanya. Ia seorang gadis berkulit putih yang
merubah profesinya manjadi da’iyah Islamiyah yang membela urusan bangsa
Palestina, padahal ia hidup di tengah-tengah
masyarakat yang tidak
mau mendengarkan omongannya, namun ia tidak goyah dan tidak bosan. Tugas
dakwahnya secara umum
ditujukan kepada segenap umat
Islam dan secara khusus
ditujukan kepada bangsa Arab.
Hai
bangsa Arab, kalau kamu menyinari jalan semua umat manusia janganlah kamu lemah
menghadapi israil dan antek-anteknya yang telah merampas bumimu yang suci itu.
PERNYATAAN
SEORANG MANTAN PENYANYI INTERNASIONAL SETETELAH MASUK ISLAM
Surat
kabar AL-MADINAH AL-MUNAWWARAH
yang terbit tanggal 5 Ramadhan 1400
H melaporkan tentang CAT STEVENS seorang penyanyi kaliber internasional
yang setelah masuk Islam ia
memberi nama dirinya
dengan “YUSUF ISLAM”. Dalam
laporan itu terdapat
pernyataan-pernyataan penting, di antaranya sebagai berikut :
1. Terpuruknya
orang barat setelah
saya berhenti menyanyi sejak
saya masuk Islam.
Mereka bertanya-tanya
bagaimana saya bisa
berubah. Semua alat
komunikasi dan mass media membisu dan pura-pura tidak mengerti keadaan
saya dan
tidak merengek di
belakang saya untuk
meminta saya agar kembali
seperti semula, karena
para karyawan penerangan di barat
semuanya adalah yahudi dan merekalah yang memegang semua kuncinya.
2. Sebabnya
aku masuk Islam
ialah setelah temanku ziarah ke Masjid Aqsha ia lalu
memberikan hadiah kepadaku dua exemplar Al-Qur’an. Yang satu berbahasa Arab dan
yang satu lagi diterjemahkan dalam bahasa inggris. Ia memberikan hadiah kepadaku
karena aku menaruh
perhatian besar kepada
agama samawi. Kemudian
saya pelajari sendiri
Al-Qur’an itu sampai
selesai. Setelah itu
saya mempelajari riwayat hidup
Muhammad yang akhirnya saya benar-benar
terpengaruh dengan kepribadian
Rasululloh. Sesudah satu setengah tahun saya pelajari Islam
secara ilmiyah saya puas terhadap kebesarannya dan saya berkesimpulan bahwa
Islam adalah agama yang
benar dan alhamdulillah
saya dapat memeluk agama Islam.
3. Saya
pergi ke Al-Quds
sehingga orang Islam
di sana merasa gembira
atas kedatangan saya.
Saya shalat dan menangis di Masjid Aqsha ini. Perlu
diketahui bahwa Al-Quds merupakan
jantung hati dunia
Islam. Apabila ia
sakit maka seluruh dunia
Islam ikut sakit
dan apabila ia
sehat maka seluruhnya juga
akan sehat. Karena
itu kita harus membebaskanya dari penjajahan musuh
Israil.
4. Bangsa
Paletina harus selalu
taat kepada agama
dan menjaga shalat, sehingga
kalau demikian saya
yakin bahwa Allah akan menolongnya.
5. Orang-orang
Islam di Masjid
Aqsha berkata kepada saya bahwa merokok hukumnya haram. Karena itu saya tidak mau
lagi merokok, meminum-minuman keras, bergaul bebas dengan wanita dan berhenti
pula dari menyanyi dan musik.
6. Saya
memilih wanita yang
muslimah dan menutup auratnya karena
karena kecantikan bukanlah
hal yang prinsip, yang lebih
penting adalah iman dan akhlak.
7. Saya
sekarang belajar bahasa
Arab agar dapat membaca dan memahami Al-Qur’an sehinnga
menikmati ayat-ayatnya serta maknanya. Saya akan mengarang buku tentang
keagungan/kebesaran Islam dengan menggunakan popularitas nama saya agar
bermanfaat dalam da’wah Islamiyah.
8. Saya
berkeyakinan bahwa shalat
pada waktunya adalah rukun
Islam yang paling
penting dan menjaganya adalah benteng terkuat bagi
manusia dan Islamnya, dan setiap selesai
shalat saya merasa
tenang dan tenteram
yang luar biasa.
Terakhir
saya (penulis) mendengar
bahwa “Yusuf Islam” menetap di
Inggris, berda’wah untuk
Islam dan mempunyai masjid sendiri. Kaum muslimin
berkumpul di sekitarnya dan mendukungnya.
Sungguh dia telah
mengalahkan kaum muslimin dalam
berpegang teguh dan
mencintai Islam.
Semoga Allah
melimpahkan taufik dan
ketetapan baginya,memberkahinya dan
memberkahi kaum muslimin
yang beramal sepertinya.
DO’A
MASUK PASAR
Rasululloh
bersabda : “Barangsiapa
masuk pasar, lalu membaca do’a :
“Tiada sembahan yang hak selain Allah, tiada
sekutu bagi-Nya. Hanya milikNya
segala kerajaan dan
puji. Yang Menghidupkan dan
Mematikan. Dia Maha
Hidup dan tidak mati.
Di tanganNya segala
kebaikan, dan Dia
Maha Kuasa segala segala
sesutau.”
Niscaya ditulis
baginya sejuta kebaikan,
dihapus darinya sejuta keburukan,
diangkat baginya sejuta
derajat, dan dibangunkan untuknya
rumah di surga.” (riwayat Imam Ahmad dan periwayat lainnya, dinyatakan hasan
oleh Al-Albani dalam kitab shahih al-jami’, no. 6107)
DO’A ISTIKHARAH
Jabir berkata
: Bahwa Rasululah
mengajarkan kepada kita istikharah
dalam segala urusan
sebagaimana beliau mengajarkan surah-surah Al-Qur’an. Sabda beliau :
“Apabila salah seorang kamu menghendaki sesuatu maka
hendaklah shalat dua
raka’at kemudian berdo’a
: “Ya Allah, dengan
ilmuMu sungguh aku
mohon kepadaMu pilihan
yang baik, dengan kekuasaanMu
aku memohon agar
diberikan kemampuan. Aku memohon
kepadamu sebagian anugrahMu yang agung,
karena sesungguhnya Engkaulah
Yang Maha Kuasa, aku
tidak. Engkaulah yang
mengetahui, aku tidak. Engkaulah Dzat Yang Maha Tahu segala
yang ghoib. Ya Allah apabila Engkau mengetahui bahwa hal itu baik untukku dalam
segala sesuatu yang
berhubungan dengan agamaku, kehidupanku dan
akhir urusanku (baik
untuk saya dalam urusan
yang sekarang maupun
yang akan datang),
maka takdirkanlah untuku dan
mudahkanlah bagiku, kemudian berkahilah hal
itu bagiku.dan apabila
Engkau mengetahui bahwa sesungguhnya
hal itu buruk
bagiku dalam segala sesuatu yang berhubungan dengan
agamaku, kehidupanku dan akhir
urusanku, maka hindarkanlah
hal itu dariku
dan hindarkanlah aku dari
hal itu, dan takdirkan
bagiku apapun yang baik, kemudian
jadikanlah aku orang yang rela padanya.”
(hendaklah pada
waktu menyebut hal
itu disebutkan keperluannya).
Perlu diketahui
bahwa shalat dua
rakaat tersebut harus dilakukan oleh orang yang bersangkutan
sendiri, seperti obat diminum
sendiri oleh orang
yang sakit, dengan
keyakinan bahwa Allah pastikan
memberi petunjuk kepada
kebaikan. Sebagai tanda bahwa hal itu baik ialah mudah mendapatkan
sebab-sebab pelaksanaannya.
Hindarilah
cara bid’ah dalam
istikharah, yaitu yang bersandar kepada mimpi-mimpi dan
perhitungan nama kedua calon memepelai, atau lalin-lainnya yang tidak dasarnya
dari agama.
DO’A UNTUK MENYEMBUHKAN PENYAKIT
1. Letakkan tanganmu
pada anggota badan
yang sakit dan bacalah
bismillah tiga kali,
kemudian membaca do’a
di bawah ini tujuh kali.
“Aku berlindung
kepada Allah dan
kekuasaanNya dari keburukan segala
sesuatu yang aku
temui dan aku
takuti.” (riwayat Muslim)
“Ya
Allah, Tuhan manusia,
hilangkanlah kesusahan dan sembuhkanlah. Engkaulah
Dzat yang menyembuhkan,
tidak ada kesembuhan kecuali
kesembuhan dariMu kesembuhan yang tidak
meninggalkan rasa sakit.”
(riwayat Bukhari Muslim).
3. “Aku berlindung
kepada kalimat-kalimat Allah
yang
sempurna, dari
segala setan dan
dari binatang yang berbisa
dan
dari segala mata yang jahat.” (riwayat Bukhari).
4. Barangsiapa
mengunjungi orang sakit
belum datang ajalnya
kemudian membaca do’a ini :
“Aku
mohon kesembuhan kepada Allah yang Maha Agung Tuhan Arsy
yang Agung, maka
Allah menyembuhkannya.”
(hadits shahih menurut
Hakim yang disetujui
oleh Az-Zhahabi).
5
.Barangsiapa melihat orang tertimpa
kesusahan kemudian membaca :
“Segala puji
bagi Allah yang
membebaskan aku dari kesusahan yang menimpamu dan
menjadikanku lebih utama
dari kebanyakan
yang Dia ciptakan, maka
orang tersebut terhindar dari
kesusahan/penyakit
tersebut.” (riwayat Turmudzi).
6. Datanglah Malaikat Jibril kepada Nabi dan bertanya :
“Hai
Muhammad, apakah anda sakit?” Rasululloh
menjawab : “Ya”, lalu Jibril membaca do’a : “Dengan nama Allah aku mengobatimu dari segala
penyakit yang menimpamu, dari
kejahatan segala jiwa
dan mata. Dengan nama
Allah aku mengobatimu.
Dan Allah lah
yang menyembuhkanmu.” (riwayat Muslim).
7. Bacalah surah Al-Fatihah dan surah
Al-Mu’awwizatain kemudian mohonkan kesembuhan
kepada Allah saja.Laksanakanlah do’a
dan berobat dengan
keduanya, bersedekahlah
kepada segala orang
fakir agar anda
sembuh dengan izin Allah.
8. Seorang
muslim hendaklah menggunakan
madu, habbah sauda’ (jintan hitam) dan meminum air zamzam. Itu
semua adalah obat
yang mujarab, dapat
mengobati dari segala penyakit.
DO’A
BEPERGIAN DAN NAIK KENDARAAN
1. Rasululloh
bersabda : “Barangsiapa
yang akan bepergian hendaklah
berkata kepada yang ditinggalkan :
“Kutitipkan
engkau kepada Alloh
yang tidak sia-sia
apa yang dititipkan.” (Hadits riwayat Ahmad).
2. Orang yang akan bepergian dido’akan :
“Semoga
Allah membekalimu dengan
taqwa, mengampuni dosamu, dan
memudahkan segala kebaikan
bagimu di manapun berada.”
(Hadits hasan riwayat Turmudzi).
3. Apabila
anda naik mobil
atau pesawat terbang
yang lain bacalah :
“
aku pergi dengan
nama Allah dan
segala puji bagiNya. Maha
suci Tuhan yang
menundukkan kendaraan ini
untuk kami dan
tidak ada daya bagi kami untuk menundukkannya dan hanya
kepada Allah kami
kembali,
kemudian
membaca Alhamdulillah tiga kali,
Allahu akbar tiga
kali. Maha Suci Engkau ya Allah, sungguh aku telah
menganiaya diriku sendiri, berilah aku ampunan. Sungguh tidak ada yang
mengamupuni dosa-dosa kecuali Engkau.”
(hadits hasan shahih
riwayt Turmudzi).
4.
“Ya Allah, kami
mohon kepadamu dalam
perjalanan ini kebajikan
katakwaan dan amal yang Engkau ridhoi Ya Allah, ringankanlah atas
kami perjalanan ini,
dekatkanlah jaraknya perjalanan ini, Ya Alloh Engkaulah temanku dalam
perjalanan ini dan Engkaulah sebagai pengganti yang melindungi keluarga.
Ya Allah, aku
berlindung kepadaMu dari
pada kesusahan perjalanan ini,
dari pemandangan yang menyakitkan dan dari nasib yang sial dalam harta dan
keluarga.” (riwayat Muslim).
5. Ketika
pulang hendaknya membaca
do’a tersebut di atas ditambah do’a di bawah ini :
“Semoga
kami kembali dalam
keadaan selamat dan bertaubat kepada Robb kami memuji.”
DO’A
MUSTAJAB (YANG DITERIMA ALLAH)
1. Apabila anda ingin sukses dalam ujian atau
pekerjaan bacalah do’a di bawah ini : “Rasululloh mendengar seorang laki-laki berdo’a
Ya Allah,
sungguh aku memohon
kepadaMu dengan bersaksi bahwa
Engkau Allah, tiada
Ilah yang berhak disembah kecuali Engkau Yang Maha Esa,
yang segala sesuatu bergantung kepadaMu, yang tidak melahirkan dan tidak pula
dilahirkan dan tidak ada sesuatupun yang sama denganNya.”
Rasululloh kemudian bersabda :
“Demi
Allah yang jiwaku
berada di tanganNya,
sungguh orang itu telah
berdo’a dengan namaNya
yang Maha Agung. Yang
apabila Dia
diseru dengan nama
tersebut pasti Dia mengabulkannya, dan
apabila diminta pasti
ia memberi.”
(riwayat
Ahmad yang dinilai hasan oleh Turmudzi).
2. Do’a Nabi Yunus (dzunnun) pada waktu beliau
di dalam perut ikan seperti di bawah ini.
“Tidak ada ilaah yang hak disembah kecuali
Engkau, maha suci Engkau ,
sunguh aku telah
termasuk golongan yang dzalim.”
Tidak seorang
muslimpun yang memohon
dengan do’a tersebut kecuali
Allah mengabulkannya (hadits
shahih diriwayatkan oleh Imam Ahmad)
3. Harus
melaksanakan hal-hal yang
menyebabkan sukses yaitu berusaha dengan sungguh-sunguh, dan berdo’a.
DO’A
ORANG YANG KEHILANGAN
Ibnu Umar
ditanya tentang do’a untuk
menemukan sesuatu yang hilang,
ia menjawab :
hendaknya orang itu
mengambil air wudhu
lalu shalat dua
rakaat, kemudian membaca kalimah
syahadat lalu berdo’a denga do’a ini :
“Ya Allah,
Dzat yang mengembalikan barang hilang, yang menunjukkan kesesatan,
kembalikanlah kepadaku Ya
Allah dengan kekuasaan dan
kekuatanmu barangku yang
hilang, karena sesungguhnya itu adalah anugrah dan pemberianmu,”
(Al-Baihaqi
menyebut hadits ini mauquf yang juga disebutkan hasan).
DO’A
DARI AL-QUR’ANUL AL-KARIM
“Ya Robb kami, berilah rahmat kepada kami dari
sisiMu dan sediakanlah bagi kami
petunjuk yang lurus
dalam urusan kami.” (Al-Kahfi :
10).
“Ya
Robb kami, berilah
kami kebaikan di
dunia dan kebaikan di akhirat dan
jagalah kami dari siksa neraka.” (Al-Baqarah : 201).
“Ya
Tuhan kami, jangan
kau jadikan hati
kami condong kepada kesesatan
sesudah Engaku memberi petunjuk kepada kami dan karuniakanlah kepada kami
rahmat dari sisi Engkau karena sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.” (Ali-Imran :;
8).
“Ya Robb kami, ampunilah kami dan
saudara-saudara kami yang telah iman
lebih dahulu dari
kami dan jangan
Engkau jadikan kedengkian dalam
hati kami terhadap
orang-orang beriman. Ya Robb
kami, sesungguhnya Engkau
Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” (Al-Hasyr : 10).
“Ya Robb kami, hanya kepada Engkaulah kami
bertawakkal dan hanya kepada
Engkaulah kami bertaubat
dan kepada Engkaulah kami
kembali.” (Al-Mumtahinah : 4).
“Ya Robb
kami, janganlah Engkau
hukum kami jika
kami lupa atau kami
tersalah. Ya Robb
kami janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat
sebagaimana Engkau bebankah kepada orang-orang
sebelum kami. Ya
Robb kami, janganlah Engkau
pikulkan kepada kami
sesuatu yang kami tidak sanggup memikulnya, maafkanlah
kami, ampunilah kami dan rahmatilah kami.
Engkau penolong kami, maka
tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” (Al-Baqarah : 286).
Ya Robb
kami, berilah keputusan
antara kami dan
kaum kami dengan adil
dan Engkaulah pemberi
keputusan yang sebaik-baikya.”
(Al-A’raf : 89).
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami
sasaran fitnah terhadap kaum
zhalim dan selamatkan
kami dengan rahmatmu dari tipu
daya orang-orang kafir.” (Yunus : 85-86).
“Ya
Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam
keadaan Islam.” (Al-A’raf : 126).
ILAHI,
HANYA ENGKAULAH YANG MAHA PENOLONG
“Wahai
Dzat yang melihat dan mendengar apa yang
ada dalam hati, Engkau
adalah tempat persediaan
sesuatu yang diperkirakan
terjadi.”
“Wahai Dzat yang diharapkan untuk
menghilangkan segala kesusahan,
wahai Dzat yang
menjadi tempat mengadu
dan berlindung.”
“Wahai
Dzat yang gudang
rezekinya berada pada firmanNya “KUN”,
berilah anugrah karena
sesungguhnya segala kebaikan terhimpun pada sisiMu.”
“Tidak
ada bagiku perantara
kecuali kefakiranku kepadaMu. Ya Allah, dengan kefakiranku kepadamu
itu aku dapat memenuhi
keperluanku.”
“Tidak
ada bagiku alasan kecuali
aku mengetuk pintuMu. Sekiranya aku
ditolak, pintu yang
mana lagi yang
harus kuketuk.”
“Dan
kepada siapakah aku
memohon dan memanggil dengan namanya
apabila karunaiMu terhalang
dari keperluanku kepadaMu.
“Mustahil
Ya Allah jika
karena kemurahanMu Engkau memutuskan harapan
orang yang berbuat
maksiat, sebab anugrahMu lebih
besar dan pemberianMu lebih banyak.”
“Mudah-mudahan shalawat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, yaitu orang-orang yang
membawa Al-Qur’an sebagai cahaya yang bersinar.”
[2] . Kaffaratnya yaitu
memerdekakan seorang hamba
sahaya, bila tidak mendapatkan maka berpuasa dua bulan
berturut turut, dan bila tidak mampu maka memberi makan kepda enam puluh orang miskin.
[3] . Miqat bagi
orang Syam :
Juhfah (Rabigh), bagi orang Nejed
: Qarnul manazil, bagi
orang yaman :
Yalamlam, bagi orang Madinah : Dzul Hulaifah (Abyar Ali),
bagi orang Iraq : Dzat ‘Irq. Dan miqat ini berlaku bagi siapa saja yang
melewatinya.
[4] . Haji tamattu’ ialah yaitu
berihram dengan niat umrah pada bulan haji, lalu tahallul. Kemudian pada
tanggal 8 Dzulhijjah berihram untuk haji. Ini yang lebih mudah
dan paling utama,
dan inilah yang
deperintahkan oleh
Rasulullah kepada para
sahabat dengan sabdanya
: “Barangsiapa di antara
kalian yang tidak
membawa binatang kurban
maka supaya bertahallul dan
menjadikannya sebagai umrah.” (riwayat Muslim).
[5] . dengan meninggalkan Muzdalifah
setelah pertengahan malam
[6] .
Diperbolehkan bagi tuan
rumah untuk berdiri
dalam menyambut tamu karena
Rasulullah pernah melakukan
hal itu, dan
boleh juga ikut menyongsong orang yang baru datang untuk
merangkulnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar